Kisah Kehebatan TNI Hancurkan Pasukan Elite Fretelin Didikan Portugal, Gunung Matebian Jadi Saksi
Sejatinya pasukan TNI dan Polri tidak pernah kalah dalam setiap pertempuran semasa operasi Kejera di Timor Timur yang kini bernama Timor Leste
Kisah Kehebatan Pasukan TNI Hancurkan Pasukan Elite Fretelin Didikan Portugal, Gunung Matebian Jadi Saksi
POS KUPANG.COM -- Sejatinya pasukan TNI dan Polri tidak pernah kalah dalam setiap pertempuran semasa operasi Kejora di Timor Timur yang kini bernama Timor Leste
Bahkan TNI dan Polri saat masih bernama ABRI berhasil menghancurkan perrtahanan terakhir Fretelin yang dianggap paling kuat dengan dukungan pasukan elit Fretelin yang merupakan didikan Portugal
Pasukan khusus tersebut tidak sekedar terlatih tapi juga punya pengalaman perang membantu pemerintah Portuga di koloni negara tersebut di Afrika
Indonesia bersama pasukan TNi dan Polri keluar dari Timor Leste semata menghormati jejap pendapat yang diselenggarakan oleh PBB untuk menentukan nasib negara di bagian Timur Pulau Timor
Kini pula itu harus berbagi, di sebelah timur milik Timor Leste sementara di bagian masih menjadi bagian NKRI yang masuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
• Pernah Pacari Wanita Beken Dian Sastro dan Julie Estelle,Pembalap ini Nikahi Putri Eks Menteri BUMN
• Rumah Tangga Selebriti Terkenal ini Bakal Ambruk Diramal Denny Darko,Penghianatan Suami, Istri Pergi
Meski demikian, kisah-kisah pertempuran yang syarat dengan sikap heroik personil TNI dan Polri masih menjadi cerita mengenai keberanian dan pantang menyerah tentara Indonesia
Sepertinya sudah tidak sekali dua kali Indonesia bersitegang dengan negara lain.
Ketegangan itu bahkan sering berbuah menjadi pertempuran.
Pertempuran-pertempuran itu secara tidak langsung membentuk mental baja para prajurit angkatan perang Indonesia.
Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente atau Fretilin, ialah gerakan perlawanan kemerdekaan Timor Timur saat Indonesia menginvasi bumi Lorosae pada 7 Desember 1975.

Merekalah bersama Tropaz yang pertama kali adu tembak dengan personil Yonif Linud 501 dan Grup-1 Kopassus ketika tentara Republik Indonesia itu menyerbu Dili dari langit.
Kalah akan persenjataan dan disiplin militer, perlawanan Fretilin berhasil dipatahkan walau di pihak ABRI (sekarang TNI) jatuh korban sebanyak 35 personil.
ABRI berhasil merebut Dili, maka para milisi Fretilin mundur teratur masuk hutan untuk mengkonsolidasi perlawanan selanjutnya.
Fretilin memilih Gunung Matebian sebagai benteng terakhir dan terkuat.