Agus Pambagio: "Pak Presiden, Kalau Lakukan Reshuffle Kabinet, Ahok dan AHY Itu Layak Jadi Menteri"

Begini. Sebetulnya tanggal 18 Juni 2020 itu, Presiden sudah memarahi para menteri. Harapannya setelah itu para menteri langsung lakukan extraordinary

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Presiden Jokowi dan Agus Harimutri Yudhoyono di Istana Negara 

Agus Pambagio: "Pak Presiden, Kalau Lakukan Reshuffle Kabinet, Ahok dan AHY Itu Layak Jadi Menteri

POS-KUPANG.COM - Belakangan ini, nama-nama calon menteri mulai beredar sejak Presiden Jokowi mengancam akan melakukan reshuffle kabinet. 

Pergunjingan mengenai isu perombakan kabinet dalam jajaran menteri, juga semakin ramai di kalangan masyarakat .

Bahkan beberapa nama disebut-sebut pantas dijadikan sebagai menteri untuk membantu Presiden Jokowi membangun Indonesia

Selain nama Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, muncul pula nama AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono, anak Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Ahok dan AHY dianggap layak masuk dalam kabinet, lantaran Jokowi membutuhkan kerja cepat Menteri di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan, Presiden Jokowi sebenarnya tak ingin merilis video marahnya itu.

 

Sufmi Dasco Ahmad: Menteri Dari Partai Gerindra Sudah Maksimal, Tapi Soal Reshuffle Itu Hak Presiden

Intip Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Selasa 7 Juli 2020 Cancer Kekasih Anda Beruntung, Libra Dikuras

Tragedi Tenggelamnya Kapal Motor Kasih 25 di Selat Pukuafu, Tujuh Penumpang Masih Hilang, Tiga Tewas

Namun karena kinerja menteri masih dianggap biasa-biasa saja, maka setelah 10 hari amarah presiden itu, Jokowi pun menyuruh Istana untuk merilis video tersebut.

"Begini. Sebetulnya pada tanggal 18 Juni 2020 itu, Presiden Jokowi sudah memarahi para menteri. Harapannya, adalah setelah itu para menteri langsung melakukan extraordinary, tapi ternyata tidak."

"Maka Beliau (Presiden Jokowi) memerintahkan bawahannya melalui Setneg, melalui istana, melepas saja ke publik," ujar Agus Pambagio pada Acara Prime Talk News Metro tv, Selasa (30/6/2020) lalu.

Pertama, hal yang pertama disorot oleh Agus Pambagio, adalah Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

"Kalau bagian mana tentu pertama, soalnya pandemi ini kan kesehatan, jadi Menkes harus melakukan sesuatu yang extraordinary," ujar Agus.

Lalu, Agus menilai Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga kurang maksimal.

"Kemudian tempat berkumpulnya karena covid ini kan, pergerakan orang di perhubungan jadi menteri perbuhubungan," katanya.

Lalu soal berantakannya penyaluran bantuan sosial menjadi evaluasi bagi Menteri Sosial, Juliari Batubara.

"Kemudian juga lalu bantuan ketika dilakukan PSBB kan orang miskin harus dikasih makan oleh negara tapi bansos kan berantakan."

"Jadi itu Menteri Sosial itu bertanggung jawab," ucap Agus.

Kemudian, yang jarang dibahas terkait ketersediaan pangan selama pandemi.

Menurutnya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo belum menunjukkan kinerjanya dalam mengatasi ketersediaan pangan.

"Keempat kemudian ini kan kita bahas soal pangan dan sampai saat ini belum ada yang bahas serius Menteri Pertanian juga tidak punya bahan soal pangan."

Terawan Agus Putranto
Terawan Agus Putranto (Tribunnews)

"Padahal sumber pangan kita itu Vietnam dan Thailand sudah melarang berasnya untuk ekspor, lalu kita gimana makan berasnya?"

"Karena semakin rendah ekonomi masyarakat semakin banyak kita makan beras," singgung Agus.

Lalu ada Menteri Pariwisata, Wishnutama yang dinilai sama sekali belum menunjukkan gebrakan.

"Kemudian juga ini pariwisata karena ini apa sektor yang pertama yang terkena tapi sampai hari ini kita tidak tahu peta pariwisata yang dibuat oleh Menteri Pariwisata dan kreatif," kata dia.

Tak berhenti di sana, sejumlah Menteri Koordinator juga dinilai kurang.

Menteri Koordinator itu antara lain, Luhut Binsar Pandjaitan, Airlangga Hartarto, dan Muhadjir Effendy.

"Kemudian tentu ada Menteri Koordinatornya PMK kemudian, kemudian ada Menteri Koordinatornya Perekonomian dan Menteri Koordinator Marinves (Maritim dan Investasi)," singunggnya.

Terakhir, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto yang turut menjadi sorotan Agus.

Begini Cara Paling Sehat Mengonsumsi Madu Guys

Perintah PTUN Surabaya, Bupati Deno Kemelus Aktifkan ASN Eks Narapidana, Siapa Mereka, Simak Ini!

