Gubernur NTT Proklamir Tidak Ikut Sumbang Perkembangan Ekonomi Negatif Untuk Indonesia

berlaku triwulan II-20 mencapai 26,04 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 16,92 triliun.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat usai apel peringatan HUT RI ke 75 di Alun Alun Rumah Jabatan Gubernur NTT pada Senin (17/8). 

Peringatan HUT Proklamasi RI ke-75, Gubernur NTT Proklamir Tidak Ikut Sumbang Perkembangan Ekonomi Negatif Untuk Indonesia 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memproklamirkan bahwa Provinsi NTT tidak ikut menyumbang pertumbuhan ekonomi negatif untuk Indonesia. 

Kepada wartawan usai memimpin upacara peringatan Proklamasi Republik Indonesia ke-75 di Alun Alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang pada Senin (17/8) pagi, Viktor Laiskodat menegaskan hingga kuartal kedua tahun 2020, pertumbuhan ekonomi provinsi termiskin ketiga se-Indonesia itu masih positif. 

Dengan pertumbuhan yang berada di angka 0,92 persen pada akhir triwulan atau kuartal dua tahun 2020, NTT kata Viktor berada pada tren ekonomi yang positif. 

"Kita tentunya tahu dengan situasi pandemik ini, semua negara dan semua daerah mengalami pertumbuhan negatif, tetapi kita tahu bahwa NTT sampai dengan kuartal dua ini pun masih positif dengan angka 0,90-an. Itu menunjukkan sebuah harapan besar," ujar Viktor Laiskodat. 

Mantan anggota DPR RI itu pun berharap tren positif ekonomi NTT berlangsung hingga akhir kuartal ketiga.

"Kita harapkan saat kita tutup kuartal tiga nanti, kita masih tetap positif," demikian Viktor menaruh harap. 

Viktor mengatakan, dengan kondisi tersebut berarti NTT tidak memberi sumbangan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kini berada pada level negatif. 

"Artinya bahwa pada saat pertumbuhan negatif Indonesia di angka 5,32 persen, tidak ada sumbangan negatif dari Nusa Tenggara Timur, itu hal yang sangat positif bagi kita," kata Viktor. 

Ia mengatakan, meski secara nasional pertumbuhan ekonomi berada pada angka -5,32 persen, NTT bahkan berada pada level pertumbuhan yang positif menunjukkan bahwa ekonomi NTT berada dalam kondisi yang stabil. 

"Minus lima secara nasional tetapi NTT tidak ikut menyumbang bahkan NTT positif, itu menunjukkan bahwa NTT stabil untuk ekonomi," tambah Viktor. 

Ia bahkan berharap agar Provinsi NTT dapat menjaga tren positif tersebut. "Kita harapkan situasi yang baik ini kita akan jaga terus supaya dia akan naik bahkan kita mengejar pada pertumbuhan  1 persen di akhir kuartal 4," kata Viktor. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik  RI nomor 64/08/th.XXIII, tanggal 5 Agustus 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2020 berada pada angka -5,32 persen dengan Produk Domestik Bruto sebesar Rp 3,687,7 triliun. 

Sebelumnya, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada 2,97 persen pada kuartal 1 tahun 2020 dan 4,97 pada kuartal IV tahun 2019. 

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik Provinsi NTT nomor BPS nomor 07/8/5300/th.XXIII, tanggal 5 Agustus 2020 menyebut pertumbuhan ekonomi NTT mengalami kontraksi sebesar -1, 96 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (y-on-y). Sementara bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q),ekonomi NTT pada triwulan II-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 0,92 persen. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved