Tatap Muka Dengan FKPT, Kapolda NTT Minta Maksimalkan Pencegahan Terorisme

mendukung penuh FKPT NTT untuk bersama-sama melakukan pencegahan paham radikal dan aksi terorisme di wilayah NTT.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG. COM, RAY REBON
Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Hamidin saat menerima Ketua bersama rombongan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Polda NTT, Senin (27/07/2020) 

Tatap Muka Dengan FKPT, Kapolda NTT Minta Maksimalkan Pencegahan Terorisme

POS-KUPANG. COM| KUPANG-- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Drs. Hamidin Meminta kepada Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT untuk maksimalkan pencegahan terorisme, Senin (27/07/2020).

Ketua FKPT, Johanna E Lisapaly, S. H, M. Si bersama rombongan pengurus FKPT saat mengunjungi Kapolda NTT, diruang kerjanya mereka banyak berdiskusi mengenai masalah terorisme di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada kesempatan tersebut, Ketua FKPT Provinsi NTT, Johanna E Lisapaly, menginformasikan berbagai kegiatan FKPT NTT di bidang media massa yang baru digelar dan kegiatan bidang pemuda, penelitian dan bidang agama yang akan digelar di waktu yang akan datang.

Ketua FKPT NTT menyampaikan, apresiasi atas kinerja Polda NTT yang telah menjaga situasi kamtibmas di wilayah Provinsi NTT sampai saat ini tetap kondusif.

Menurutnya, radikalisme dan terorisme berpotensi berkembang di tengah masyarakat NTT. Sehingga perlu diwaspadai bersama agar tidak menimbulkan masalah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Dengan sinergi, diharapkan dapat dilakukan pendekatan kepada masyarakat secara bersama-sama, agar mereka tidak terpengaruh dan mengembangkan paham tersebut", ungkap Johanna yang juga mantan Asisten I bidang pemerintahan Setda NTT.

Menanggapi hal tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Hamidin menyampaikan bahwa, bahaya radikalisme dan terorisme juga perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat hingga pelosok kelurahan dan pedesaan agar tidak meluas.

Selain itu, kita juga perlu mewaspadai dampak buruk dari media sosial yaitu, tidak ada penyaring, sehingga dapat memberikan stigma yang buruk bagi kalangan anak muda. Karena itu sangat dibutuhkan penyaring sebelum disharing agar seluruh doktrin pola terorisme bisa teratasi," ujar Kapolda Irjen Pol Drs. Hamidin.

Ia pun mengingatkan terkait kegiatan kelompok radikal dan teroris yang terstruktur dan terencana, jangan sampai masyarakat terpengaruh dan terlibat langsung dalam kegiatan kelompok tersebut, karena aksinya bertentangan dengan hukum.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Hamidin akan mendukung penuh FKPT NTT untuk bersama-sama melakukan pencegahan paham radikal dan aksi terorisme di wilayah NTT.

Kapolda menambahkan bahwa, penyebar paham radikal dan terorisme tidak memandang pekerjaan baik petugas, aparatur negara maupun masyarakat umum, oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi.

"Kita harus bergerak dan terstruktur untuk upaya-upaya pencegahan dini, agar penyebarluasan radikalisme dan terorisme di provinsi tidak terjadi", tegas Kapolda NTT.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Hamidin meminta bidang agama di FKPT NTT harus lebih optimal dan tetap mewaspadai gerakan-gerakan yang mengkultuskan agama tetapi pro kekerasan.

Kapolda NTT juga mengingatkan, apabila target teroris adalah mengganti ideologi pancasila. Disisi lain simbol agama paling mudah digunakan untuk aksi terorisme.

LPPKPD Luncurkan Buku Kajian Simantri Pemda Manggarai, Wabup Victor Beri Apresiasi

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Propinsi NTT, Optimalisasi Pelayanan Tergantung Tiga Hal

Kepada pengurus FKPT NTT, mantan deputi kerjasama internasional BNPT RI ini juga menyerahkan buku karya nya tentang wajah baru terorisme. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved