Ini Profil Lengkap Polwan Pertama di Indonesia yang Jadi Jenderal Polisi, Wanita Tangguh Nan Cerdas
Ini Profil Lengkap Polwan Pertama di Indonesia yang Jadi Jenderal Polisi, Wanita Tangguh Nan Cerdas
POS-KUPANG.COM - Ini Profil Lengkap Polwan Pertama di Indonesia yang Jadi Jenderal Polisi, Wanita Tangguh Nan Cerdas
Polwan atau Polisi wanita adalah satuan polisi khusus wanita.
Menjadi seorang polisi yang tangguh tidaklah mudah.
• Kepergok Gandengan di Acara Ultah Sarwendah,Jordi Onsu & Cita Citata SaltingJadi Sorotan,Ruben Onsu?
• Pantau Protokol Kesehatan Penumpang Kereta Api di Era New Normal
• Ungkap Masa Lalu, Ayah Rojak Ngaku Dikejar-kejar Umi Kalsum, Ayu Ting Ting Ngakak, Ekspresinya Lucu
• Borok Anang Hermansyah Dibongkar Sosok Ini, Ternyata Ini Penyebab Krisdayanti Nekat Selingkuh
• Lagi, 126 KK Jemaat Kefas Terima Bantuan Sembako Keempat Di Saat Pandemi Covid-19
Banyak seleksi yang harus diikuti, mulai pemilihan hingga pelatihan.
Jadi polisi wanita saja sudah sulit tentunya, apalagi menuju tahap sebagai jenderal polisi.
Namun, Tahukah Anda polisi wanita pertama yang menjadi jenderal polisi?
Inilah sosok Brigjen Pol (Purn) Jeanne Mandagi merupakan Polisi Wanita (Polwan) pertama menjadi jenderal di Kepolisian Republik Indonesia.
Jeanne Mandagi lahir di Manado, 2 April tahun 1937.
Dia menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di SD dan SMP yang dikelola biarawati Katolik Manado.
Dia melanjutkan pendidikannya di SMA Santa Urusula Jakarta, pada 1952.
Setelah itu, Jeanne masuk ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan lulus tahun 1963.
Lulus dari sana, Jeanne memutuskan masuk polisi dan diangkat menjadi Polwan sejak 1 Desember 1965.
Ia melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti Kursus Peradilan Militer tahun 1966.
Empat bulan kemudian, ia mengemban tugas sebagai Kepala Sekksi Hukum Polda Maluku.
Kemudian berturut-turut menjabat Asisten V, Oditur, dan Hakim Polri.
Semuanya di Polda Maluku hingga 1969.
Pada 1970, Jeanne menjabat sebagai Kasi Binapta Polda Metro Jaya kemudian memikul tugas sebagai Hakim Mahkamah Militer wilayah Jakarta-Banten.
Empat tahun kemudian, tahun 1974 ia mengikuti kursus "United Nations Regional Course on the Control of Narcotics".
Satu tahun setelahnya, ia mulai memperdalam masalah drug law enforcement di Washington.
• Kepergok Gandengan di Acara Ultah Sarwendah,Jordi Onsu & Cita Citata SaltingJadi Sorotan,Ruben Onsu?
• Pantau Protokol Kesehatan Penumpang Kereta Api di Era New Normal
• Borok Anang Hermansyah Dibongkar Sosok Ini, Ternyata Ini Penyebab Krisdayanti Nekat Selingkuh
• Lagi, 126 KK Jemaat Kefas Terima Bantuan Sembako Keempat Di Saat Pandemi Covid-19
Awal Oktober 1976, Jeanne mulai bertugas di bidang reserse narkotika Mabes Polri.
Berkat kerja kerasnya, pangkat Jeanne naik jadi kolonel pada tahun 1980 setelah mengikuti pendidikan Sesko ABRI.
Lompat ke tahun 1985 hingga 1988, ia bertugas pada ASEAN Narcotic Desk Officer.
Pada awal Februari 1989 hingga tujuh bulan setelahnya, Jeanne menjabat Sesdit Bimmas Polri.
Tahun 1989 - 1992 Jeanne menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Polri.
Karena ia sangat peduli dengan masalah narkotika, Jeanne pernah dijadikan sebagai Koordinator Ahli di BNN.
Selama masa hidupnya, banyak yang telah dilakukan Jeanne Mandagi.
Jeanne menjadi sosok inspiratif karena capaiannya itu.
Ia mengatakan bahwa Polwan harus tangguh dan profesional serta bisa menjadi mitra kerja yang sejajar dengan polisi pria.
"Jangan cuma menjadi bunga penghias ruangan kerja saja," ujar Mandagi pada sebuah wawancara di RRI Purwokerto dalam Harian Kompas edisi 2 September 1994.
Misalnya, menghasilkan perangkat lunak berupa petunjuk pelaksanaan tugas bagi jajaran Dispen Polri, menyelenggarakan rapat kerja teknis Dispen Polri se-Indonesia yang pertama dan membentuk sebuah Yayasan Permadi Siwi sebagai pusat rehabilitasi pecandu narkotika.
"Ini juga berarti harapan dan kesempatan bagi wanita ABRI lainnya untuk meraih pangkat jenderal makin terbuka," kata Jeanne di Mabes Polri pada 28 September 1990 seperti dikutip di Harian Kompas edisi 5 Oktober 1990.
• Kepergok Gandengan di Acara Ultah Sarwendah,Jordi Onsu & Cita Citata SaltingJadi Sorotan,Ruben Onsu?
• Pantau Protokol Kesehatan Penumpang Kereta Api di Era New Normal
• Borok Anang Hermansyah Dibongkar Sosok Ini, Ternyata Ini Penyebab Krisdayanti Nekat Selingkuh
• Lagi, 126 KK Jemaat Kefas Terima Bantuan Sembako Keempat Di Saat Pandemi Covid-19
• Viral! Supir Truk Cantik dan Seksi Ini Rela 6 Bulan Tak Pulang Demi Cari Nafkah, Ini Foto-fotonya
• Unggah Tulisan Muka Dua Cita Citata Diisukan Sindir Ayu Ting Ting, Benarkah? Sosok Ini Ungkap Fakta

Mandagi menyenangi musik klasik ringan Johan Strauss dan Elvis Presley.
Selain itu, di tengah kerasnya pekerjaan polisi, wanita Minahasa ini juga menyenangi dansa.
Ia juga hobi berolahraga, seperti jogging, menembak, dan berkuda.
Jeanne menghembuskan napas terakhirnya di usia 80 tahun pada Jumat (7/4/2017).
• Kepergok Gandengan di Acara Ultah Sarwendah,Jordi Onsu & Cita Citata SaltingJadi Sorotan,Ruben Onsu?
• Pantau Protokol Kesehatan Penumpang Kereta Api di Era New Normal
• Ungkap Masa Lalu, Ayah Rojak Ngaku Dikejar-kejar Umi Kalsum, Ayu Ting Ting Ngakak, Ekspresinya Lucu
• Borok Anang Hermansyah Dibongkar Sosok Ini, Ternyata Ini Penyebab Krisdayanti Nekat Selingkuh
• Dynamite Rajai Chart Billboards Hot 100, BTS Jadi Artis Korea Pertama yang Berhasil Capai No.1
• Lagi, 126 KK Jemaat Kefas Terima Bantuan Sembako Keempat Di Saat Pandemi Covid-19
"Saya melihat tugas utama polisi adalah melindungi masyarakat dari kejahatan. Suatu tugas untuk kebaikan dan yang menarik adalah banyak tantangannya, tidak membosankan.
Seperti juga profesi wartawan, polisi sering bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kepribadian dan tingkah lakunya.
Hal itu mempengaruhi saya mengambil keputusan jadi Polwan," tutur Jeanne dalam Harian Kompas edisi 28 Oktober 1990.
(*)
Artikel ini sudah tayang di Sriwijaya Post dengan judul https://palembang.tribunnews.com/2020/09/01/inilah-sosok-polwan-pertama-di-indonesia-yang-jadi-jenderal-polisi-jangan-cuma-jadi-bunga-penghias?page=all&_ga=2.213522772.1795105015.1598436677-527176051.1595749123