Punya Orangtua Kaya Raya, Gadis Ini Pilih Menepih Hidup Sederhana Sebagai Biarwati Katolik
Namun tidak dengan gadis cantik ini. Meski memiliki orangtua pengusaha rokok yang memiliki harta berlimpah bahkan termasuk daftar orang paling kaya d
Punya Orangtua Kaya Raya, Gadis Ini Pilih Menepih Hidup Sederhana Sebagai Biarwati Katolik
POS KUPANG.COM -- Saat ini hampir semua orang mengejar harta duniawi. Bahkan banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan kekayaan dan saling unjuk kelebihan
Namun tidak dengan gadis cantik ini. Meski memiliki orangtua pengusaha rokok yang memiliki harta berlimpah bahkan termasuk daftar orang paling kaya di Indonesia, namun ia memilih tidak mau menikmati kekayaan itu
Wanita cantik ini memilih hidup menderita menjadi biarawati katolik
Sempat beredar foto seorang suster yang disebut-sebut adalah cucu dari bos perusahaan rokok terkemuka, Djarum.
Sosok itu adalah Suster Lucy Agnes . Dalam foto itu tampak ia begitu sederhana dengan jubah khas pengikut Ibu Teresa. Ada aura kedamaian terpancar dari dirinya.
Akan tetapi yang membuat sosok ini istimewa adalah ia berasal dari keluarga kaya raya.
• Lesty Kejora dan Rizky Billar Kelabui Seantero Indonesia, Ahli Tarot Bongkar Isi Hati Keduanya
• Ayu Dewi Mendadak Minta Wejangan Tentang Keluarga ke Duda ini, Rumah Tanggah Di Ambang Kandas?
• ANCAMAN untuk Indonesia, Pengamat Militer Amerika Ungkap Rudal Jelajah China Bisa Membom Jakarta
• Di Indonesia Dibuang-buang, Mahal di Amerika, Potongan Pohon Pisang Punya Manfaat untuk Kesehatan
• Konflik India vs China Bisa Picu Perang Nuklir, Benua Bakal Hancur Bila Paskitan Juga Tembak Nuklir
Tapi benarkah Lucy Agnes adalah cucu pemilik Djarum?
Dikutip dari Alumnimaterdei.com, Suster Lucy Agnes adalah anak tunggal dari Paul dan Cecilia Darmoko yang merupakan pemilik restoran Ayam Bulungan.
Cecilia adalah saudara sepupu dari pemilik Djarum, Robert Budi Hartono
Suster Lucy Agnes terlahir dengan nama Maria Donna Dewiyanti Darmoko
Meskipun berasal dari keluarga orang paling tajir di Indonesia, Lucy Agnes ternyata memilih hidup sederhana dan melayani umat.
Yang paling membuat kagum adalah Lucy merupakan pengikut Ibu Teresa yang dikenal hanya memiliki dua set pakaian.
Menurut rekan-rekannya, Suster Lucy yang kuliah S2 di Amerika Serikat ini sangat setia menjalankan kaul kemiskinan dan menikmati kehidupannya.
Di Kalkuta, India, di mana ia pernah menjadi sekretaris pimpinan kongregasi Missionaris Claris, konon Lucy paling sedia jika harus mendampingi orang-orang yang sekarat.
Ia juga tanpa ragu dengan sabar dan kasih mau mencabuti belatung-belatung dari luka-luka membusuk di tubuh dan kepala pasien.
Suster Lucy mengaku mengalami pencerahan saat ia dan keluarganya berlibur ke Hong kong.
“Awalnya saya sangat terganggu saat melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang meringkuk, sakit dan kotor. Insting emosional pertama saya adalah melarikan diri saat melihat mereka dan saya hampir muntah,” ujarnya.
“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, sesuatu membuat saya melambat, seolah-olah ada yang menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu.”
Maria Donna memutuskan untuk masuk Kongregasi Misionaris Cinta Kasih dengan nama Suster Lucy Agnes. Orang tuanya sangat menentang pilihan ini.
Sekarang dia bertugas di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.
Sebagai anak yang berasal dari keluarga kaya, Maria Donna sempat merasakan sekolah di luar negeri. SMA dan kuliah di Pert Australia, kemudian menyelesaikan jenjang master/magister (S2) di salah satu kampus di Chicago, Amerika Serikat.
Sifat sederhana Suster Lucy sudah terlihat sejak remaja. “Saat masih SMA, kalau dibeli orangtuanya tas-tas mahal, dia enggak mau pake,” kata kerabatnya.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Inilah Sosok Lucy Agnes, Putri Keluarga Bos Djarum yang Menolak Hidup Mewah dan Pilih Jadi Biarawati, https://jateng.tribunnews.com/2018/12/30/inilah-sosok-lucy-agnes-putri-keluarga-bos-djarum-yang-menolak-hidup-mewah-dan-pilih-jadi-biarawati?page=all.