News

Kapolres Sumba Barat Bertekad Bersihkan Miras di Sumba Barat dan Sumba Tengah, Ini yang Dilakukannya

Khairul Saleh menggenjot operasi cipta kondisi membersihkan penjualan miras di wilayah hukum Polres Sumba Barat.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/PETRUS PITER
Kapolres Sumba Barat, AKBP Khairul Saleh meniup lilin dan memotong kue tar pada acara perayaan hari bhayangkara ke-74 di aula Polres Sumba Barat, Rabu (1/7/2020). Ia didampingi Dandim 1613 Sumba Barat, Letkol Inf.Eko Wardono, Bupati SB, Drs.Agustinus Niga Dapawole, Bupati Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu, Wakil Bupati ST, Ir.Daniel Landa dan Ketua DPRD SB, Dominggus Ratu Come. Nampak foto Kapolres SB memberikan potongan kue tar kpd Bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Petrus Piter

POS KUPANG, COM, WAIKABUBAK - Seremoni tiup lilin dan pemotongan kue tart oleh Kapolres Sumba Barat, AKBP Khairul Saleh, diiringi lagu selamat ulang tahun mewarnai perayaan Hari Bhayangkara di Aula Mapolres Sumba Barat, Rabu (1/7).

Kue tart tersebut selanjutnya diberikan kepada anggota kepolisian teladan karena rajin dan disipilin menjalankan tugas. Selanjutnya berturut-turut kue tar diberikan kepada Dandim Eko Wardono; Bupati Niga Dapawole; Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu; Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir. Daniel Landa, Ketua DPRD Sumba Barat, Dominggus Ratu Come.

Acara berlangsung sederhana, undangan pun terbatas.
Kapolres Sumba Barat, AKBP Khairul Saleh, S.H SIK, MSi, dalam sambutannya mengatakan, perayaan Hari Bhayangkara ke-74 kali ini berbeda dibandingkan sebelumnya karena sedang berada pada masa pandemi corona.

Karena itu upacara dilakukan secara virtual dan terpusat dengan inspektur upacara Presiden Joko Widodo. Namun karena gangguan internet, pihaknya hanya mengikuti sekitar 30 menit saja.

"Undangan juga terbatas untuk mentaati protokol kesehatan," ujarnya.

Khairul Saleh megatakan, selama delapan bulan memimpin Polres Sumba Barat dengan wilayah tugas meliputi Sumba Barat dan Sumba Tengah dan berdasarkan hasil analisa kepolisian Polres Sumba Barat tentang tingginya angka kecelakaan lalu lintas, pencurian dan perampokan lebih disebabkan karena masyarakat mengonsumsi minuman keras (miras).

Karena itu, kata Khairul Saleh, pihaknya menggenjot operasi cipta kondisi membersihkan penjualan miras di wilayah hukum Polres Sumba Barat.

"Gencarnya operasi tersebut memberi efek positif bagi terciptanya suasana aman dan damai di Sumba Barat dan Sumba Tengah sebagaimana terjadi setahun terakhir ini. Dan, langkah penertiban terus dilakukan hingga tidak adanya penjualan miras di wilayah hukum Polres Sumba Barat yakni Sumba Barat dan Sumba Tengah," tegas Khairul Saleh.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran, miras itu diproduksi di Flores dan di Waingapu, Sumba Timur. Namun yang menikmati dan mabuk adalah masyarakat Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Khairul Saleh telah meminta Polsek Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah memperketat pengawasan di Langga Liru, pintu masuk ke wilayah barat Pulau Sumba.

"Harapannya semakin gencar penertiban di pintu masuk tersebut menekan peredaran miras ke Sumba Tengah dan Sumba Barat," tegas Khairul Saleh. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved