News
Adakah Amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun? Ini Penjelasan Buya Yahya
Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan, untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan.
POS KUPANG, COM , JAKARTA -- Tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah jatuh pada Kamis 20 Agustus 2020.
Muharram merupakan bulan pertama pada penanggalan tahun Islam atau Hijriah.
Bulan Muharram memilik banyak keistimewaan, untuk itu umat muslim disunahkan untuk memperbanyak amalan.
Banyak amalan bermunculan, ada yang bilang puasa akhir tahun dan awal tahun.
Lalu benarkah amalan puasa di tanggal 30 Dzulhijjah dan 1 Muharram pahalanya seperti ibadah 50 tahun.
Lalu benarkah ada yang menyarankan membaca 360 kali Ayat Kursi dan menulis Alfatihah sebanyak 136 kali dimulai dari Ashar hingga Maghrib akan mendapat pahala banyak di tanggal 1 Muharram?
Berikut ini penjelasan Buya Yahya Pemimpin Pondok Pesantren Al Bahjah yang dikutip Wartakotalive.com.
Menurut Buya Yahya banyak riwayat yang disusupkan dalam Islam dan dibegangi oleh hamba-hamba Allah termasuk puasa di akhir tahun dan awal tahun maka akan diampuni? Ini riwayatnya jelas bohong.
"Akhir tahun dan awal tahun terjadi pada masa Sayyidina Umar bin Khatab bukan pada jaman Nabi Muhammad SAW. yang mencetuskan awal tahun baru Sayyidina Umar," jelas Buya Yahya.
"Seseorang mendatangi Rasulullah dan dia bertanya Wahai Rasulullah setelah Ramadhan puasa di bulan apa yang lebih afdhal?
Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab puasa di bulan Allah yaitu puasa yang kalian sebut di bulan Muharram (Hadits Ibnu Majah).
"Kalau untuk awalan bulan Muharram cukup hadist shahih yaitu puasa yang paling bagus setelah Ramadhan adalah bulan Muharram secara utuh ini sudah cukup ngga perlu riwayat-riwayat palsu itu nggak dibenarkan ya puasa akhir dan awal tahun," tegas Buya Yahya.
Adapun anjuran membaca Ayat kursi, Alfatihah itu konteksnya misalkan daripada menganggur yuk baca ayat kursi 16 kali, menulis Alfatihah. Tapi jangan ngomong itu kata Rasulullah
"Gak boleh anda menisbatkan Nabi, kalau Anda bilang ini hari libur kalau nggak kemana-mana mending baca yasin 16 kali nak, itu baru dibolehkan. Kalau ada yang bilang kata Rasulullah itu dusta, gak boleh," imbuh Buya Yahya
Jangankan baca ayat kursi, mengkhatamkan Alquran sepanjang bulan Muharram boleh saja. Sepanjang itu imbauan guru untuk muridnya, jangan nisbatkan Rasulullah
Kita perlu waspada karena banyak musuh yang mencari celah yang ingin membuat permusuhan sehingga ada amalan yang harus kita waspadai. Bahkan ada riwayat palsu yang gak perlu kita ambil
Bahkan ada riwayat tanggal 1,2,3,4 Muharram keutamaan-keutamaannya banyak itu tidak semuanya
Jadi amalan terbaik dari Rasulullah adalah puasa sunnah 9 Muharram dan 10 Muharram, puasa Tasua dan Puasa Asyura.
Jangan lakukan di 10 muharram saja karena itu puasa orang Yahudi maka tambahkanlah puasa Tasua 9 Muharram.
"Kalau tidak bisa tanggal 9 Muharram, ya tanggal 11 Muharram. Lebih bagus lagi bisa laksanakan 9,10,11 Muharram biar dapat pahala dobel. Jadi dengan melaksankan 3 hari itu sangat istimewa pahalanya,' tutur Buya.
Jadi para guru kalau mengimbau umat jangan asal nukil saja kalau pertanggungjawabannya pada Allah SWT. Jadi sepengetahua kami begitu, Wallahu a'lam bish-shawabi (Dan Allah Mahatahu yang benar/yang sebenarnya).
Lalu kapan puasa Tasua dan Puasa Asyura dilaksanakan?
Awal tahun baru Muharram akan jatuh pada hari Kamis 20 Agustus 2020 atau 1 Muharram 1442 Hijriah.
Sedangkan Puasa Tasua akan jatuh pada Jumay 28 Agustus 2020 atau 9 Muharram dan Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram atau Sabtu 29 Agustus 2020.
Dari pelaksanaan puasa Asyura sebaiknya juga dilengkapi dengan Puasa Tasua dianjurkan berpuasa pada 9 dan 10 Muharram
Hal ini dilakukan untuk menyelisihi orang Yahudi yang berpuasa pada 10 Muharam saja.
Niat Puasa Tasua (9 Muharram 1442 H)
Nawaitu shauma ghadin `an ada'i sunnatit Tasu`a lillahi ta`ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu`a esok hari karena Allah SWT."
Niat puasa Asyura (10 Muharram 1442 H)
Nawaitu shauma ghadin `an ada'i sunnati asyura lillahi ta`ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Bacaan niat puasa Tasua dan Asyura pada siang hari
Sebagaimana ibadah puasa sunah yang lainnya, niat puasa Tasu'a dan Asyura, juga bisa diucapkan ketika fajar sudah terbit atau ketika siang hari, sepanjang belum melakukan semua hal yang bisa membatalkan ibadah puasa.
Apabila niat puasa Tasua dan puasa Asyura dilakukan setelah terbitnya fajar, bacaannya adalah sebagai berikut.
a. Niat Puasa Tasua:
"Nawaitu shauma hadzal yaumi `an ada'i sunnatit Tasu`a lillahi ta`ala."
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a pada hari ini karena Allah SWT."
b. Niat Puasa Asyura:
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi `an ada'i sunnati asyura lillahi ta`ala."
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT."
Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura
Meskipun hukum melalukan puasa Muharram adalah sunnah, namun banyak keutamaan melakukan puasa ini .
Nabi Muhammad SAW bersabda: bagi siapa yang melakukan puasa 10 Muharram maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh, dan 10000 orang yang mati syahid.
Keistimewaan puasa Asyura yang lainnya adalah menghapuskan dosa yang dilakukan selama 1 tahun kemarin.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu" - HR muslim nomor 1975.
Sedangkan Puasa Tasua dalam hadis Rasulullah bersabda: kalau saja aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan puasa tasua 9 Muharram.
Namun belum sampai tahun depan nabi Muhammad sudah wafat.
Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam ditanya, "Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?" Beliau bersabda, "Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram." (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa Asyura.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu `alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadhan. (HR Bukhari)
Menghapus dosa setahun sebelumnya
Inilah keutamaan puasa Asyura yang paling populer.
Puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun sebelumnya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam:
Rasulullah ditanya tentang puasa Asyura, beliau menjawab, "Dapat menghapus dosa setahun sebelumnya."
Dikutip dari laman almunawwar.net, doa berbuka puasa ada dua bacaan, dan bisa dipilih mana yang mudah untuk dihafalkan.
Berikut ini doa berbuka puasa beserta tulisan latin dan artinya:
Doa berbuka puasa 1
"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."
Terjemahannya, "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih,"
Doa berbuka puasa 2
"Allahumma laka shumtu wa'ala rizqika afthortu dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala."
Terjemahannya, "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insya Allah,"
Itulah jadwal, keutamaan, dan niat puasa dan do'a berbuka puasa Ayyamul Bidh yang pada tanggal 13,14, dan 15 Syawal. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bolehkah Puasa Akhir Tahun Hijriah dan Awal Bulan Muharram 1442 H? Ini Penjelasan Buya Yahya