Kabar Artis

Wajah Asli Nyi Roro Kidul Diungkap Wirang Birawa: Cantik Wajahnya, Nyaman Sekali Lihat Pesonanya

Paranormal Wirang Birawa mengungkap wajah asli Nyai Roro Kidul dalam sebuah bentuk lukisan. Lukisan Nyai Roro Kidul itu berawal dari mimpi berkali-kal

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Wirang Birawa
Wirang Birawa dan Lukisan Nyai Roro Kidul 

Wajah Asli Nyi Roro Kidul Diungkap Wirang Birawa, Mimpi 7 Hari Berturut-turut: Cantik & Nyaman Sekali Lihat Pesonanya

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Paranormal Wirang Birawa mengungkap wajah asli Nyai Roro Kidul dalam sebuah bentuk lukisan.

Lukisan Nyai Roro Kidul itu berawal dari mimpi berkali-kali Wirang Birawa.

Banyak orang mengklaim wajah asli kanjeng ratu dlm setiap lukisan yg berbeda-beda

& beda pula rupa wajah nya .....

sejak foto ini td malam saya posting bnyk yg DM mengatakan wajah nya tdk seperti itu,

ada juga yg mengatakan wajah nya persis seperti itu ,

saya cuma ingin sampaikan hal penting bagi saya "tdk banyak yg mengetahui secara pasti seperti apa rupa wajah aslinya "

tapi yg jelas saya di mimpiin wajah ini berkali-kali

sehingga saya meminta sahabat saya di LUMAJANG untuk carikan pelukis yg bisa mengambarkan wajah nya sesuai persis yg ada di mimpi saya ....

yang pasti dia itu cantik paras nya , nyaman sekali ketika melihat pesona nya

Hasil lukisan ini 100% Sempurna bagi ku ,

aura yg terpancar begitu jelas dan bernyawa

(Terkadang ekspresinya berubah sesuai suasana hati )

Wirang Birawa pun akan membawa lukisan tersebut ke Jakarta setelah dikerjakan selama 28 hari.

"Haii . 28 Hari berlalu berawal dari mimpi 7 hari berturut-turut , tepat malam satu suroh kamu tampak nyata .....besok kita pulang ke jkt," tulis Wirang Birawa.

* Selalu Memakai Topeng

Ingat Wirang Birawa? Ternyata Ini Penyebab Dirinya Selalu Pakai Topeng, Bikin Merinding

Selama ini sering meramal banyak orang, beberapa waktu lalu terungkaplah beberapa rahasia Wirang Birawa.

Selama ini kita kenal sosok Wirang Birawa sebagai paranormal yang sering mengungkapkan firasatnya soal masa depan, mulai dari soal bencana alam hingga kehidupan artis.

Wirang Birawa sering mengungkapkan berbagai ramalannya tersebut melalui media sosial.

Terkadang ia juga muncul di televisi untuk menerawang kehidupan artis.

Beberapa waktu lalu, Wirang membongkar rahasia yang sebelumnya tak pernah tersorot media.

Hal tersebut terungkap saat Wirang berbincang dengan rekannya dalam kanal YouTube Diaz Hendropriyono (12/7/2020).

Mulanya dalam kesempatan itu Wirang membongkar rahasia mengapa ia sering terlihat menggunakan kacamata.

Bukan hanya untuk penghias, namun ada maksud di baliknya.

Wirang Birawa bongkar alasan mengapa sering terlihat menggunakan kacamata
Diceritakan, ia menggunakan kacamata untuk menghindari orang lain yang akan membaca pikiran atau karakternya.

"Banyak sekali orang yang saya kenal para konglo, para pembisnis, selalu membawa seseorang yang bisa membaca juga.

Jadi kalo kita ada pertemuan apa pun itu, saya menggunakan kacamata untuk menghindari supaya dia nggak bisa membaca saya," ungkap Wirang.

Menurutnya, mata adalah jendela untuk mengetahui karakter hingga membaca pikiran orang lain.

Sedangkan menggunakan topeng saat tampil di televisi adalah salah satu ciri khasnya.

"Kalo topeng dan topi adalah ciri khas yang dibentuk oleh temen-temen. Dia bentuk 'kamu harus ciri khasnya begini, kalo pakai kacamata kurang, kamu pakai topeng', " jelas Wirang.

