Warga Binaan Lapas Ikut KBM dari PKBM Bravostart Mataloko di Rutan Kelas II Bajawa
Permenkumham nomor 65 tahun 2016 tentang kerja antara lembaga PKBM Bravostart dengan Lembaga Rutan Kelas II B Bajawa.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Warga Binaan Lapas Ikut KBM dari PKBM Bravostart Mataloko di Rutan Kelas II Bajawa
POS-KUPANG.COM | BAJAWA --- Manajemen Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bravostart Mataloko teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rumah Tahanan (Rutan) Lapas Kelas II Bajawa di Kabupaten Ngada.
MoU tersebut terkait pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Lapas Kelas II Bajawa.
Direktur PKBM Bravostart Mataloko, Benediktus Lagho, mengatakan penandatanganan MoU itu sesuai surat Permenkumham nomor 65 tahun 2016 tentang kerja antara lembaga PKBM Bravostart dengan Lembaga Rutan Kelas II B Bajawa.
"Kami sudah ada MoU dengan Lapas Kelas II Bajawa tanggal 30 September 2020 lalu dan warga belajar kami yaitu sistem jemput bola kami datang mengajar di Lapas dan tatap muka setiap hari Sabtu dari 08.00 Wita-12.00 Wita sesuai dengan tingkatan. Mulai dari Paket A, B dan C," ujar Benediktus saat dijumpai POS-KUPANG.COM di Lapas Kelas II Bajawa Sabtu (3/10/2020).
Ia menyebutkan kerjasama itu baru mulai awal tahun ajaran 2020/2021 dan komunikasinya sejak tahun 2019 lalu. Namun karena wabah Covid-19, maka tertunda.
Meskipun begitu pihak Lapas Kelas II Bajawa tetap melakukan komunikasi dan akhirnya terwujud lewat MoU dan sampai saat ini sudah mulai dilaksanakan KBM di Lapas.
"Kami baru mulai awal tahun ajaran 2020/2021 dan komunikasi yang kita bangun sejak tahun 2019. Tanda tangan MoU tanggal 30 September 2020. Total warga belajar dari warga binaan Lapas Kelas II Bajawa yaitu 20 orang.
Paket A 6 orang, paket B 9 orang dan paket C 5 orang. Orangtua proaktif menyiapkan dokumen.
Kita ini ada konektifitas. Bagaimana agar mereka juga mendapatkan hak mereka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Ia mengatakan tahun 2019 PKBM Bravostart sudah mendapatkan akreditasi dan warga belajar PKBM Bravostart yang dari Lapas sudah dimasukan dalam Dapodik. Datanya sudah dikirim dan menunggu jawabannya dari pusat.
"Saya bergerak tidak linear. Setelah saya pelajari bahwa memang di Ngada masih kurang pendidikan non formal," ujarnya.
Kendala Sarana dan Prasarana
Ia menyebutkan kendala saat ini di PKBM Bravostart Mataloko adalah soal sarana dan prasarana komputer. Dalam melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tentu sangat membutuhkan infrastruktur tersebut.
"Angakatan tiga dan empat sudah Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Kendala saya ini adalah soal IT. Gedung dan sarana yang lain sudah ada. Hanya komputer dan perangkat IT belum ada. Alokasi anggaran untuk PKBM untuk IT. Geser ke tahun 2021. Tenaga-tenaga memang juga. Insetif mereka dari pemerintah belum ada. Mereka tutur saya ini sarjana semua, saya berikan sedikit-sedikit untuk mereka. Jumlah warga belajar 390 peserta terdaftar," ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngada (Vinsen Milo) yang telah memberikan perhatian kepada PKBM Bravostart Mataloko.
Apresiasi dan Mendukung
Sementara itu Kepala Lapas Kelas II Bajawa, Mustawan mengapresiasi kepada PKBM Bravostart Mataloko yang telah menjadikan warga binaannya sebagai warga belajar untuk mendapatkan ilmu dan pengetahuan.
Mustawan mengatakan pihaknya sangat mendukung bahwa memang warga binaan yang sebelumnya belum tamat sekolah bisa mendapatkan hak mereka untuk mengenyam pendidikan.
"Kami merintis ini sejak tahun 2019. Kami senang sekali. Peran serta masyarakat, pembina, yang dibina dan masyarakat. Dinding lapas bukanlah pembatas untuk membina warga binaan. Kami meminta PKBM ini sehingga anak-anak bisa belajar dengan bimbingan guru PKBM Bravostart," ujar Mustawan.
Ia sangat mengapresiasi karena sekarang sudah berjalan dan kami sampaikan terima kasih kepada PKBM ini karena sudah terstruktur dan terjadwal.
"Kami sudah membuka peluang, kami ambil hari Sabtu dan kalau ada jam lebih juga kami siap. Intinya pada jam kerja," ujarnya.
• Pelaku Perjalan Dari Daerah Terpapar Covid-19 Masuk Manggarai Sebanyak 5.553 Orang
Ia berharap agar warga binaan yang ikut KBM dapat menjalaninya dengan penuh semangat sehingga bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).