Ujang Komarudin: "Berat Langkah Anies Baswedan ke Pilpres 2024, Sifat Partai Gerindra Sudah Berubah"
Lebih spesifiknya lagi, Ujang menjelaskan setelah Gerindra bergabung dengan pemerintah, peta politik di Indonesia sudah berubah banyak.
Ujang Komarudin: "Berat Langkah Anies Baswedan ke Pilpres 2024, Sifat Partai Gerindra Sudah Berubah"
POS-KUPANG.COM – Karier politik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk melenggang ke Pilpres 2024, rasanya tidak akan ringan jika tak ingin disebut bakal berakhir.
Ini diungkapkan pengamat politik Ujang Komarudin, setelah melihat sepak terjang Anies Baswedan mengurus warga di ibukota negara tersebut.
Ujang Komarudin mengatakan, saat ini, Anies Baswedan harus pintar-pintar mengakomodasi kelompok-kelompok yang telah berjasa membantu karier politiknya.
Mulanya Ujang menjelaskan perihal bagaimana peta politik di Indonesia yang kini telah berubah pasca Pilpres 2019.
• Amelia Hapsari, Orang Indonesia Pertama yang Diundang Jadi Juri Piala Oscar. Karyanya Spektakuler
• WASPADA! WHO Perketat Pengawasan Flu Babi, Virus Ini Berpotensi Jadi Pandemi! Seperti Virus Corona?
• Disangsi Tak Terima Hak Keuangan, 30 DPRD TTU Masih Dapat Tunjangan Kesejahteraan
Lebih spesifiknya lagi, Ujang menjelaskan setelah Partai Gerindra bergabung dengan pemerintah, peta politik di Indonesia sudah berubah banyak.
Gerindra yang dulunya merupakan oposisi serta rival pemerintah, kini justru merapat bersama kubu Presiden Joko Widodo.
"Peta politik berubah pasca pilpres," jelasnya.
Hal lain yang menyebabkan berubahnya sifat Partai Gerindra ke Anies Baswedan, juga dimungkinkan adanya keinginan Gerindra untuk punya kader sendiri dalam pilpres 2024 nanti.
"Pasca Gerindra masuk koalisi, Partai Gerindra juga tentu ingin punya kader sendiri di 2024," tutur Ujang.
Dan, kata Ujang, Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Menhan RI memiliki kemungkinan untuk maju lagi dalam kontestasi pilpres 2024.
"Bisa jadi Prabowo atau yang lainnya," tambahnya.
Maka dari itu, Partai Gerindra tak lagi menganggap Anies Baswedan sebagai orang yang penting dalam rencana politik mereka.
"Oleh karena itu bagi Gerindra, Anies tidak dianggap terlalu penting pasca Pilpres 2019 lalu," kata Ujang.
Meskipun dulu Anies Baswedan diusung oleh Gerindra, setelah Gerindra merapat ke kubu pemerintah, semua jadi berubah.
Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bisa jadi mengajukan diri lagi menjadi calon presiden, capres di Pilpres 2024.
"Karena dulu yang Anies digadang-gadang Gerindra, hari ini bisa jadi Prabowo Suianto memiliki keinginan lagi untuk mau maju di pilpres 2024," ucap Ujang.
Agar Anies Baswedan tidak sendirian, Ujang menyarankan agar Anies segera membalas jasa pihak yang telah membantu karier politik dirinya.
Ujang mengatakan Anies Baswedan harus mampu mengakomodir kepentingan-kepentingan orang dan kelompok yang telah membantu Anies Baswedan mencapai posisi saat ini.
• Terciduk Narkoba, Ridho Illahi Pernah Kepergok Sekamar Bareng Istri Orang Chagii Amelia Angkat Suara
• Ayu Ting Ting Mengaku Ogah Dinikahi Artis Padahal Umi Kalsum Sudah Restui Didi Riyadi
• Amelia Hapsari, Orang Indonesia Pertama yang Diundang Jadi Juri Piala Oscar. Karyanya Spektakuler

"Anies harus memikirkan ulang bagaimana mengakomodasi banyak kepentingan, kepada orang-orang yang memang berjasa kepada dirinya," kata Ujang.
Ujang Komarudin juga mengingatkan agar Anies Baswedan membalas jasa dengan cara yang positif.
"Tapi catatannya adalah mengakomodasi secara positif jangan secara negatif," jelas Ujang.
"Jangan juga bagi-bagi anggaran, jangan juga kong kali kong," paparnya.
"Tapi bekerja dengan bersih, dengan berintegritas," tambahnya.
Melihat situasi Anies Baswedan yang saat ini mulai dijauhi oleh partai-partai pengusungnya.
Ujang menyarankan agar Anies Baswedan merangkul partai politik yang pernah berjasa kepada dirinya.
"Tapi juga merangkul atau mengakomodasi kepentingan-kepentingan orang yang pernah berjasa atau partai politik yang berjasa kepada dirinya," kata Ujang.
Pada tempat terpisah, Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay mengatakan sejatinya Anies Baswedan tak berpartai.
Tapi figurnya cukup popular untuk diusang partai-partai politik.
Untuk itu, PAN mengusulkan agar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mendikbud itu disarankan agar mulai mendekati partai-partai politik
Saat ini, berbagai spekulasi tentang peluang para calon juga semakin marak dalam blantika politik di Tanah Air.
Pasalnya disebut-sebut tak aka nada poros ketiga dalam perhelatan politik akbar tahun 2024 mendatang.
Partoan juga menyebutkan, karier politik Anies Baswedan sejatinya beda dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
Anies, kata dia, tak punya partai politik, juga belum tentu diusung partai politik.
Tetapi Prabowo Subianto jelas diusung partai karena saat ini terpilih lagi seagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Bertarung pada Pilpres 2024, katanya, kekuatan utama ada pada partai politik. Sebab parpol jadi kendaraan politik bagi figure yang dipandang layan untuk Kursi Nomor 1 di Indonesia.
“Jangan terlalu cepat mengatakan Anies bakal maju ke Pilpres 2024, sebab Anies tak punya partai. Tetapi kalau Prabowo, jelas ada kendaraan politik yang nantinya bisa koalisi dengan partai lain,” ujar Partoan.
Menurut dia, perhelatan politik pada Pilpres 2024 nanti, jauh berbeda dengan pesta politik pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 lalu.
Saat itu, katanya, ada sosok Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok, yang dijegal oleh mayoritas pemilih di DKI Jakarta, lantaran terjerat kasus penistaan agama.
Saat ini, sejumlah nama cukup santer jadi perbincangan, yakni Prabowo Subianto yang diseut-sebut bakal berpasangan dengan Puan Maharani.
Ketika isu tentang duet ini muncul, tampil pula pelbagai prediksi yang menyebutkan pasangan ini layak untuk Pilpres periode 2024-2029 mendatang.
Namun ada pula sejumlah nama lain yang beredar, seperti Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Begitu juga dari kalangan sejumlah kepala daerah, muncul nama Gannjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, juga Ridwan Kamil, Gubernur Jawa barat. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Diprediksi Akan Ditinggalkan Partai Pendukung Terkait Anggaran DKI dan Peluang Menuju 2024, https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/16/anies-diprediksi-akan-ditinggalkan-partai-pendukung-terkait-anggaran-dki-dan-peluang-menuju-2024?page=all