News

AWAS Happy Hypoxia, Gejala 'Penipu' Paramedis Pasien COVID, 3 Orang Terinfeksi Corona Tewas Mendadak

Gejala Happy Hypoxia mengkhawatirkan paramedis saat menangani pasien positif corona. Gejala ini dianggap sering menipu paramedis bekerja.

Editor: Benny Dasman
EPA
Ilustrasi Pengakuan Pilu Perawat yang Tangani Pasien Corona Covid-19 di Kediri, Sedih Tak Bisa Lagi peluk Anak 

POS KUPANG, COM -  Gejala Happy Hypoxia mengkhawatirkan paramedis saat menangani pasien positif corona.

Gejala ini dianggap sering menipu paramedis bekerja.

Pasalnya, pasien yang mengalami gejala ini tampak baik-baik saja tetapi bisa mengakibatkan pasien meninggal mendadak.

Gejala ini menimpa 3 pasien corona di Banyumas, Jawa Tengah.

Ketiganya adalah pasien positif Covid-19 yang mengalami Happy Hypoxia.

Pasalnya gejala ini masih tergolong baru bagi penderita Covid-19.

Tanpa demam, batuk, flu atau gejala umum seperti pasien Covid -19 pada umumnya, 3 warga Banyumas yang terinfeksi corona ini meninggal secara mendadak.

Setelah diperiksa ketiganya diketahui mengalami gejala Happy Hypoxia atau penurunan kadar oksigen.

Happy Hypoxia adalah gejala baru yang kini ditemukan di beberapa pasien Covid-19.

Pihak rumah sakit baru menemukan pasien dengan gejala ini setelah dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen dengan alat pulse oxymeter.

Jika pada kondisi normal kadar oksigen dalam darah adalah 95 sampai 100 persen.

Namun pada penderita dengan gejala Happy Hypoxia, kadar oksigennya bisa turun sampai di bawah 50 persen.

Namun lambat laun kondisi pasien bisa semakin memburuk karena kadar oksigen sudah semakin anjlok.

Bahkan nyawa pasien terancam jika tidak segera ditangani.

Gejala Happy Hypoxia pada beberapa pasien Covid-19 patut diwaspadai.

Kuncinya adalah jangan lengah, tetap patuh pada protokol kesehatan, karena tidak menujukkan gejala, bukan berarti orang tersebut tidak terpapar virus Covid -19.

22 Daerah Zona Merah

Hampir 5 bulan sejak kasus pertama virus corona dilaporkan pada 2 Maret 2020, Indonesia telah mencatatkan 155.412 kasus infeksi.

Jumlah tersebut membuat Indonesia berada pada urutan kedua tertinggi soal Covid-19 di Asia Tenggara, setalah Filipina.

Dalam periode 10 hari terakhir (15-24 Agustus 2020), berdasarkan data covid19.go.id pada Selasa (25/8/2020) siang, rata-rata kasus baru infeksi harian mencapai 2.028 kasus.

Tingginya angka infeksi itu juga diimbangi dengan meningkatnya jumlah pasien sembuh yang kini totalnya mencapai 111.060 pasien.

Rata-rata kesembuhan di Indonesia dari virus corona dalam periode yang sama lebih tinggi daripada kasus infeksi, yaitu 2.144.

Tingginya angka kesembuhan dan tren infeksi yang menurun di beberapa daerah membuat status zona risiko Covid-19 berubah.

Surabaya yang sempat menjadi episentrum virus corona di Indonesia dan berstatus zonah merah misalnya, kini telah berstatus zona oranye atau memiliki risiko sedang.

Kendati demikian masih ada 22 kabupaten atau kota di 9 provinsi yang berstatus sebagai zona merah.

Berikut daftarnya dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia:

1. Sumatera Utara

Kota Sibolga

Kota Medan

2. Sumatera Barat

Kota Padang

3. Kalimantan Timur

Kota Bontang

Kota Samarinda

Kota Balikpapan

4. Kalimantan Tengah

Barito Selatan

5. Kalimantan Selatan

Tanah Laut

Tapin

Hulu Sungai Tengah

Balangan

Kotabaru

Hulu Sungai Utara

6. Jawa Timur

Tuban

Sidoarjo

7. Gorontalo

Gorontalo

8. DKI Jakarta

Jakarta Selatan

Jakarta Pusat

Jakarta Barat

Jakarta Utara

9. Aceh

Aceh Besar (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Daftar 22 Daerah di Indonesia yang Masih Berstatus Zona Merah Covid-19 dan Kompastv dengan judul Kenali "Happy Hypoxia", Gejala Baru Corona Nan Berbahaya!

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved