Demo Tolak UU Cipta Kerja
Siapa Dalang di Balik Demo Anarkis Tolak UU Cipta Kerja? Ini Jawaban Luhut Binsar: Ya Pasti Ada Lah
Siapa Dalang di Balik Demo Anarkis Tolak UU Cipta Kerja? Ini Jawaban Luhut Binsar: Ya Pasti Ada Lah
Hal ini pun dibahas oleh dua Menko pada pemerintahan Jokowi yakni Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
• Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie Dukung Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja
Keduanya mengaku tahu dalang demo anarkis tolak UU Cipta Kerja.
"Kita tahu siapa yang membiayainya, sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat," imbuh Menteri yang juga Ketua Umum Golkar tersebut.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa penolakan UU Ciptaker berkembang meluas.
Awalnya dilakukan buruh, kemudian diikuti mahasiswa, juga sejumlah pelajar.
Terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dan polisi yang mengamankan demo.
Namun belakangan aksi unjuk rasa berkembang menjadi anarkis.
Di Jakarta, pos polisi dan halte Transjakarta dibakar, dirusak dan dijarah fasilitasnya.
Padahal itu fasilitas publik yang juga digunakan oleh rakyat setiap harinya.
• Penjelasan Menko Perekonomian Tentang Skema Pembayaran Upah Per Jam dalam RUU Cipta Kerja
Menurut Airlangga orang 'di balik layar' yang menggerakkan dan membiayai aksi demonstrasi tersebut memiliki ego yang sangat besar.
Di tengah pandemi mereka menggerakkan demo, namun orang di balik layar ini tidak ikut dalam demo.
Oleh karena itu, sponsor dari aksi massa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja ini sudah dipantau oleh pemerintah.
Pemerintah pun, kata Airlangga, tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas secara hukum, apabila situasi aksi massa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia semakin ricuh.
Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, mengingat aksi demonstrasi melibatkan banyak orang, akan berbahaya untuk keselamatan semua masyarakat di Indonesia.
"Situasi sekarang adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB), jadi ini berpotensi untuk menyebarkan Covid-19.