Haru Biru Perang Timor Timur, Kisah Anak Timor Leste yang Diculik dan Akhirnya Bertemu Orangtuanya
Tidak sedikit anak-anak Timor Timur saat itu yang kehilangan orangtua hinga harus diselamatkan oleh aparat TNI kalah itu
Bahkan, meski Alis merupakan salah satu yang beruntung diadopsi oleh keluarga yang memperlakukannya dengan baik, ia pun turut merasakan kesedihan mereka.
"Saya merasa tergugah, sakit gitu. Seperti saya pribadi, saya bersyukur orangtua saya itu kasih sayangnya, pendidikan juga, ekonominya,"
"Alhamdulillah bagi saya pribadi tapi untuk teman-teman saya ini nyeri saya dengarnya, sedih, dengan nasib-nasib saudara saya yang ada di Indonesia ini tidak seperti saya.

Menceritakan prosesnya menemukan anak-anak Timor Leste yang hilang, Nina mengungkapkan butuh proses yang panjang.
"Lama, prosesnya lama. Itu kita butuh ketemu berkali-kali untuk ini melakukan kaya healing gitu ya," jelasnya.
Sementara itu, kini Nina Pinto dapat sering mengunjungi dan berkumpul dengan keluarganya di Timor Leste.
Meski selama beberapa waktu, menemui keluarganya menjadi kesulitan tersendiri, kini itu telah menjadi hal yang normal.
Usai mendampingi Alis, ia pun menyempatkan diri untuk menemui ibunya.
Berawal dari Ditanya Ibu Kota Indonesia saat Main Judi di Tengah Jalan, Bocah Timor Leste Ini 'Diculik' Anggota TNI dan Tak Pernah Kembali Lagi ke Tanah Kelahirannya.
Pertemuan rekan-rekan Alis dan Nina, 'korban penculikan' dari masa 1975-1999 lainnya pun penuh mata.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul: Diperlakukan Bak Pembantu hingga Dilecehkan, Kisah Gadis Timor Leste 'Diculik' Tentara Indonesia, Kabur di Usia 17 Tahun dan Menjadi 'Malaikat' Bagi Bocah-bocah Bernasib Sama Dengannya https://intisari.grid.id/amp/032363654/diperlakukan-bak-pembantu-hingga-dilecehkan-kisah-gadis-timor-leste-diculik-tentara-indonesia-kabur-di-usia-17-tahun-dan-menjadi-malaikat-bagi-bocah-bocah-berna?page=all