Berita Kota Kupang Terkini

Rektor UKAW Kupang : Program Walikota dan Wakil Walikota Kupang Sangat Strategi

Rektor Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, MSi menyampaikan, kepemimpinan pak Jefri Riwu Ko

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/ELLA UZU RASI
Rektor UKAW Kupang, Dr. Ir. Ayub U. I. Meko, M.Si. 

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ray Rebon

POS-KUPANG. COM| KUPANG-- Rektor Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Dr. Ayub Urbanus Imanuel Meko, MSi menyampaikan, kepemimpinan pak Jefri Riwu Kore dan Pak Herman Man dalam 3 tahun ini sebagai walikota dan wakil walikota sangat strategi dalam hal mendasar untuk program penataan kota kupang.

"Mereka mengidentifikasi dengan baik, persoalan mendasar yang dibutuhkan dalam penataan kota kupang, dan juga persoalan masalah sosial di kota kupang". Ujarnya kepada POS-KUPANG. COM, Jumat (21/08/2020).

Sehingga, lanjut Ayub, pelaksanaannya tepat dan diawasi dengan baik, maka kita bisa melihat wujudnya saat ini.

"Saya pikir pembangunan ini tidak mungkin dengan membalik telapak tangan langsung selesai. Tetapi mereka memantau dan menggunakan tim perencanaan dan percepatan pembangunan, sehingga memberikan masukan yang baik bagi walikota dan wakil walikota di dalam menata kota kupang". Kata Rektor UKAW Kupang

Ia memberikan contoh, seperti penataan sistem trotoar yang dibawanya terdapat saluran pembuangan air. Sehingga pada saat musim hujan di tempat-tempat yang biasanya banyak air tergenang, pada tahun Dengan dan seterusnya dapat teratasi. Demikian dengan hal seperti ini wajah kota mulai nampak dengan baik.

Lanjut Rektor UKAW Kupang, disisi lain ada penataan kota kupang untuk penghijauan. Tetapi karena karakter kota kupang yang kering, maka butuh perencanaan yang lebih baik lagi. Jadi, proses yang sementara berjalan ini harus dioptimalkan agar nampak wujudnya.

Ia memyampaikan, ada persoalan dalam penataan semua proses ini, yaitu kesadaran masyarakat yang kurang ambil bagian dalam mendukung.

"Paket 'JERICO', Jefri Riwu Kore dan Herman Man sebagai penggerak, karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dari masyarakat"

Masyarakat harus mendukung ide atau gagasan yang sementara dibangun, kemudian pelaksanaannya. Karena semua program yang pemerintah buat, demi kepentingan masyarakat.

"Saya pikir masalah sosial juga sudah teratasi, karena ada program riil untuk membantu masyarakat kecil. Salah satunya program bedah rumah oleh pak walikota".

Program bedah rumah ini sangat menyentuh. Walaupun ada yang mencibiri bahwa ada yang belum. Tetapi yang perlu kita salut dari program ini adalah kepedulian kepada masyarakat kecil. Sehingga riil, karena tidak mungkin dibangun semuanya serentak. Apalagi kota kupang menjadi tempat pemindahan masyarakat dari daerah.

Ia menambahkan, ada program juga dari pemerintah untuk beasiswa bagi generasi muda dan penyediaan aktivitas yang mendukung pendapatan mereka.

"Salah satu beban tahun ini yang pak walikota dan wakil hadapi adalah pandemi covid-19. Jadi, program awal yang sudah disiapkan secara baik, namun terhalang oleh pandemi ini. Sehingga saat ini masih fokus dalam upaya penanggulangan pandemi covid-19 ini".

Saya melihat keberanian dari Pak Walikota untuk memgambil keputusan saat situasi kita masuk zona kuning, dirinya mendorong untuk aktivitas di bidang pariwisata harus berjalan. Karena apabila aktivitas berjalan, aktivitas perekonomian pun turut berjalan. Sehingga dampaknya bagi masyarakat di kota kupang dalam sektor jasa, karena di kampung sektor produksi dibandingkan dengan kota lebih banyak pada sektor jasa. Jadi, apabila aktivitas tidak berjalan, dengan sendirinya sektor jasa tidak berkembang.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved