Virus Corona

Presiden Jokowi Inginkan Sosialisasi Protokol Kesehatan Dilakukan Secara Bertahap

Setelah sekian jauh menerapkan protokol kesehatan terkait wabah virus corona, Presiden Jokowi memberikan evaluasi terhadap sosialisasi & penerapannya

Editor: Agustinus Sape
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN/POOL
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7/2020). 

Presiden Jokowi Inginkan Sosialisasi Protokol Kesehatan Dilakukan Secara Bertahap

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Setelah sekian jauh menerapkan protokol kesehatan terkait wabah virus corona, Presiden Jokowi memberikan evaluasi terhadap sosialisasi dan penerapan protokol tersebut di masyarakat.

Presiden Joko Widodo menyebut masyarakat di kalangan ekonomi menengah bawah masih sulit menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Jokowi menilai hal ini terjadi karena sosialisasi protokol kesehatan yang dilakukan bersamaan mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan.

"Kalau (sosialisasi) barengan mungkin yang menengah atas bisa ditangkep dengan cepat, tapi yang di bawah ini menurut saya memerlukan (sosialisasi) satu per satu," kata Jokowi saat rapat terbatas 'Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/8/2020).

Ke depannya Jokowi ingin sosialisasi protokol kesehatan dilakukan bertahap.

Serapan Anggaran COVID-19 Belum Optimal, Baru 19 Persen, Presiden Jokowi: Semua Harus Kerja Cepat

Menurut Jokowi, sosialisasi bisa dimulai dengan mengajak masyarakat untuk mengenakan masker saat berada di tempat umum.

Setelah itu baru dilanjutkan sosialisasi protokol kesehatan dalam bentuk lainnya.

"Saya ingin fokus saja mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya," kata Jokowi.

"Tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," sambungnya.

Kasus Covid-19 di Indonesia hingga Minggu (2/8/2020), masih terus bertambah. Total ada 111.455 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, pasien yang sembuh 68.975 orang dan pasien meninggal dunia 5.236 orang.

 Masyarakat makin khawatir

Presiden Joko Widodo mengatakan masyarakat semakin khawatir dengan perkembangan kasus Covid-19, khususnya di dua pekan terakhir.

 "Yang pertama saya tidak tahu sebabnya apa tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai Covid," kata Jokowi.

"Entah karena kasusnya meningkat atau terutama kalangan menengah ke atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tapi semakin banyak," lanjut dia.

Ia pun meminta para menteri terkait secara masif mengampanyekan kepatuhan terhadap protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak di ruang publik serta selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

Soroti Majunya Gibran & Bobby, Putra dan Menantu Jokowi, Rocky Gerung Lontarkan Komentar Pedas

Ia menilai kampanye tersebut belum masif dan belum dipahami masyarakat sehingga masih banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan, khususnya dalam penggunaan masker.

Menurut Jokowi, kampanye pelaksanaan protokol kesehatan harus dilakukan perlahan dan terpisah antara penggunaan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan agar mudah dipahami masyarakat.

"Saya ingin fokus saja mungkin dalam dua minggu kita fokus kampanye mengenai pakai masker. Nanti dua minggu berikut kampanye jaga jarak atau cuci tangan misalnya. Tidak dicampur urusan cuci tangan, urusan jaga jarak, urusan tidak berkerumun, pakai masker," papar Jokowi.

"Kalau barengan mungkin yang menengah atas bisa ditangkep dengan cepat tapi yang di bawah ini menurut saya memerlukan satu per satu," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo mengakui angka kematian kasus Covid-19 di Indonesia lebih tinggi daripada angka kematian secara global.

"Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111.000 lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen. Dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari angka kematian global," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta seluruh jajarannya untuk bekerja keras menekan tingginya angka kematian akibat Covid-19 ini.

"Ini yang saya kira menjadi PR kita bersama," ujarnya.

Ramalan Zodiak Senin-Minggu (3-9/8/2020), Lengkap untuk Satu Pekan Mendatang, Lihat Punya Kamu!

Meski angka kematian tinggi, namun Jokowi juga bersyukur angka kesembuhan akibat Covid-19 di Indonesia cukup tinggi.

"Case recovery rate di negara kita data terakhir 61,9 (persen) saya kira juga bagus terus meningkat angkanya," kata dia.

Kasus Covid-19 di Indonesia hingga Minggu (2/8/2020), masih terus bertambah. Total ada 111.455 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah itu, pasien yang sembuh 68.975 orang dan pasien meninggal dunia 5.236 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Sebut Masyarakat Menengah Bawah Sulit Terapkan Protokol Kesehatan", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/08/03/11192091/jokowi-sebut-masyarakat-menengah-bawah-sulit-terapkan-protokol-kesehatan.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved