Berita Timor Leste
Otak Genosida 200 Ribu Warga Timor Leste Terungkap, Dokumen Rahasia Ini Tepis Keterlibatan Indonesia
Pada saat dilangsungkan invasi 7 Desember 1975, lebih dari 200.000 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Genosida 200 Ribu Warga Timor Leste Terungkap, Dokumen Rahasia Ini Tepis Keterlibatan Indonesia
POS-KUPANG.COM - Invasi Indonesia ke Timor Leste ternyata menyisakan rahasia sejarah yang kelam.
Pada saat dilangsungkan invasi 7 Desember 1975, lebih dari 200.000 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.
Hal ini pun dikatakan sebagai genosida terburuk pada abad ke-20 menurut komisi Penyelidikan Timor Leste.
Hal itu pula dipandang sebagai pelanggaran hak asasai manusia selama kependudukan.
Akan tetapi menurut Democracy Now, otak dari tindakan itu ternyata berasal dari Amerika, di mana pemerintah Amerika bekerja dari balik layar dalam insiden itu.
Pemerintah Timor Leste yang sudah mengetahui hal itu pun, meminta parlemen menahan informasi itu.
Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan para pejabat AS mengetahui rencana invasi tersebut hampir setahun sebelumnya.
Mereka mengungkapkan bahwa pada tahun 1977 Administrasi Carter memblokir deklasifikasi dokumen.
Isinya mentranskripsikan pertemuan Presiden Ford dan Menteri Luar Negeri Kissinger dengan Suharto pada 6 Desember 1975 di mana mereka secara eksplisit menyetujui invasi tersebut.
Arsip Keamanan Nasional menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada komisi penyelidikan Timor Leste tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi antara tahun 1975 dan 1999.
Tahun 2005 Presiden Timor Leste saat itu, Xanana Gusmao memberikan laporan komisi kepada Parlemen Timor-Leste tetapi ingin laporan itu dirahasiakan dari publik.
Dalam laporan yang dimuat The Observer dikutip dari The Guardian, pasukan Indonesia yang terkait dengan pembantaian itu berada di bawah program rahasia Amerika.
The Observer melaporkan Amerika menghabiskan dana sekitar 1 juta pound (Rp19 Miliar), untuk melatih 50 pasukan militer Indonesia di Inggris.
Program Amerika dikenal dengan sebutan, "Iron Balance" disembunyikan dari legislator dan publik ketika kongres mengekang tempat pelatihan tentara Indonesia tahun 1991.