Berita Pendidikan
Peningkatan Kompetensi Guru SMAK Giovanni melalui MGMP
Sebagai sekolah yang memperhatikan kualitas pelayanan terhadap peserta didik, SMAK Giovanni Kupang terus berkoordinasi dan berinovasi un
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG- Sebagai sekolah yang memperhatikan kualitas pelayanan terhadap peserta didik, SMAK Giovanni Kupang terus berkoordinasi dan berinovasi untuk meningkatkan mutu pelayanannya melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Kegiatan hari pertama dibuka oleh Kepala SMAK Giovanni, Romo Drs. Stefanus Mau, Pr, Senin (24/8/2020).
Dalam sambutannya, Romo Stef mengatakan, secara lembaga MGMP memiliki peran penting dalam mengatasi berbagai persoalan pendidikan.
Untuk itu perlu diadakan kegiatan secara sistematis dan berkelanjutan untuk mengevaluasi, berdiskusi dan melakukan terobosan-terobosan sehingga proses KBM benar-benar berkualitas.
“Meskipun kita berada dalam situasi pandemi Covid-19, namun itu tidak berarti kita ikut terseret di dalamnya. Kita harus terus belajar bersama-sama untuk menyamakan persepsi terhadap kurikulum 2013. Dan, MGMP memiliki peran penting dalam hal ini. Banyak persoalan pendidikan dapat teratasi apabila kita secara bersama-sama mengevaluasi, berdiskusi, melakukan inovasi demi memperbaiki dan meningkatkan kualitas KBM. Melalui diskusi-diskusi, kita meminimalisir persoalan-persoalan yang dihadapi oleh setiap guru bidang studi, sekaligus kita meningkatkan kompetensi sebagai guru," kata Romo Stef dalam rilis yang dikirim humas, John Lelan, Rabu (26/8/2020).
Lebih lanjut Romo Stef yang dikenal debgan disiplinnya mengatakan, bila semua memiliki visi yang sama, visi yang maju maka standar-standar yang dituntut oleh kurikulum 2013 terpenuhi dan perangkat pembelajaran yang lengkap dimiliki oleh setiap guru.
Setiap guru harus tertib secara administrasi juga. Artinya, setiap guru harus memiliki perangkat pembelajaran yang sudah direvisi dari waktu ke waktu.
“Sejak RAKER, setiap guru telah menyiapkan perangkat pembelajarannya. Apa yang telah disiapkan, direvisi dan diserahkan ke pihak kurikulum. Karena secara administrasi kita juga harus tertib,” tegasnya.
Sebelum menutup sambutannya, Romo Stef mengimbau para guru agar memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin untuk belajar, teristimewa bagi yang baru bergabung supaya belajar dari yang senior sehingga kompetensi sebagai guru ditingkatkan. Dengan demikian mutu layanan kita juga ditingkatkan.
Berkaitan dengan kurikulum, Wakasek Kurikulum, Wilfridus Samo Doni, S.Pd mengatakan, di masa Covid-19 guru-guru perlu menuntaskan kompetensi dasar yang esensial. Sedangkan kompetensi dasar yang sifatnya anak bisa kerjakan sendiri dapat diselesaikan dalam bentuk penugasan.
“Kita disodorkan satu kurikulum darurat di masa Covid-19 di mana muatannya kurikulum 2013. Prioritas dalam kurikulum darurat ini adalah kompetensi dasar yang esensial. Itu harus jadi fokus dalam pembelajaran. Kompetensi dasar yang lain dapat diselesaikan dalam bentuk tugas mandiri. Untuk itu, bapak, ibu guru dapat menelaah KD yang esensial dan yang tidak esensial untuk pembelajaran tatap muka dan penugasan,”kata Wilfridus.
Pada saat yang tepat, lanjutnya, apabila keadaan sudah normal, kita tinggal review kembali secara keseluruhan. Karena meskipun ada KD tertentu yang dihilangkan selama masa Covid-19, namun penilaian tetap harus dilakukan dan nilai-nilai akan diisi di e-rapor.
Yoram E.Koy, S.Pd, Mp.Kim, selaku koordinator MGMP dan ketua pelaksana kegiatan mengatakan, kegiatan MGMP telah diprogramkan selama satu tahun ke depan. Untuk semester ganjil sampai bulan November 2020 ada delapan belas kali kegiatan.
Lanjut Yoram, enam kali kegiatan untuk penyusunan RPP, empat kali pertemuan untuk pengembangan RPP, empat kali pertemuan untuk pengembangan media pembelajaran dan empat kali pertemuan untuk penyusunan soal. Waktu pelaksanaan kegiatan adalah setiap hari Senin dan Kamis. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gerardus Manyella)
