Merusak Lapak Pedagang Hingga Bakar Polsek, Pensiunan TNI Malah Minta Pelaku Jangan Dipecat

Kebrutalan sejumlah oknum anggota TNI yang merusak lapak pedagang hingga menyerang dan merusak Mapolsek Ciracas sangat disesalkan oleh banyak pihak

Editor: Alfred Dama
(TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA)
Suasana di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020). 

Merusak Lapak Pedagang Hingga Bakar Polsek, Pensiunan TNI Malah Minta Pelaku Jangan Dipecat

POS KUPANG.COM -- Kebrutalan sejumlah oknum anggota TNI yang merusak lapak pedagang hingga menyerang dan merusak Mapolsek Ciracas sangat disesalkan oleh banyak pihak

KASAD , Jenderal Andika Perkada pun mengambil sikap tegas, bukan saja menghkum para pelaku tetapi memecat hingga mememerintahkan ganti rugi terhadap semua kerusakan yang terjadi 

Namun ada sosok purnawirana TNI yang meminta para oknum itu jangan sampai dipecat 

Ratusan orang tak dikenal yang ternyata melibatkan oknum TNI melakukan perusakan dan pembakaran di Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.

Aksi tersebut berlangsung anarkis, di mana para pengguna jalan dan pedagang kaki lima di sekitaran Jalan Raya Bogor ikut terkena imbasnya.

PERIKSA RAMALAN ZODIAK CINTA & ASMARA, Hari ii, Jumat 4 September 2020, Virgo Jangan Bertengkar

Aurel Hermansyah Tolak Mentah-mentah Raul Lemos dalam Foto Nikahnya, Putri Anang Sampai Marah

Pevita Pearce Banjir Pujian Saat Pamer Foto Seksi Cuma Pakai Bra Sembari Pasang Wajah Polos

Diberitakan sebelumnya seorang saksi bernama Rotua bahkan rela bersembunyi di sebuah gereja selama 4 jam demi menunggu jalanan kembali kondusif.

Tangkapan layar fasilitas kerja di Mapolsek Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, terbakar, Sabtu (29/8/2020)
Tangkapan layar fasilitas kerja di Mapolsek Ciracas, Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, terbakar, Sabtu (29/8/2020) (ANTARA Via Kompas.com)

Rotua sebagai salah seorang pemotor mengaku tak bakal melupakan kejadian di malam pembakaran Mapolsek Ciracas.

Terlebih ia menyaksikan sendiri lapak dagangan kaki lima yang diobrak-obrik, hingga teman pengendara yang dipukul jatuh hingga tersungkur.

"Yang kasihan itu pedagang yang di sebrang juga ikut jadi sasaran. Mereka dipukuli, disuruh tutup. Dagangannya dirusak, anarkis banget pokoknya. Raya Bogor mencekam banget dah tadi malam," ujar Rotua, dikutip dari Tribunnews.com.

Usai penyerangan, pada Minggu (30/8/2020), Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa melakukan pemeriksaan terhadap oknum-oknum prajurit TNI yang diduga terlibat dalam penyerangan tersebut.

Sejumlah sanksi atas aksi anarkis tersebut digaungkan, mulai dari sanksi pidana, pemecatan, hingga ganti rugi kerusakan materiil di malam konvoi.

Kendati demikian, Mantan Danpuspom TNI, Mayjen TNI (Purn) Syamsyu Djalal mengimbau agar sanksi pemecatan terhadap oknum TNI penyerang Mapolsek Ciracas agar ditinjau kembali.

Sebab dikhawatirkan akan memunculkan kelompok-kelompok lain yang justru membahayakan Nusantara, misalnya dengan bergabung dengan terorisme.

KSAD Andika Perkasa Soal Penyerangan Polsek Ciracas
KSAD Andika Perkasa Soal Penyerangan Polsek Ciracas (Kompas.com)

Hal itu disampaikan oleh Syamsu Djalal dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), sebagaimana dilansir dari Youtube, mengutip TribunWow.com, Rabu (2/9/2020).

"Ingat, enggak ada prajurit yang salah 100 persen, komandan juga," ucap Syamsu.

"Kita itu step up, 2-3 (tingkat di atasnya) harus diperiksa juga," lanjutnya.

Syamsu menyinggung bahwa sejatinya TNI juga bagian dari rakyat itu sendiri.

"TNI itu adalah rakyat, dari rakyat, untuk rakyat dan berada di lingkungan rakyat. Jadi enggak bisa dipisah-pisahkan itu," katanya.

Meski begitu, ia tetap tak membenarkan rasa korsa yang ditanamkan dalam serangan Polsek Ciracas.

Ia pun meminta agar penegakan hukum berlaku bagi para oknum prajurit TNI yang membuat onar.

"Jadi jiwa korsanya yang salah, itu harus dihukum sesuai dengan pelanggaran pidana yang dilakukannya," kata Syamsu.

Namun menurutnya, mereka tak perlu untuk dipecat dari jabatannya sebagai TNI.

"Itu harus tuntas, tapi apakah perlu dipecat ya? Itu ditahan dulu lah," katanya.

Syamsu khawatir pemecatan akan membuat mereka salah arah, misalnya bergabung dengan teroris dan membuat kekacauan nasional.

"Kalau semua itu dipecat nanti akan jadi bukan main, teroris mendekati dia. Udahlah kamu sudah enggak berguna, ikut saja kita bergerak," ujar Syamsu.

Oleh karenanya Syamsu mengimbau agar hukuman pemecatan diperhatikan kembali. (*)

Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul: Sampai Obrak-abrik Dagangan Kaki Lima, Purnawirawan TNI malah Minta Oknum Prajurit Penyerang Polsek Ciracas Jangan Dipecat: Mereka Tidak 100% Salah https://sosok.grid.id/read/412318217/sampai-obrak-abrik-dagangan-kaki-lima-purnawirawan-tni-malah-minta-oknum-prajurit-penyerang-polsek-ciracas-jangan-dipecat-mereka-tidak-100-salah?page=all

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved