Merawat Mimpi Anak Amakaka yang Ingin Menabung, Berwirausaha dan Menjadi Pelaut
Andris adalah seorang Anak yatim piatu tinggal bersama neneknya di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Anak itu bernama Fransiskus Xaverius. Biasa disapa Andris dan masih berusia 15 tahun. Andris adalah seorang Anak yatim piatu. Dia tinggal bersama neneknya di Desa Amakaka, sebuah kampung di wilayah pesisir Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Meski sudah putus sekolah, Andris tetap merawat mimpinya menjadi seorang pelaut ulung. Sehari-hari dia mencari uang dengan mengikuti kapal ikan melepas jala di tengah laut.
Jika kapal sudah sampai di darat, Andris biasa mendapat jatah ikan untuk dijual sendiri.
• Mendulang Wisata Super Prioritas
Penghasilannya dari hasil menjual ikan Rp 180 ribu sehari yang sebagian dia sisihkan untuk menabung.
"Uang itu saya pakai tabung selain untuk sambut baru satu tahun lalu. Uang itu untuk nenek juga. Sekarang masih menabung tapi lihat ke depan bagaimana," ungkap Andris saat ditemui usai pelatihan Soft Skill Bagi Anak Muda yang diselenggarakan oleh LSM Bengkel APPeK di Desa Amakaka, Jumat (28/8/2020).
Andris merupakan peserta termuda yang mengikuti program pelatihan wirausaha bagi anak muda di wilayah pesisir ini.
• Menteri Edhy Kagum Perikanan NTT
Pelatihan soft skill ini berlangsung selama lima hari dan melibatkan hampir 50 anak muda berusia 15-25 tahun yang sudah putus sekolah dan belum memiliki pekerjaan.
Mereka dibagi ke dalam dua kelompok kelas dan diarahkan untuk mengelola potensi perikanan dan hasil laut di Desa Amakaka dengan menjadi enterpreuner muda.
Setelah pelatihan, para anak muda diberi kesempatan untuk mulai menabung mewujudkan mimpi-mimpi mereka di lembaga-lembaga keuangan terpercaya. Salah satunya adalah Koperasi Swastisari.
"Saya sendiri mau ikut supaya saya lebih mengerti dunia usaha. Saya cita-cita jadi pelaut. Saya melaut dari umur 10 tahun. Setelah kegiatan ini saya bisa paham tentang dunia usaha," kata Andris yang didaulat menjadi perwakilan anak muda menerima buku tabungan secara simbolis dari Koperasi Swastisari di Namang Lewotolok, Desa Amakaka.
Anggi Tadon, Manajer Cabang Lembata Kopdit Swastisari, melihat momen pelatihan bagi anak muda ini sebagai peluang untuk membesarkan Kopdit Swastisari secara lebih luas di Lembata.
"Kami bisa bantu anak-anak muda buka peluang usaha. Kita bisa bantu mereka gabung jadi anggota, menabung dan kita beri pinjaman dengan bunga menurun. Kita bantu mereka untuk buka peluang usaha dengan tanggungjawab dengan membayar kewajiban. Kita ajar anggota untuk tidak pakai koperasi harian dengan bunga yang lebih besar. Kita mau ubah dari modal yang kecil dan bisa kembangkan usaha," papar Anggi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)