Kasus Korupsi Pengalihan Aset Tanah Pemkab Manggarai Barat, Penyidik Kejati Geledah Kantor BPN NTT

Kasus Korupsi Pengalihan Aset Tanah Pemkab Manggarai Barat, Penyidik Kejati Geledah Kantor BPN NTT

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tim penyidik Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur kembali melakukan penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi pengalihan aset tanah pemerintah di Kabupaten Manggarai Barat. 

Penggeledahan dilakukan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur, di Jalan Frans Seda, Nomor 70, Kota Kupang pada Senin (19/10).

Tim penyidik yang terdiri dari jaksa Yupiter Selan, Kundrat Mantolas, Hendrik Tiip dan Andre Keya itu, tiba di kantor Badan Pertanahan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur, pukul 09.30 Wita. 

Tim penyidik yang menggunakan tiga unit mobil itu langsung masuk ke dalam kantor Badan Pertanahan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Tenggara Timur. Setelah memberitahu maksud kedatangan kepada salah satu pegawai yang bertugas, tim langsung melakukan pengecekan dengan melakukan pemeriksaan di tiga ruangan kerja.

Tiga ruangan yang diperiksa tim penyidik Kejati adalah, ruangan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusa Tenggara Timur, ruangan Seksi Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, serta ruangan Kabid Hubungan Hukum Pertanahan.

Sebelumnya, Kejaksaan Tinggi juga telah menggeledah sejumlah kantor untuk mengumpulkan dokumen terkait kasus ini, seperti Kantor Bupati, Kantor Camat Komodo dan kantor Badan Pertanahan Nasional Manggarai Barat.

Hingga berita ini diturunkan tim penyidik Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, masih melakukan penggeledahan dan belum bisa dikonfirmasi.

Baca juga: Kasus Korupsi Pengalihan Aset Tanah Labuan Bajo, PAKU Undana : Harus Akuntabel Penanganannya

Baca juga: SOAL JAWABAN TVRI Selasa 20 Oktober 2020 SD Kelas 1-3 dan 1 2 3 SD Pengurangan dan Nilai Mata Uang

Baca juga: Beginilah Suasana Malam di Taman Kota Waingapu

Baca juga: KUNCI Jawaban Tema 4 Kelas 4 SD Hal 50 51 52 53 54 Subtema 2 Pembelajaran 1 Lelang Pisang di Sekolah

Penggeledahan ini terkait dengan penyidikan perkara dugaan korupsi pengalihan aset tanah Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, seluas 30 hektar dengan estimasi kerugian mencapai Rp3 triliun. (Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)