Obyek Wisata Fulan Fehan Masuk Nominasi Anugerah Pesona Indonesia, Ini Harapan Pemkab Belu

Obyek wisata kawasan Fulan Fehan, di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Pesona indah Padang Fulan Fehan yang berada Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Provinsi NTT. 

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Obyek wisata kawasan Fulan Fehan, yang terletak di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020. Fulan Fehan masuk kategori dataran tinggi dengan kode vote API 10C.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu, Fredrikus L. Bere Mau kepada POS-KUPANG.COM, Senin (3/8/2020). Dikatakannya, Fulan Fehan masuk nominasi dataran tinggi.

"Iya, Fulan Fehan masuk kategori dataran tinggi", kata Edi.

Kendaraan Bermotor di Waingapu Antre di SPBU, Ini Penyebabnya

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Belu mengharapkan dukungan dari masyarakat Belu dimana saja berada dan juga masyarakat luar Belu yang pernah mengetahui tentang Fulan Fehan agar bisa memberikan suara pada voting yang dilakukan melalui SMS, Instagran dan Youtobe Channel.

Dukungan suara dari masyarakat Belu sangat diharapkan sehingga Fulan Fehan keluar sebagai pemenang API 2020. Voting melalui SMS dan Instagran dimulai tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Desember 2020, sedangkan untuk Youtube channel mulai tanggal 15 Agustus 2020.

Hari Anak Nasional Siswa SD Bertingkat Wawancarai Wali Kota Kupang

"Kita harapkan kontribusi masyarakat Belu dimana saja dan orang di luar Belu yang pernah mengetahui Fulan Fehan, mohon memberikan suara pada voting nanti sehingga bisa terpilih. voting melalui sms, instagran yutibe chanel", pinta Edi.

Harapan lainnya, lanjut Edi, jika nanti Fulan Fehan terpilih pasti menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Belu. Lebih dari itu, dengan menjadi pemenang bisa menarik perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi untuk memberikan kontribusi pengembangan Fulan Fehan ke depannya sehingga destinasi wisata yang berada di perbatasan Indonesia dan Timor Leste ini bertumbuh secara ekonomi.

"Degan menjadi pemenang nanti bisa menarik perhatian pemerintah pusat dan provinsi untuk dalam mengintervensi penanganan lebih lanjut sehingga kawasan itu tumbuh secara ekonomis", ujar Edi.

Fulan Fehan merupakan sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang sangat luas. Lembah Fulan Fehan ini berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar 28 kilometer dari Atambua, Ibukota Kabupaten Belu. Jarak tempuh memakan waktu 35-40 menit. Kondisi jalan beraspal. Hal ini disampaikan Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, Vincent Laka.

Fulan Fehan memiliki banyak potensi menarik berupa padang sabana yang luasnya tak terjangkau oleh mata. Di padang yang luas itu terlihat pohon-pohon bertumbuh hijau dan rimbun sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Pesona alam padang Fulan Fehan sungguh menakjubkan.

Bagi anda yang hendak berkunjung ke Fulan Fehan tak perlu khawatir karena jalan menuju padang terindah ini sudah aspal sampai lokasi.

Selain mengunjung Sabana Indah Fulan Fehan, masih ada lagi daya tarik yang ada disekitarnya yakni situs budaya Benteng 7 Lapis Makes,
salah satu warisan budaya leluhur orang Belu yang terletak dibawah kaki gunung Lakaan.

Fulan Fehan sering dimanfaatkan oleh komunitas-komunitas pecinta alam yang ingin menapaki alam Lakaan yang masih alami. Apalagi orang yang suka mendaki gunung paling cocok datang ke daerah ini. Pasti menyenangkan.

Melewati jalan yang mendaki, menurun dan berkelok-kelok bisa saja menjadi hal yang melelahkan namun kelelahan itu terbayar lunas setelah tiba di puncak Fulan Fehan. Kebahagian semakin sempurna setelah sampai ke puncak dan dihadapkan pada pemandangan indah di depan mata.

Pemerintah Kabupaten Belu sudah tiga kali menggelar Festival Fulan Fehan yang merupakan satu dari sekian banyak even budaya di NTT yang sudah mendunia dan sudah tercatat dalam rekor MURI sejak tahun 2017. Festival Fulan Fehan sudah ditetapkan Kementerian Pariwisata RI sebagai salah satu top even di NTT.

Festival Fulan Fehan pertama kali diselenggarakan tanggal 28 Oktober 2017, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan yang berpusat di lembah kaki Gunung Lakaan, Kecamatan Lamaknen itu memecahkan rekor MURI dengan penampilan penari Likurai terbanyak yakni 6.000 orang.

Sebagai top even yang sudah diakui secara nasional, Pemerintah Kabupaten Belu tidak tinggal diam dalam mempertahankan even ini agar dilakukan setiap tahunnya. Tahun 2018 ini, Festival Fulan Fehan kembali digelar dengan nuansa yang sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun 2017 lalu, tema besar yang diangkat adalah Persaudaraan dan tahun 2018 ini adalah Budaya.

Kemudian tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Belu bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan Festival Fulan Fehan 3, Senin (28/10/2019) pukul 15.00 Wita. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)

Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved