Haru Biru Perang Timor Timur, Kisah Anak Timor Leste yang Diculik dan Akhirnya Bertemu Orangtuanya

Tidak sedikit anak-anak Timor Timur saat itu yang kehilangan orangtua hinga harus diselamatkan oleh aparat TNI kalah itu

Editor: Alfred Dama
Tangkapan layar Youtube Aljazeera
Nina Pinto, salah satu anak Timor Leste yang diculik antara tahun 1975-199 selama invasi oleh Indonesia 

Nina yang begitu lama menyimpan kerinduan pada orangtua kandungnya tak begitu saja percaya.

"Orangtua angkat saya bilang sama saya keluarga saya sudah meninggal. Tapi saya berpikir apa ya, ngga mungkin saya yakin mereka masih ada. Tapi bagaimana carinya ya?," kisahnya.

Nina beruntung, akhirnya pada 2009, keluarga nina menemukannya.

Doa ibu Nina selama 30 tahun untuk pertemuan mereka akhirnya terbayar.

Sambil berkaca-kaca, Nina mengenang pertemuan mengharukan antara dirinya dan sang ibu.

Mereka akhirnya bisa sedikit menebus waktu yang telah hilang, kebersamaan yang berpuluh-puluh tahun telah direnggut paksa dari mereka.

"Karena saya waktu itu perginya masih kecil, terus mamah bilang 'kamu mau dipangku?' katanya,"

"Terus akhirnya dipangku deh. udah dari situ kita cerita tentang bagaimana perjalanan itu," Nina mengisahkan.

Kini Nina telah menikah dan memiliki dua anak laki-laki.

Telah melalui kisah memilukan, Nina kini bekerja dengan sebuah NGO bernama AJAR atau Asia Justice And Rights, untuk menemukan anak korban penculikan lainnya dan mengembalikan mereka ke rumah untuk bertemu keluarga mereka.

Dari pekerjaannya itulah, Nina menemani alis kembali ke timor Leste.

Selain Alic, beberapa orang Timor Leste yang terpisah dari keluarganya melakukan perjalanan yang sama, kembali ke kampung halaman.

Sebelum menempuh perjalanan ke Timor Leste, sekelompok orang yang menjadi korban penculikan saat masih anak-anak itu berkumpul mengikuti workshop di Bali.

Terlihat air mata tumpah ketika mereka menceritakan pengalaman masing-masing.

Bukan hanya Nina Pinto saja yang mengalami kisah pilu perpisahannya dengan keluarga kandungnya yang kemudian diadopsi dan diperlakukan buruk.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved