VIDEO Detik-detik Peledakan Tebing Batu Proyek Pembangunan Bendungan Temef Terbesar NTT

Proyek ini bisa dilihat dari kawasan tanjangan Temef ini nampak dari kejauhan alat-alarat berat yang berselweran di antara debu proyek

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
istimewa
pekerjaan spillway Bendungan Temef, gambar diabadikan pekan lalu 

VIDEO Detik-detik Peledakan Tebing Batu Proyek Pembangunan Bendungan Temef Terbesar NTT

POS KUPANG.COM -- Hingga saat ini proyek pembangunan bendungan terbesar di NTT yaitu bendungan Temef masih terus dilakukan  

Bendungan Temef di Kecamatan Oenino, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur ( NTT)

Proyek ini bisa dilihat dari kawasan tanjangan Temef ini nampak dari kejauhan alat-alarat berat yang berselweran di antara debu proyek

Dalam proyek ini, kontraktor juga menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan tebing batu yang tidak bisa dilakukan oleh alat berat

Dalam cahel youtube Scellindo Trucking nampak proses peledakan hanya bisa dilihat dari jauh

Di sekitar titik ledakan sudah disterilkan dari aktivitas pekerja. Bahkan, alam sempat dibunyikan beberapa saat sebelum peledakan dilakukan

Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Costandji Nait memberikan informasi terkait perubahan desain tersebut kepada Kompas.com, Kamis (24/5/2018).

"Perubahan desain ada pada kapasitas atau daya tampung. Memang awalnya 77 juta kubik air, tapi sesuai desain terakhir kapasitasnya berubah menjadi 45 juta kubik air," ucapnya.

Bendungan Temef dibangun menggunakan dana APBN senilai Rp 1,3 triliun, termasuk biaya supervisi Rp 48 miliar.

Luas genangan bendungan 428,35 hektar, tampungan total 45,78 juta kubik air, debit inflow 1.264,78 meter kubik per detik, debit outflow 1.122,51 meter kubik per detik, dan tinggi berfog bendungan 53 meter serta lebar puncak 12 meter.

Proyek itu dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) dalam bentuk kontrak kerja sama operasi.

Kasat Reskrim ini Bukan Saja Lecehkan Polwan, Tapi Juga Lakukan Pemerasan. Iptu AM Kini Tersangka

KABAR GEMBIRA, Bersiap, Pelajar Bakal Dapat HP dan Pulsa dari Menkeu, Simak ini Syaratnya

Ganjar Pranowo Marahi Trion Macan di Kantor Tribun, Kalau di Jateng Sudah Saya Suru Pulang

Putra Presiden Jokowi Bakal Jadi Walikota Solo, Gibran-Teguh Kemungkinan Besar Melawan Kotak Kosong

Masuk Islam Ikut Keyakinan Suami, Tapi Bella Saphira Tetap Banting Tulang Tak Harap Gaji Suami

Borok Rumah Tangga Ahok Diungkap Mbak You, Suami Istri Sama-sama Keras Hingga Tak Langgeng

Penandatangan kontrak pembangunan Bendungan Temef, telah dilaksanakan pada Desember 2017, di Kementerian PUPR, Jakarta.

Sedangkan kontrak kerja sama operasi antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero) disepakati masing-masing senilai Rp 800 miliar dan Rp 500 miliar.

Proyek bendungan itu dilaksanakan dengan masa kontrak multiyears selama enam tahun anggaran (2017 sampai 2022) di bawah pengawasan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS-NTII) Kupang.

Sebelumnya, Paul Mella saat menjadi bupati TTS mengatakan, sejak Februari 2018, telah dimulai kegiatan pembangunan Bendungan Temef.

"Secara paralel saat ini kami sedang lakukan persiapan pembebasan lahan masyarakat. Kami baru selesai membicarakan soal pembebasan lahan dengan Bapak Gubernur untuk mendapatkan solusinya," tutur Mella.

Menurut Mella, pihaknya sedang melakukan pemetaan lokasi bendungan guna pembebasan lahan masyarakat Laop Tunbeis, bekerja sama dengan Dinas Kehutanan NTT dan Badan Pertanahan Nasional TTS.

Ternyata, ungkap Mella, lahan yang selama ini digarap oleh petani, berada di kawasan hutan yang menjadi kewenangan Dinas Kehutanan NTT.

"Jadi, setelah lakukan pemetaan lahan terdapat hutan produksi tetap (HPT) Laob Tunbeis seluas 298 hektar dan lahan petani seluas 180,20 hektar.

Pemetaan lahan ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa luas lahan yang terdapat di dalam kawasan hutan dan berapa yang berada diluar kawasan hutan," jelas Mella.

Mella mengatakan, pertemuannya dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, sebagai langkah koordinasi dan untuk mencari solusi bagi pembebasan lahan masyarakat petani Nitneo, di lokasi pembangunan Bendungan Temef. "Pembangunan bendungan sudah jalan dan prinsipnya masyarakat sangat mendukung. Tapi hak mereka harus dihargai secara adil," ucapnya.

Untuk diketahui, di provinsi NTT terdapat tujuh bendungan dari 49 proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan Presiden RI, Joko Widodo.

Ketujuh bendungan itu masing-masing, bendungan Raknamo (Kabupaten Kupang), Rotiklot (Belu), Manikin (Kabupaten Kupang), Napun Gete (Sikka), Temef (TTS), Lambo (Nagekeo) dan bendungan Kolhua,kota Kupang (dialihkan ke Belu). Baca berikutnya Berita Penting: 30 Proyek Strategis…

Terbesar di NTT

Bendungan Temef yang berada di Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menjadi yang terbesar di provinsi yang berbatasan dengan Negara Timor Leste dan Australia.

Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya menyampaikan hal tersebut kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat (17/3/2017).

Menurut Lebu Raya, dengan kapasitas yang besar itu nantinya Bendungan Temef mampu mengairi kawasan persawahan di dua kabupaten yakni TTS dan Kabupaten Malaka.

"Jika bendungan di Temef bisa dibangun tentunya akan menjadi bendungan terbesar di NTT dengan kapasitas tampung mencapai 80 juta kubik air," jalas Lebu Raya.

Dia menambahkan, Bendungan Temef bisa menghasilkan listrik sekitar 500 MegaWatt, karena itu ia pun telah meminta Pemerintah Kabupaten TTS untuk mempersiapkan lahannya.

”Kami minta masyarakat siap mendukung dengan merelakan lahannya untuk dipakai pembangunan Bendungan Temef,” kata dia.

Untuk Provinsi NTT Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan dapat membangun tujuh bendungan. Dua dari tujuh bendungan yang akan dibangun tersebut berada di Pulau Flores yakni Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka dan Bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo.

Sementara lima bendungan lainnya berada di Pulau Timor, yaitu Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, dan Bendungan Kolhua di Kota Kupang.

“Pemerintah pusat terus memberikan dukungan untuk pembangunan bendungan di provinsi NTT yang sebagian besar bermata pencarian sebagai petani dan peternak. Karena itu kita minta kepada masyarakat untuk bisa menyediakan lahannya,” tutupnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Desain Berubah, Kapasitas Bendungan Temef Menyusut", Klik untuk baca: https://properti.kompas.com/read/2018/05/24/230000021/desain-berubah-kapasitas-bendungan-temef-menyusut?page=all#page3.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved