Kebakaran di Laipori Sumba Timur, Polres Pasang Garis Polisi
beberapa unit rumah ini juga sempat merambat ke padang sekitar pemukiman warga setempat, namun tidak merambat ke rumah
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Kebakaran di Laipori Sumba Timur, Polres Pasang Garis Polisi
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Polres Sumba Timur telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran rumah di Dusun Laipori, Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Senin (28/9/2020).
Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa (29/9/2020), di lokasi kebakaran sudah terpasang garis polisi. Garis polisi dipasang keliling areal yang terbakar.
Sejauh mata memandang hanya tinggal puing-puing yang berserakan. Nampak benda-benda yang tidak terbakar hanya kelihatan hangus. Debu keabu-abuan memenuhi lokasi rumah yang terbakar.
Terlihat ada drum yang terbakar, kompor dan sejumlah perlengkapan rumah yang hangus.
Api yang menghanguskan beberapa unit rumah ini juga sempat merambat ke padang sekitar pemukiman warga setempat, namun tidak merambat ke rumah.
Kapolres Sumba Timur, AKBP. Handrio Wicaksono, S.IK mengatakan, kerugian material yang dialami akibat peristiwa kebakaran rumah di Laipori , pada Senin (28/9/2020) itu sebesar Rp 75 juta.
"Kerugian material sekitar Rp 75 juta, namun ada juga korban meninggal dunia akibat kebakaran tersebut. Korbannya adalah pemilik rumah," kata Handrio.
Dia merincikan, bangunan yang terbakar itu terdiri dari 1unit rumah semi permanen yang beratap seng, 1 unit rumah gedeng beratap seng.
Dua unit rumah ini berukuran sekitar 5 x 3 meter.
"Sedangkan dapur yang terbakar juga dua unit dengan ukuran 2 x 3 meter. Rumah dapur ini beratap daun lontar," kata Handrio.
Ditanyai soal sumber api, Handrio menjelaskan, sesuai hasil olah TKP, pihaknya menemukan bahwa, kemungkinan sumber api berasal dari bekas bara api yang masih menyala d idalam rumah dapur.
"Kemungkinan api dari dapur, ada bara api yang masih menyala, kemudian merambat kebeberapa rumah yang ada di sebelah," jelasnya.
Dikatakan, api saat itu sangat cepat membesar, apalagi rumah dapur tersebut dindingnya terbuat dari pelepah pohon kelapa dan beratap daun kelapa sehingga mudah terbakar.
"Kondisi saat kebakaran juga ada angin kencang sehingga api begitu cepat merambat," ujarnya.
Sedangkan korban yang terbakar adalah Edo Ludji (77).