Setelahnya, Diaz penasaran dengan honor dari Wirang Birawa.

"Gua dapet info ni, emang bener elu dibayar bisa Rp100 juta untuk sekali ramal?" Tanya Diaz.

"Aduh, ewm, saya nggak bisa jawab nih, hahaha," jawab Wirang yang tak mau menjelaskan berapa honornya saat meramal seseorang.

Lebih lanjut, Wirang menjelaskan bahwa dalam satu pertemuan menghabiskan waktu 1 jam.

Dalam satu jam, Wirang mempersilakan kliennya untuk bertanya empat pertanyaan.

Rekannya tersebut langsung berujar bahwa satu pertanyaan berarti dibandrol dengan honor Rp25 juta.

"Satu jam empat pertanyaan, jadi satu pertanyaan Rp25 juta," ujar rekannya.

Mendengar pernyataan tersebut, Wirang hanya bisa tertawa.

Wirang menjelaskan bahwa ia bisa diundang ke rumah sang klien atau kliennya yang langsung datang ke kediamannya.

Mengenal Nyi Roro Kidul

Nyi Roro Kidul  atau Nyai Rara Kidul adalah sesosok roh atau dewi legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali.

Tokoh ini dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra Hindia) dan secara umum disamakan dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun menurut beberapa kalangan sebenarnya keduanya berbeda.

Dikutip dari wikipedia, dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu yang mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan dewi alam yang lain. Sedangkan Nyi Roro Kidul mulanya merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya.

Dalam perkembangannya, masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun dalam kepercayaan Kejawen, Nyi Roro Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul.

Kedudukan Nyi Roro Kidul sebagai Ratu-Lelembut tanah Jawa menjadi motif populer dalam cerita rakyat dan mitologi, selain juga dihubungkan dengan kecantikan putri-putri Sunda.

Nyai Roro Kidul juga dikenal dengan berbagai nama yang mencerminkan berbagai kisah berbeda dari asal-usulnya, legenda, mitologi, dan kisah turun-temurun. Ia lazim dipanggil dengan nama Ratu Laut Selatan dan Gusti Kanjeng Ratu Kidul.

Menurut adat-istiadat Jawa, penggunaan gelar seperti Nyai, Kanjeng, dan Gusti untuk menyebutnya sangat penting demi kesopanan. Orang-orang juga menyebutnya sebagai eyang (nenek). Dalam wujud sejenis putri duyung, ia disebut sebagai Nyai Blorong.

Terkadang orang juga menyebut namanya sebagai Nyai Loro Kidul. Bahasa Jawa loro merupakan sebuah homograf untuk "dua - 2" dan "sakit, menderita".

Sementara bahasa Jawa rara (atau roro) memiliki arti "gadis". Seorang ortografer Belanda memperkirakan terjadinya perubahan dari bahasa Jawa kuno roro menjadi bahasa Jawa baru loro, sehingga terjadi perubahan arti dari "gadis cantik" menjadi "orang sakit".

Masyarakat Sunda mengenal legenda mengenai penguasa spiritual kawasan Laut Selatan Jawa Barat yang berwujud perempuan cantik yang disebut Nyi Rara Kidul. Legenda yang berasal dari Kerajaan Sunda Pajajaran berumur lebih tua daripada legenda Kerajaan Mataram Islam dari abad ke-16.

Meskipun demikian, penelitian atropologi dan kultur masyarakat Jawa dan Sunda mengarahkan bahwa legenda Ratu Laut Selatan Jawa kemungkinan berasal dari kepercayaan animistik prasejarah yang jauh lebih tua lagi, dewi pra-Hindu-Buddha dari samudra selatan. Ombak samudra Hindia yang ganas di pantai selatan Jawa, badai serta terkadang tsunaminya, kemungkinan telah membangkitkan rasa hormat serta takut terhadap kekuatan alam, yang kemudian dianggap sebagai alam spiritual para dewata serta lelembut yang menghuni lautan selatan yang dipimpin oleh ratu mereka, sesosok dewi, yang kemudian diidentifikasikan sebagai Ratu Kidul.

Salah satu cerita rakyat Sunda menceritakan Dewi Kandita atau Kadita, putri cantik dari kerajaan Sunda Pajajaran di Jawa Barat, yang melarikan diri ke lautan selatan setelah diguna-gunai. Guna-guna tersebut dikeluarkan oleh seorang dukun atas perintah saingannya di istana, dan membuat putri tersebut menderita penyakit kulit yang menjijikkan. Ia melompat ke lautan yang berombak ganas dan menjadi sembuh serta kembali cantik. Para lelembut kemudian mengangkatnya menjadi Ratu-Lelembut Lautan Selatan yang legendaris.

Versi yang serupa adalah Dewi Kandita, putri tunggal Raja Munding Wangi dari Kerajaan Pajajaran. Karena kecantikannya, ia dijuluki Dewi Srêngéngé (lit. "Dewi Matahari"). Meskipun mempunyai seorang putri yang cantik, Raja Munding Wangi bersedih karena ia tidak memiliki putra yang dapat menggantikannya sebagai raja.

Raja kemudian menikah dengan Dewi Mutiara dan mendapatkan putra dari pernikahan tersebut. Dewi Mutiara ingin putranya dapat menjadi raja tanpa ada rintangan di kemudian hari, sehingga ia berusaha menyingkirkan Dewi Kandita. Dewi Mutiara menghadap Raja dan memintanya untuk menyuruh Kadita pergi dari istana. Raja berkata bahwa ia tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putrinya. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara tersenyum dan berkata manis sampai Raja tidak marah lagi kepadanya.

Keesokan harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang tukang tenung. Dia menyuruh sang dukun untuk meneluh Kadita. Pada malam harinya, tubuh Kadita gatal-gatal dipenuhi kudis, berbau busuk dan penuh bisul. Ia menangis tak tahu harus berbuat apa. Raja mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan Kandita serta sadar bahwa penyakit tersebut tidak wajar, pasti berasal dari guna-guna.

Ratu Dewi Mutiara memaksa raja mengusir puterinya karena dianggap akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, ia terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya keluar dari negeri mereka.

Kandita pergi berkelana sendirian tanpa tujuan dan hampir tidak dapat menangis lagi. Ia tidak dendam kepada ibu tirinya, melainkan meminta agar Sanghyang Kersa mendampinginya dalam menanggung penderitaan. Hampir tujuh hari dan tujuh malam, akhirnya ia tiba di Samudera Selatan. Air samudra itu bersih dan jernih, tidak seperti samudera lain yang berwarna biru atau hijau. Tiba-tiba ia mendengar suara gaib yang menyuruhnya terjun ke dalam Laut Selatan.

Ia melompat dan berenang, air Samudera Selatan melenyapkan bisulnya tanpa meninggalkan bekas, malah ia semakin cantik. Ia memiliki kuasa atas Samudera Selatan dan menjadi seorang dewi yang disebut Nyi Roro Kidul yang hidup abadi. Kawasan Pantai Palabuhanratu secara khusus dikaitkan dengan legenda ini.

Legenda dan kepercayaan

Nyi Roro Kidul dipercaya menjabat sebagai patih Kanjeng Ratu Kidul yang memimpin bala tentara makhluk halus di laut selatan. Kiai Iman Sampurno dari Blitar, Jawa Timur (abad ke-19) mengeluarkan ramalan bahwa Nyi Roro Kidul dan Sunan Lawu akan memimpin bala tentara masing-masing akan menyebarkan wabah kepada para manusia berkelakuan buruk.

Nyai Roro Kidul terkadang digambarkan berwujud putri duyung dengan tubuh bagian bawah berwujud seekor ular atau ikan,terkadang pula digambarkan sebagai wanita yang amat cantik. Ia dipercaya mengambil jiwa siapapun yang ia inginkan.[8] Terkadang ia disebut memiliki wujud ular. Kepercayaan ini mungkin berasal dari legenda tentang putri Pajajaran yang menderita penyakit lepra. Penyakit kulit yang dialami putri tersebut kemungkinan dianggap sama seperti ular yang berganti kulit.

Sunan Kalijaga memiliki hubungan mendalam dengan Nyai Loro Kidul karena aspek yang sama, yaitu air (dalam bahasa Jawa, kali memiliki arti "sungai"). Panembahan Senopati (1584–1601), pendiri ekspansi imperial Mataram, mencari dukungan dewi dari Samudra Selatan (Kanjeng Ratu Kidul dan Nyai Loro Kidul) di Pemancinang, selatan Jawa, untuk menjadi pelindung khusus keluarga bangsawan Mataram. Ketergantungan Senopati pada Sunan Kalijaga dan Nyai Loro Kidul menurut catatan sejarah mencerminkan ambivalen Dinasti Mataram terhadap Islam dan kepercayaan asli Jawa.

Larangan berpakaian hijau

Terdapat kepercayaan lokal bahwa mengenakan pakaian berwarna hijau akan membuat pemakainya tertimpa kesialan, karena hijau adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul. Warna hijau laut (gadhung m'lathi dalam bahasa Jawa) adalah warna kesukaan Nyi Roro Kidul dan tidak boleh ada yang memakai warna tersebut di sepanjang pantai selatan Jawa.

Peringatan selalu diberikan kepada orang yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. Mitosnya mereka dapat menjadi sasaran Nyai Rara Kidul untuk dijadikan tentara atau pelayannya (budak). Secara logika, alasan tersebut muncul karena air laut pada daerah pantai selatan warnanya cenderung kehijauan sehingga korban tenggelam yang mengenakan pakaian hijau akan sulit ditemukan.

Serat Centhini menyebut bahwa Gusti Kanjeng Nyai Rara Kidul memiliki kampuh gadhung mlathi atau "kain dodot panjang berwarna hijau dan tengahnya putih" yang berperada emas.

Sarang burung walet

Nyai Loro Kidul adalah dewi pelindung pengumpul sarang burung di selatan Jawa. Para pengumpul menuruni tebing menggunakan tali serabut kelapa hingga sekitar ketinggian sembilan meter (30 kaki) di atas permukaan laut. Di sana, mereka menunggu arus ombak di atas teras bambu, kemudian terjun dan terbawa arus masuk ke gua. Dalam kegelapan total, mereka mengambil sarang burung dan memasukkan dalam tas mereka. Perjalanan pulang juga sangat berbahaya dan membutuhkan waktu yang tepat, agar tidak terbawa ombak yang ganas.

Sarang burung Jawa merupakan salah satu sarang burung terbaik di dunia. Sup sarang burung yang dipasarkan di China, Thailand, Malaysia, dan Singapura didedikasikan kepada Nyai Loro Kidul, demikian menurut tulisan Sultan Agung. Terdapat tiga jenis panen, yaitu Unduan-Kesongo (April), Unduan-Telor (Agustus, terbanyak), dan Unduan-Kepat (Desember). Rongkob dan Karang Bolong yang terdapat di pantai selatan Jawa Tengah terkenal sebagai tempat mengumpulkan sarang burung walet (disebut Salanganen atau Collocalia fuciphaga). Proses panen terkenal karena juga dilakukan pertunjukan wayang serta tarian ritual yang diiringi musik gamelan. Setelah panen selesai, masyarakat memberikan persembahan yang disebut "Ranjang Nyai Loro Kidul". Persembahan tersebut digantung bersama dengan kain batik dan cermin yang diletakkan di atas bantal berwarna hijau.

Budaya populer

Nyi Roro Kidul seringkali menjadi tokoh dalam perfilman Indonesia, seperti: Kutukan Nyai Roro Kidul, Bangunnya Nyi Roro Kidul, Dewi Angin-Angin, Susuk Nyi Roro Kidul, Sinetron Nyi Roro Kidul, dan sebagainya.

Kanjeng Ratu Roro Kidul menjadi salah satu karakter dalam komik daring Webtoon Indonesia berjudul 7 Wonders, merupakan perubahan wujud bidadari Nawangwulan Legenda Jaka Tarub dan Nusantara Droid War.

Nyi Roro Kidul mengilhami perancangan salah satu karakter pahlawan dalam permainan daring Mobile Legends bernama Kadita.

Permainan Heroes of God memiliki karakter bernama Nyi Raka yang terilhami dari legenda Nyi Roro Kidul.

Permainan Atlantica Online memiliki karakter bernama Roro Kidul.

Line Let’s Get Rich memiliki karakter bernama Roro yang terinspirasi dari legenda Nyi Roro Kidul.

Permainan Seven Knights memiliki karakter bernama Roro. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di https://hits.grid.id/amp/482241253/rasa-penasaran-publik-terobati-ternyata-ini-alasan-wirang-birawa-sering-gunakan-kacamata-hingga-honornya-yang-selangit?page=all

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved