Wawancara Eksklusif
Christofel Liyanto : Lakukan Pendekatan Atasi Kredit Macet
dari total nasabah tiga ratusan yang macet, baru satu yang dilakukan proses eksekusi terhadap jaminan nasabah.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Christofel Liyanto : Lakukan Pendekatan Atasi Kredit Macet
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Ditengah pertumbuhan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Christa Jaya, Kupang yang begitu pesat, sang Komisaris Utama, Christofel Liyanto, S.E., punya trik tersendiri menghadapi nasabah yang macet.
Tidak seperti bank lain yang menggunakan jalur hukum ketika ada nasabah macet, Christofel lebih memilih melakukan pendekatan sehingga nasabah bisa menyelesaikan kreditnya.
Bahkan bisa dibilang Bank Christa Jaya merupakan bank yang memecahkan rekor karena sejak tahun 2009 hingga sekarang, dari total nasabah tiga ratusan yang macet, baru satu yang dilakukan proses eksekusi terhadap jaminan nasabah.
"Saya yakin, saya paling pecah rekor di NTT ini yang menangani kredit bermasalah. Kredit macet itu saya tidak melaksanakan fungsi hukumnya yaitu lelang eksekusi hak tanggungan itu" kata Christofel pada Senin (05/10/2020).
Ia mengatakan hal tersebut dalam acara Ngobrol Asyik bersama Pos Kupang dengan Tema "Strategi Bank Christa Jaya Bertahan Ditengah Persaingan dan Ancaman Resesi Akibat Pandemi Covid-19.
"Selama ini baru satu kali. Itu saya tidak mau lelang. Dia lapor polisi berkali - kali dia gugat. Kalau dia nggak gugat saya mau damai" lanjutnya.
Bagi Christofel, berdamai jauh lebih menguntungkan daripada dilakukan eksekusi pada nasabah meski ia harus merugi.
"Kalau eksekusi, itu memakan biaya, kedua kita kehilangan nasabah itu. Tapi kalau kita berdamai dari 300an nasabah yang selama ini macet, saya bisa berdamai dengan mereka, mereka bisa akhirnya melunasi hutang itu, walaupun itu pasti saya rugi, tapi nanti dia puas. Itu nanti dia cerita ke teman - teman" ungkapnya.
Berikut adalah cuplikan wawancara jurnalis Pos Kupang, Diana Ahmad bersama Christofel Liyanto.
Bagaimana strategi sehingga BPR muncul ditengah dominasi bank umum?
Sekedar saya kasih informasi bahwa di Indonesia itu sekarang ada sekitar 1520 BPR. Nah BPR ini ada diklasifikasi ya, paling rendah itu BPR yang beraset 25 milyar kebawah. Kemudian satu tingkat lagi 25 sampai 50 milyar. 50 sampai 100, 100 sampai 250, 250 lima ratus sampai dan ada yang 500-an trilyun sampai 1 juta trilyun keatas. Jadi dari bawah sampai yang besar. Nah kalau BPR Christa Jaya ini ada di 100 sampai 250 milyar, di NTT kita bank yang bisnisnya ini bisnis kepercayaan.
Khusus BPR itu bank yang hanya melaksanakan fungsi intermediasi dengan produknya dibatasi yaniti hanya menerima dana masyarakat dan menyalurkan ke masyarakat yang membutuhkan.
Bank ini bisnis kepercayaan jadi bagaimana kita harus bisa memberi kesan dan meyakinkan para nasabah kita bahwa kita ini bisa dipercaya.
Syaratnya yang paling penting itu ada dua. Pertama bagaimana kita mempunyai modal yang kuat. Di bank biasa ada syaratnya yang Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal. Nah di bank Christa Jaya ini CARnya bagus.
