Bu Sisca Gantung Panci, Netizen: Terima Kasih Ilmu Masak-masaknya
Para netizen menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pengabdian Bu Sisca selama 11 tahun membagikan resep masak, terutama untuk ibu, melal
Bu Sisca Gantung Panci, Netizen: Terima Kasih Ilmu Masak-masaknya
POS-KUPANG.COM - Tagar Bu Sisca menjadi Trending Topic Twitter, Rabu 5 Agustus 2020.
Para netizen menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pengabdian Bu Sisca selama 11 tahun membagikan resep masak, terutama untuk ibu, melalui televisi Indosiar.
Karena itu, ketika Bu Sisca, lengkapnya Sisca Soewitomo, menyatakan pensiun atau Gantung Panci, netizen langsung bereaksi.
Hal ini berawal dari berita Kompas TV dengan judul, Puluhan Tahun Jadi Bintang Adegang Panas, Sisca Soewitomo Kini Gantung Panci, yang diposting di Twitter.
Dan, masih banyak lagi reaksi netizen yang menunjukkan apresiasi terhadap Bu Sisca.
Nah, bagaimanakah profil Bu Sisca sebenarnya?
Melansir Kompas.com, Sisca Soewitomo bukan nama asing di jagat kuliner Indonesia. Wanita berumur 71 tahun ini sudah sibuk malang melintang di televisi Indonesia setiap hari Minggu pagi sejak 1996 lalu.
Anak generasi 90-an pasti mengenal sosok Bu Sisca lewat tayangan televisi “Aroma”. Sebuah program masak yang dibawakan Bu Sisca selama 11 tahun di stasiun televisi Indosiar.
• Debat Seru ILC TVOne Tadi Malam, Johnson Panjaitan Serang Jokowi dan Polisi Soal Djoko Tjandra
Lagu tema acara “Aroma” yang khas pasti akan mengingatkan kamu bagaimana lihainya Bu Sisca memasak di dapur.
Tak lupa juga ucapan andalan yang selalu ia ucapkan di akhir sesi memasak, “Bagaimana pemirsa, mudah bukan membuatnya?” yang jadi kenangan bagi banyak masyarakat Indonesia.
Sisca yang juga sering disebut sebagai Ratu Boga Indonesia ini punya sepak terjang yang luar biasa di ranah kuliner Indonesia.

Perempuan kelahiran Surabaya, 8 April 1949 ini telah memiliki ketertarikan di dunia memasak sejak kecil.
Saat kecil dulu, ia sering melihat sang ibu dan nenek memasak di dapur. Dari mereka berdua lah ketertarikan Sisca terhadap dunia kuliner muncul.
“Dahulu toko-toko dan restoran-restoran yang membuat kue itu belum banyak. Maka yang buat kue untuk sajian di rumah itu nenek saya dan ibu saya sendiri. Dari situ saya melihat, ikut bersama mengerjakan. Jadi saya tahu,” ujar Sisca dalam acara Opini di Kompas TV edisi Selasa (13/2/2018).
Ia juga mengenang proses memasak yang jauh berbeda antara zaman dahulu dan zaman sekarang. Menurutnya, alat-alat memasak zaman dulu belum secanggih sekarang.
“Hebatnya orang zaman dulu, memasukkan tangannya (ke kompor) untuk mengecek temperatur kompor. ‘Oh ini sudah’, berarti saat itu temperaturnya sudah 160 derajat,” ujar Sisca seperti termuat di Grid.ID yang dikutip dari kanal YouTube Trans7 Official.
Ia juga masih mengingat jelas kue pertama yang ia buat. Yakni kue Oliebol atau kue goreng yang berisi kismis dan ditaburi bubuk gula.

Dapat beasiswa di Amerika dan Taiwan
Sebelum jadi pakar boga, Sisca sempat kuliah di Universitas Trisakti jurusan kedokteran tapi tak sempat selesai.
Ia berhenti kuliah kemudian menikah. Tak lama setelah menikah dan memiliki anak, Sisca ternyata ingin kembali bersekolah.
Ia memutuskan untuk berkuliah di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Setelahnya, ia mendapat tawaran beasiswa dari American Institute of Baking di Manhattan, Kansas, Amerika Serikat.
• HOREEE, Para Pegawai Segera Dapat Bantuan Rp 600 Ribu dari Presiden Jokowi, Simak Syarat-syaratnya
Tak sampai di sana, ia juga kembali mendapatkan beasiswa untuk sekolah membuat dimsum di Taipei, Taiwan.
“Sewaktu saya jadi asisten di kampus, saya mendapatkan beasiswa sekolah pengolahan roti di Amerika Serikat,” tuturnya.
Setelah selesai bersekolah, Sisca baru mulai meniti kariernya di dunia kuliner Indonesia. Salah satu pencapaiannya yang paling diingat hingga kini, adalah ketika ia menjadi pembawa acara untuk “Aroma”.
“Aroma” berhasil jadi pionir bagi acara televisi kuliner lainnya yang satu per satu bermunculan hingga kini.
Tak sampai di situ, Sisca juga sempat jadi guru bagi banyak chef Indonesia yang terkenal. Sebut saja Muchtar Alamsyah, Rudy Choirudin, Deddy Rustandi, dan Haryanto Makmoer.

Hingga kini, Sisca telah menulis sekitar 150 buku resep selama kariernya di dunia kuliner. Ia juga telah mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya Ubud Food Festival Lifetime Achievement Award pada 2016 lalu.
Sampai awal tahun 2020, Sisca juga masih aktif di dunia kuliner lewat berbagai demo masak di acara televisi. Ia juga sempat jadi bintang tamu di Masterchef Indonesia edisi Sabtu (7/3/2020).
“Apa pun yang kita kerjakan, itu kerjakanlah dengan rasa cinta. Akan menghasilkan sesuatu yang bagus,” pungkas Sisca.
• Ruben Onsu Ungkap Jatah Bulanan Buat Sarwendah, Uang Dapur Capai Puluhan Juta, Luna Maya Beri Pujian
Sebelumnya, Sisca sempat membuat terkejut masyarakat Indonesia lewat unggahan terbaru di akun Instagram miliknya.
Lewat akunnya @sisca.soewitomo, ia mengunggah foto sedang menggantung panci di dapur. Dalam keterangan unggahan tersebut, ia menulis sesuatu yang membuat banyak orang bertanya-tanya.
“Sahabat-sahabatku tercinta, setelah puluhan tahun saya di dunia kuliner dan ribuan resep yang sudah saya ciptakan, ini mungkin saat yang tepat untuk gantung panci..,” tulis Sisca dalam unggahan tersebut seperti dikutip Kompas.com, Rabu (5/8/2020).
Hingga kini belum ada pernyataan resmi soal makna dari unggahan gantung panci di Instagram Sisca Soewitomo.
Editor: Agustinus Sape
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Sisca Soewitomo, Pakar Kuliner Legendaris yang Gantung Panci", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2020/08/05/113141875/profil-sisca-soewitomo-pakar-kuliner-legendaris-yang-gantung-panci?page=all.