Pemkab Ende Gandeng Komunitas Suster CIJ Bentuk Kampung Bahasa Inggris, DjafarTerapkan English Day

"Itu semua saya pikir perlu, kemudian ekonomi kan presiden concern pada ekonomi tentu Menteri Perdagangan sampai hari ini saya belum dengar apa yang dikerjakan Menteri Perdagangan," sambung Agus.

Sehingga ada sembilan Menteri yang disorot oleh Pakar dari Universitas Indonesia itu.

Banyak sektor kemernterian yang dinilai kurang oleh Agus.

Namun, ia menilai menteri - menteri di atas yang dirasa kurang kinerjanya.

"Banyak hal lah tapi itu yang utama, karena pada waktu tahap pertama banyak menteri menteri yang bisa pasang badan."

"Tapi kayaknya sekarang karena dulu persoalan pandemi dan sekarang masuk persoalan ekonomi, saya khawatir daya tahan masyarakat sangat berkurang," jelas Agus.

Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama dan Presiden Jokowi saat meresmikan program B30, (23/12/2019).
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama dan Presiden Jokowi saat meresmikan program B30, (23/12/2019). ((Twitter.com/basuki_btp))

Ahok dan AHY Masuk Bursa

Selain nama Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) juga diisukan akan menjadi menteri baru Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Rumor itu berhembus setelah Jokowi mengancam akan mereshuffle kabinet lantaran dianggap tidak maksimal dalam menangani pandemi covid-19.

Sedangkan sebelumnya, AHY juga pernah diisukan menjadi menteri pada awal pemerintahan Jokowi di periode 2019-2024.

Namun, pihak Partai Demokrat mengatakan bahwa kabar itu tidak benar.

Hingga saat ini belum ada diskusi mengenai hal tersebut dengan Jokowi.

Dilansir tayangan YouTube KompasTV, Jumat (3/7/2020), hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Herman Khaeron.

"Kami sebenarnya tidak sampai ke arah sana ya, karena itu menjadi kebutuhan presiden."

"Kalaupun memang Demokrat diajak, tapi tentu sampai saat ini kami belum ada pembicaraan apapun," kata Herman.

Presiden Jokowi menyalami dan mempersilakan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY untuk mengambil tempat yang disediakan di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2019) (Biro Pers Istana Kepresidenan/Rusman)

Ia menegaskan, saat ini AHY tengah fokus mengurusi uruan partai.

Apalagi masalah menteri merupakan hak Jokowi.

" AHY masih fokus memimpin Demokrat untuk memberikan yang terbaik kepada rakyat, kembali saya sampaikan bahwa hak prerogatif adalah ada di presiden, sehingga urusan reshuffle dan rekrutmen ada di presiden," katanya.

Di sisi lain, banyak pro dan kontra muncul terkait rumor Ahok menjadi menteri di kabinet Jokowi menggantikan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Instruksi Bupati, Gelar Pesta Adat Warga Nagekeo Dilarang Bunuh Babi dari Luar untuk Cegah Virus ASF

Robby Purba Ungkap Alasan Kenapa Pria Takut Dekati Ayu Ting Ting, Ini Reaksi Sahabat Ivan Gunawan

Dinamika Pilkada Manggarai Mulai Heboh, Duet Deno-MadurTetap Solid Kantongi Dukungan PAN-Nasdem

Satu di antara yang menolak Ahok jika menjadi menteri adalah Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Mardani dengan tegas menolak Ahok jadi menteri lantaran dianggap sosok yang kontroversial.

Ia khawatir kehadiran Ahok justru berdampak buruk bagi Jokowi.

"Usul saya Pak Ahok ini masih kontroversi sayang Pak Jokowi kalau mengajukan Pak Ahok."

"Akan timbul banyak sekali respon yang itu nanti buruk terhadap modal sosial bangsa, mestinya Pak Jokowi lebih bijak," kata Mardani.

Setali tiga uang dengan Mardani, Pengamat Politik, M Qodari juga tidak setuju Ahok masuk kabinet.

Pasalnya, Ahok dinilai buruk dalam komunikasi publik.

Ia mengakui kerja Ahok memang bagus namun komunikasi bagi pejabat publik juga penting.

"Saya tidak setuju diangkat menjadi Menteri dalam reshuffle kabinet yang akan datang, karena Pak Ahok ini lemah dalam urusan komunikasi publik."

"Komunikasi publik itu penting bagi pejabat publik setingkat menteri atau kepala daerah, kerja bagus itu sangat penting, wajib, tapi komunikasi publik juga sangat strategis," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Selain Ahok, Muncul Nama Anak Mantan Presiden RI Bakal Jadi Menteri Andai Jokowi Reshuffle Kabinet, https://kaltim.tribunnews.com/2020/07/04/selain-ahok-muncul-nama-anak-mantan-presiden-ri-bakal-jadi-menteri-andai-jokowi-reshuffle-kabinet?page=all

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved