Banjir Bandang di Luwu Utara, 13 Tewas, Pedangdut Evi Masamba Lelang Alphard untuk Bantu Warga
Pedangdut Evi Masamba kini sedang sangat bersedih karena kampung halamannya di Luwu Utara, Masamba, Sulawesi Selatan diterjang banjir bandang.
Banjir Bandang Luwu Utara, 13 Tewas, Pedangdut Evi Masamba Lelang Alphard untuk Bantu Warga
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pedangdut Evi Masamba kini sedang sangat bersedih karena kampung halamannya di Luwu Utara, Masamba, Sulawesi Selatan diterjang banjir bandang.
Penyanyi jebolan Dangdut Academy tersebut kini melakukan segala cara untuk membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan pertolongan di sana.
Evi Masamba bahkan melelang mobil Alphard-nya demi membantu para korban banjir di Kabupaten Luwu Utara.
"Evi, insya Allah akan melelang mobil Evi kalau ada yang mau beli. Tolong DM langsung ke suami saya atau saya," kata Evi dalam video terbaru di akun Instagramnya.
"Uang hasil penjualannya nanti akan didonasikan ke Luwu Utara Masamba karena saudara-saudara kita di sana benar-benar membutuhkan uluran tangan kita," lanjutnya.
Evi Masamba tak masalah harus merelakan mobil yang selama ini selalu mengantarnya bekerja ketika di Jakarta.
Bagi Evi, harta masih bisa dicari di lain waktu.
"Harta Evi bisa cari lagi insya Allah karena Evi bisa seperti ini, merasakan hidup Alhamdulillah lumayan, itu berkat dari Luwu Utara," katanya.
Evi Masamba berharap agar ada followers-nya yang mau membali mobil Alphard miliknya demi membantu warga Luwu Utara.
"Jadi sekarang Evi pengin berguna untuk kota tercinta. insyaallah mobil ini akan saya lelang, ini satu-satunya yang bisa saya jual," imbuh Evi.
Sebelumnya, Evi Masamba juga sempat kesulitan mencari keluarganya di Luwu Utara karena jaringan operator seluler sempat terputus.
Daftar Nama Korban Banjir
Musibah banjir bandang di Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan merenggut banyak korban jiwa.
Dilaporkan sudah ada 13 orang yang ditemukan meninggal dunia dan puluhan orang dinyatakan hilang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mengupdate jumlah korban meninggal akibat banjir bandang di Masamba.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, korban bertambah jadi 13 orang.
"Per malam ini pukul 19.30 Wita, korban meninggal 13 orang," kata Muslim di Kantor BPBD Luwu Utara, Jl Simpurusiang, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Selasa (14/7/2020).
Berikut nama, umur, dan alamat korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Masamba:
1. Gandi (35) / Pontaden
2. Askar (49) / Pontaden
3. Nahmu (47) / Radda
4. Sitti Wahyu (63) / Sapek
5. Sabarina (56) / Pontaden
6. A Nina Saad (23) / Pontaden
7. Mahmud (47) / Radda
8. Disya (10) / Masamba
9. Tanpa Nama / Kampung Kurra
10. Amri (43) / Radda
11. Tanpa Nama / Radda
12. Tanpa Nama / Radda
13. Muhammad Idris (85) / Masamba Affair.

Ada 15 ribu jiwa mengungsi
Lima kecamatan dan puluhan desa/kelurahan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, diterjang banjir, Senin-Selasa (13-14/7/2020).
Lima kecamatan itu adalah Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat.
Khusus di Kecamatan Masamba dan Kecamatan Baebunta Selatan, wilayah itu diterjang banjir bandang.
Tepatnya di Kelurahan Bone dan Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba serta Desa Radda, Kecamatan Baebunta.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan banjir terjadi akibat luapan tiga sungai besar.
Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong.
Selain menelan korban jiwa, banjir juga mengakibatkan 15 ribu warga mengungsi.
Lantaran rumah mereka hanjut terbawa air maupun tertimbun sedimen lumpur bercampur pasir.
"Data terakhir kami kurang lebih 15 ribu jiwa mengungsi," katanya.
Menurut dia, pengungsi tersebar di beberapa tempat.
Seperti posko yang didirikan BPBD, gedung sekolah, rumah ibadah, dan rumah keluarga terdekat.
"Yang saat ini paling dibutuhkan korban adalah obat-obatan, makanan siap saji, selimut, dan tenda," katanya.
Banjir Luwu Utara dalam Foto
Banjir bandang melanda Kecamatan Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020).
Setidaknya, hingga saat ini, Basarnas Makassar mencatat jumlah korban tewas 13 orang dan 46 orang dinyatakan hilang.
"46 orang lainnya dinyatakan hilang masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari.
Lalu, berdasar data sementara Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 4.930 keluarga terdampak banjir.

Sementara itu, menurut Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, banjir bandang dipicu curah hujan tinggi yang membuat tiga sungai meluap.
Tiga sungai itu di antaranya adalah Sungai Rongkong di Sabbang, Sungai Meli di Radda, dan Sungai Masamba di Masamba.
“Ketiga sungai ini secara bersamaan debitnya naik sehingga meluap ke pemukiman dan membawa material lumpur, pasir dan kayu. Material kayu yang terbawa air yaitu kayu sudah lapuk dan akar-akarnya sehingga bisa dikatakan bukan karena aktivitas penebangan pohon atau alih fungsi lahan tetapi karena curah hujan yang tinggi terjadi sejak beberapa minggu terakhir,” tutur Indah.

Material lumpur yang terbajawa banjir pun memutus jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palopo dan Masamba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta.
Petugas bersama warga terus berupaya jalur tersebut dapat segera dilalui. Sementara itu, jumlah kerusakan materiil akibat banjir bandang tersebut masih belum dipastikan.

Petugas saat in masih berjibaku untuk menyelamatkan warga korban banjir.
“Sejak kejadian tadi malam tim sudah turun mengevakuasi dan mendata korban hanya saja kami terkendala dengan jaringan komunikasi, sehingga koordinasi antar tim berjalan apa adanya, selain itu rubuhnya tiang listrik menyebabkan terjadinya pemadaman,” ujar Bupati Putri Indriani, Selasa (14/7/2020).
Putri berharap pemerintah pusat segera turun tangan membantu penanganan banjir.
"Saya berharap ini persoalan bukan lagi bencana nasional, tapi perhatian agar pusat bisa segera melakukan penanganan tanggap darurat," ujar Indah Putri saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa, dilansir dari Antara.

Sementara itu, Pusdalops BNPB menyebutkan, 4.930 keluarga terdampak banjir tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, yaitu Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat. Bahkan ribuan rumah ikut terendam di kawasan itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luwu Utara Diterjang Banjir Bandang, Evi Masamba Lelang Alphard untuk Bantu Warga", https://www.kompas.com/hype/read/2020/07/15/122103566/luwu-utara-diterjang-banjir-bandang-evi-masamba-lelang-alphard-untuk-bantu.