Breaking News

News

Erick Thohir & Terawan Tak Aman! Daftar Menteri Direshuffle versi IPW, Menteri dari Polri Bertambah

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan setidaknya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang bakal digeser atau berganti tugas.

Editor: Benny Dasman
Kolase Tribun Manado/Istimewa
KSAD Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wakapolri Gatot Eddy Pramomo 

POS KUPANG, COM - Indonesia Police Watch (IPW) memberikan kabar mengejutkan seputar dugaan akan adanya rotasi dan pergantian kabinet (reshuffle) yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat ini.

Pergantian atau pergeseran kabinet tersebut dilakukan Jokowi setelah adanya pergantian Panglima TNI.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan setidaknya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang bakal digeser atau berganti tugas.

Neta menyampaikan nantinya jumlah menteri yang memiliki latar belakang dari kepolisian di kabinet juga diprediksi bertambah.

"Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti," kata Neta dalam keterangannya, Kamis (20/8/2020).

Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal figur polri yang bakal masuk ke kabinet Jokowi.

"Jumlah menteri dari anggota Polri diperkirakan juga akan bertambah dalam kabinet hasil reshuffle ini," jelasnya.

Dari informasi yang didapatkan IPW, ada beberapa menteri Jokowi yang berpotensi akan di-reshuffle yakni:

- Menteri Perhubungan

- Menteri Koperasi,

- Menkumham,

- Menpora,

- Mendikbud,

- Menteri Pariwisata.

- Menteri Perdagangan,

- Menaker,

- Mensos,

- Menteri Kominfo,

- Menkes,

- Menteri Perindustrian,

- Meneg BUMN,

- Menteri Agama,

- Kepala Bulog, dan kementerian lainnya.

"Sementara pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni pensiunnya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021," ungkapnya.

Ia menduga reshuffle kali ini lantaran Jokowi kecewa dengan kinerja milenial yang berada di kabinetnya.

Sebaliknya, reshuffle itu sebagai hasil evaluasi kinerja jajarannya dalam setahun terakhir.

"Dalam reshuffle kali ini, sepertinya Jokowi kecewa dengan anak anak milenial yang dimasukkannya dalam kabinet, sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka," pungkasnya.

Presiden Jokowi Kembali Marah

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali 'menyemprot' jajaran kabinet menteri.

Kemarahan Jokowi terhadap sejumlah menteri pada Kamis 18 Juni 2020 lalu menjadi viral.

Jokowi kesal melihat banyak menterinya yang dianggap melakukan tindakan yang dianggap biasa saja di tengah situasi pandemi.

Hingga ancaman perombakan atau reshuffle kabinet tiba-tiba disebut oleh Jokowi.

Kini, Jokowi kembali menunjukkan rasa amarahnya pada rapat terbatas.

Rapat terbatas atau rapas itu digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Dalam rapat tersebut, Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk bekerja lebih keras.

Tak hanya keras, Jokowi juga meminta agar semua bergerak lebih cepat.

Jajaran kabinet diminta menggunakan cara yang tidak biasa.

Presiden meminta agar jajarannya membuat terobosan dalam melaksanakan berbagai prosedur sehingga mempercepat prosesnya.

"Dari cara yang SOP (standar operasional prosedur) normal, kita harus ganti channel ke SOP yang smart shortcut. Gimana caranya? Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara lebih tahu dari saya menyelesaikan ini," kata Jokowi.

Rapat tersebut digelar tertutup dari wartawan. Namun Biro Pers Istana baru menyampaikan siaran pers pada Rabu (8/7/2020).

 "Pada kondisi krisis, kita harusnya kerja lebih keras lagi. Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini," sambung Jokowi.

Jokowi mencontohkan dalam membuat Peraturan Menteri yang biasanya baru selesai dalam dua minggu, kini bisa diselesaikan dalam sehari.

Dalam membuat Peraturan Pemerintah yang biasanya memakan waktu sebulan, maka bisa dikebut hanya 2 hari saja.

"Itu loh yang saya inginkan," tegas Kepala Negara.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga meminta seluruh jajarannya untuk segera membelanjakan anggaran untuk menggairahkan perekonomian.

Namun, Kepala Negara berpesan untuk memprioritaskan produk dalam negeri.

"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 32,7 triliun," kata Presiden.

Baru-baru ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, dimintai keterangan terkait pidato Jokowi tersebut.

Terutama mengenai wacana reshuffle kabinet.

Ia memilih tak menganggapi dan masuk mobil saat ditanya oleh wartawan.

Terawan Agus Putranto malah melanjutkan kunjungan kedua di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo.

Dilansir dari Kompas.com, Menkes Terawan menghentikan tanya jawab saat ditanya wartawan isu reshuffle sembari pergi menuju RS Bung Karno Solo pada pukul 09.30 WIB.

Sementara Menkes Terawan berada di RS Dr Oen Solo Baru di Komplek Perumahan Solo Baru, Jalan Raya Djlopo, Desa Gedangan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo sejak pukul 08.35 WIB.

Menkes Terawan tampak didampingi Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.

Adapun informasi yang diterima, Menkes Terawan memberikan penghargaan dan santunan kepada tenaga medis yang gugur dalam menangani covid-19.

Menkes Terawan memasuki ruang pertemuan yayasan di gedung induk lantai II rumah sakit tersebut menggunakan kemeja putih dan celana hitam khas Jokowi.

Tampak penjagaan oleh aparat kepolisian dan TNI cukup ketat dengan menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19.

Setelah dari RS Dr Oen Solo Baru, rencana Menkes Terawan akan melanjutkan ke RSUD Bung Karno Sukoharjo.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia Wahdiyati membenarkan Menkes Terawan akan melakukan kunjungan dua rumah sakit di wilayahnya.

"Ke Dr Oen, berikutnya ke Bung Karno Solo dan ke Tawangmangu," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunSolo.com.

Dimarahi Jokowi

Sebelumnya juga, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi sosok yang dikritik langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hadapan para menteri lain saat rapat beberapa hari lalu.

Spekulasi pun berkembang, jika Terawan akan menjadi sasaran terkena reshuffle kabinet karena di antaranya penyerapan anggaran untuk Corona sangat minim padahal dianggarkan sekitar Rp 75 triliun.

Bahkan Presiden Jokowi telah mengemukakan akan melakukan reshuffle kabinet jika memang diperlukan agar menterinya tidak bekerja biasa-biasa saja.

Terutama terhadap menteri yang kinerjanya buruk selama pandemi Corona.

Seperti diketahui, Video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial.

Dalam video yang ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020), Presiden Jokowi menyoroti kurangnya kinerja para menteri di kabinetnya.

Dia juga menilai para menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi pandemi virus corona.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja."

"Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Presiden Jokowi. (*)

Artikel telah tayang di Tribunnews.com dengan judul:IPW Duga Jokowi akan Lakukan Reshuffle dan Diperkirakan Menteri Berlatar Belakang Polri Bertambah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved