GAWAT, Lahan Pemakaman Korban Virus Corona Hampir Habis,Tinggal 1.100 Lubang,Ini Kata Anies Baswedan
Korban virus corona di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Namun ironisnya juga adalah hingga kini belum ada vaksin dan obat yang efektif u
GAWAT, Lahan Pemakaman Korban Virus Corona Hampir Habis,Tinggal 1.100 Lubang,Ini Kata Anies Baswedan
POS KUPANG.COM -- Korban virus corona di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Namun ironisnya juga adalah hingga kini belum ada vaksin dan obat yang efektif untuk membasmi virus yang disebut juga dengan Covid-19 ini
Menghadapi virus corona ini, pemerintah DKI Jakarta kini menghadapi masalah baru selain jumlah kasus yang tak kunjung menurun
Lahan pemakaman khusus untuk pasien Covid-19 yang meninggal semakin menipis. Diperkirahkan, bila kondisi tidak berubah atau semakin parah maka lahan pemakaman akan habis dalam sebulan ke depan
Ibukota Jakarta kini menjadi salah satu daerah dengan kasus pasien virus corona atau covid-19 yang cukup tinggi.
Tingginya kasus penularan virus corona di Ibukota tersebut juga dibarengi bertambahnya pasien meninggal akibat covid-19.
Hal itupun menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta saat ini.
Di tengah meningkatnya kasus penularan covid-19 inipun mencuat isu mengenai ketersediaan lahan pemakaman bagi pasien virus corona.
Bahkan dua taman pemakaman umum (TPU) yang disediakan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta disebut-sebut kian hari kian menipis kapasitasnya.
Dua TPU tersebut adalah TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur dan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat.
Isu habisnya lahan pemakaman bagi jenazah pasien covid-19 tersebut muncul setelah pernyataan dari Komandan Regu TPU Pondok Ranggon beberapa waktu lalu.
Nadi (47), yang bertugas selaku Komandan Regu mengatakan bahwa jatah liang lahat untuk jenazah pasien covid-19 di TPU Pondok Ranggon hanya tersisa 1.100 lubang saja.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Nadi pada hari Jumat (4/9/2020) siang.
Padahal menurut data yang dikutip dari Kompas.com, rata-rata TPU Pondok Ranggon sejak bulan Maret 2020 setiap minggunya bisa memakamkan 180 jenazah covid-19.
Oleh karena itu apabila penyebaran dan kematian akibat virus corona terus meningkat Nadi mengungkapkan bahwa tak lama lagi ketersediaan lahat pemakaman akan ludes.