Jelang Musim Tanam, Petani di Malaka Dipermudah Melalui Program Pacul Tanah Gratis

Jelang musim tanam, petani di Malaka dipermudah melalui program pacul tanah gratis

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Traktor yang diterjunkan pemerintah Kabupaten Malaka dalam program pacul tanah gratis di lahan tidur di Malaka Barat, Jumat (11/9/2020). 

Jelang musim tanam, petani di Malaka dipermudah melalui program pacul tanah gratis

POS-KUPANG.COM | BETUN - Pemerintahan Kabupaten Malaka dibawa kepemimpinan Bupati dr. Stefanus Bria Seran, MPH atau disapa SBS dengan Almarhum Wakil Bupati, Drs. Daniel Asa menjadikan Revolusi Pertanian Malaka ( RPM) sebagai program unggulan.

Untuk itu, jika saat ini program pacul tanah gratis terutama di lahan tidur menjelang musim tanam berikutnya, maka itu bagian dari program RPM guna mempermudah petani dengan menurunkan traktor yang telah tersedia.

Bupati Malaka Ingatkan Warga Jangan Panik Terkait Hasil Swab Test Positif Covid-19

Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran mengatakan hal itu kepada wartawan di Betun, Ibu kota Kabupaten Malaka, Jumat (11/9/2020).

Dikatakan SBS, dalam satu bulan belakangan terkait Program Pacul tanah rakyat sampai posisi 10 September mencapai 512 hektar.

Diharapkan program ini terus dipacu agar semakin banyak rakyat mendapatkan manfaat dari pelaksanaan program itu untuk percepatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di Kabupaten Malaka.

Mbak You Bicara Jodoh Ayu Ting Ting, Shaheer Sheikh Ivan Gunawan Robby Purba Didi Riyadi Atau Siapa?

Bupati yang akrab dipanggil SBS itu mengatakan program pacul tanah rakyat yang digelar agar rakyat berkelimpahan makanan setiap tahun dan tidak boleh kelaparan di tanah yang subur.

Program Pacul tanah gratis bagi rakyat itu, jelas SBS, merupakan program yang diperuntukkan bagi rakyat yang menyebar di 12 Kecamatan di Kabupaten Malaka. Ini agar rakyat yang karena ketidakmampuannya maka pemerintah membantu mengolahnya supaya rakyat memiliki kebun sendiri.

" Pemerintah juga menyiapkan bibit unggul, Pupuk dan obat-obatan untuk dibagikan ke rakyat sesuai alokasi anggaran yang ditetapkan," ungkap SBS.

Bupati SBS berharap para petani yang tanahnya sudah dipacul agar bisa tanam pada musim penghujan dan merawat tanaman yang ada agar bisa memberikan hasil yang optimal karena hasil panenannya seratus persen untuk petani dan pemerintah tidak minta apapun dari petani.

Plt Kadis TPHP Kabupaten Malaka, Nikolaus Seran secara terpisah kepada wartawan mengatakan pihaknya tetap melakukan pemantauan di lapangan. Hingga tanggal 10 September, menggunakan traktor yang diturunkan dari kabupaten sudah berhasil memacul 512 hektar tanah milik rakyat.

"Sasaran pacul lahan terutama pada lahan tidur milik rakyat yang selama ini belum pernah dipacul. Sementara ini lahan masyarakat masih dalam persiapan panen jagung, kacang ijo dan ubi kayu. Perkiraan habis panen Oktober dan setelah itu baru dipacu pemaculan di kebun rakyat yang sudah selesai panen," tambah Nikolaus.

Sebelumnya para petani di Kabupaten Malaka meminta pemerintah kabupaten dibawah kepemimpinan Bupati Stefanus Bria Seran atau akrab disapa SBS tetap mempertahankan program Revolusi Pertanian Malaka (RPM).

Pasalnya, program RPM ini sungguh dirasakan petani karena tidak saja memenuhi kebutuhan makan setiap hari saja. Tetapi dari sektor pertanian ini petani bisa menjual hasil keluar daerah untuk mencukupi ekonomi keluarga dan bidang kehidupan lainnya.

Hal ini diungkapkan Elfiana Seran salah satu petani di Desa Naas, Kecamatan Malaka Barat, Rabu (24/6).

Menurut Elfiana, mengolah sawah bukan hanya sekedar untuk kepentingan dapur, tetapi lebih dari itu untuk kebutuhan lain - lainnya. Apalagi dirinya seorang singel parents yang harus banting tulang membiayai kebutuhan hidup dan pendidikan anak-anaknya.

"Saya ini tidak saja sebagai ibu tapi bapak juga dalam mengurus kehidupan rumah tangga. Saya butuh banyak biaya untuk memberi nafkah keempat anak saya. Kalau tidak kerja, bagaimana bisa untuk membiayai kebutuhan putra putri saya," ujar Elfiana dengan nada optimis.

Menurut Elfiana, setiap program dan kebijakan pemerintah di tingkat atas harus didukung penuh. Dirinya juga petani lain di Malaka selama ini sangat mendukung progran RPM yang dicetuskan Bupati SBS. Petani membuktikan dengan setiap hari turun ke sawah mengolah lahan, menanami bibit, merawat dan memelihara sampai panen hasil.

"Kami sangat mendukung Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) yang sudah dicanangkan oleh Bupati Malaka. Program RPM itu sangat bagus dan cocok dengan kondisi masyarakat Malaka yang mayoritasnya petani," katanya.

Untuk diketahui, Program Revolusi Pertanian Malaka (RPM) yang dicetus Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran dan Wakil Bupati Daniel Asa (Alm) benar-benar menjawabi kebutuhan petani sawah di Malaka.

Melalui program RPM, pemerintah konsentrasi mengurus sejumlah kebutuhan petani sawah seperti, traktor, irigasi, benih unggul, pupuk, obat-obatan dan pendampingan. Ketika kebutuhan ini terpenuhi maka petani tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan sawah. Hasil yang dicapai juga memuaskan bagi petani. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edy Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved