VIDEO Detik-detik Peledakan Tebing Batu Proyek Pembangunan Bendungan Temef Terbesar NTT
Proyek ini bisa dilihat dari kawasan tanjangan Temef ini nampak dari kejauhan alat-alarat berat yang berselweran di antara debu proyek
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Sebelumnya, Paul Mella saat menjadi bupati TTS mengatakan, sejak Februari 2018, telah dimulai kegiatan pembangunan Bendungan Temef.
"Secara paralel saat ini kami sedang lakukan persiapan pembebasan lahan masyarakat. Kami baru selesai membicarakan soal pembebasan lahan dengan Bapak Gubernur untuk mendapatkan solusinya," tutur Mella.
Menurut Mella, pihaknya sedang melakukan pemetaan lokasi bendungan guna pembebasan lahan masyarakat Laop Tunbeis, bekerja sama dengan Dinas Kehutanan NTT dan Badan Pertanahan Nasional TTS.
Ternyata, ungkap Mella, lahan yang selama ini digarap oleh petani, berada di kawasan hutan yang menjadi kewenangan Dinas Kehutanan NTT.
"Jadi, setelah lakukan pemetaan lahan terdapat hutan produksi tetap (HPT) Laob Tunbeis seluas 298 hektar dan lahan petani seluas 180,20 hektar.
Pemetaan lahan ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa luas lahan yang terdapat di dalam kawasan hutan dan berapa yang berada diluar kawasan hutan," jelas Mella.
Mella mengatakan, pertemuannya dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya, sebagai langkah koordinasi dan untuk mencari solusi bagi pembebasan lahan masyarakat petani Nitneo, di lokasi pembangunan Bendungan Temef. "Pembangunan bendungan sudah jalan dan prinsipnya masyarakat sangat mendukung. Tapi hak mereka harus dihargai secara adil," ucapnya.
Untuk diketahui, di provinsi NTT terdapat tujuh bendungan dari 49 proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan Presiden RI, Joko Widodo.
Ketujuh bendungan itu masing-masing, bendungan Raknamo (Kabupaten Kupang), Rotiklot (Belu), Manikin (Kabupaten Kupang), Napun Gete (Sikka), Temef (TTS), Lambo (Nagekeo) dan bendungan Kolhua,kota Kupang (dialihkan ke Belu). Baca berikutnya Berita Penting: 30 Proyek Strategis…
Terbesar di NTT
Bendungan Temef yang berada di Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), akan menjadi yang terbesar di provinsi yang berbatasan dengan Negara Timor Leste dan Australia.
Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya menyampaikan hal tersebut kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat (17/3/2017).
Menurut Lebu Raya, dengan kapasitas yang besar itu nantinya Bendungan Temef mampu mengairi kawasan persawahan di dua kabupaten yakni TTS dan Kabupaten Malaka.
"Jika bendungan di Temef bisa dibangun tentunya akan menjadi bendungan terbesar di NTT dengan kapasitas tampung mencapai 80 juta kubik air," jalas Lebu Raya.
Dia menambahkan, Bendungan Temef bisa menghasilkan listrik sekitar 500 MegaWatt, karena itu ia pun telah meminta Pemerintah Kabupaten TTS untuk mempersiapkan lahannya.