Kades Harus Mencegah Konflik Horisontal di Masyarakat

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, meminta seluruh Kepala Desa se Kabupaten Nagekeo agar bisa mencegah terjadinya konflik horisontal

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Suasana pelantikan Pjs Kades di aula kantor Camat Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Kamis (2/7/2020). 

POS-KUPANG.COM | MBAY - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do, meminta seluruh Kepala Desa se Kabupaten Nagekeo agar bisa mencegah terjadinya konflik horisontal di tengah masyarakat.

"Tugas penjabat adalah menjaga ketertiban. Cegah sumber potensial konflik horisontal di level masyarakat. Kalau ini terjadi, tak ada maaf bagi kamu. Ke tujuh penjabat yang dilantik hari ini, adalah pemimpin yang ditunjuk, bukan dipilih. Kapan yang menunjuk tidak percaya lagi, ganti," ujar Bupati Don usai melantik tujuh Pjs Kades di aula Kantor Camat Mauponggo Kabupaten Nagekeo, Kamis (2/7/2020).

Update Corona di Kota Kupang, Pasien Positif Sembuh Bertambah Satu Orang

Bupati Don juga menyatakan masa penanganan covid belum selesai maka harus tetap mematuhi protokol kesehatan dan melaksanakan kerja dibidang pemerintahan sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Ia mengaku sampai saat ini kita berhasil memberdayakan level keluarga dan RT, dusun lingkungan, desa kelurahan dan kecamatan dalam menangkal laju penyebaran Covid-19.

"Keberhasilan ini harus tetap dijaga. Jangan lengah. Begitu lengah kita jebol. Faskes tidak mampu menangani. Ini penyakit yang sangat berbahaya dan mudah menyebar," ujarnya.

Kepala Lapas Kelas IIA Kupang Minta Warga Binaan yang Dapat Asimilasi Tidak Berulah

Ia mengatakan daerah yang tidak berhasil memberdayakan keluarga, dusun lingkungan, berujung sampai pemberi pelayanan medis tumbang satu per satu. Ini tidak boleh terjadi di tempat kita.

"Maka, pekerjaan kita adalah tetap mengingatkan keluarga dusun maupun RT untuk tetap jaga ini. Terima kasih, Kecamatan Mauponggo sejak awal ketat sekali. Kita tegas. Karantina ataupun isolasi kita lakukan secara baik," ujarnya.

Ia juga mengatakan pemerintah juga mengurus jaringan pengaman sosial bagi keluarga-keluarga yang rentan miskin. Ada PKH, ada sembako, sembako diperluas.

Juga kelompok rentan dalam dunia kesehatan seperti ibu hamil, balita, jompo. Mereka yang punya penyakit kronis kita perhatikan asupan gizinya.

Ada BST, BLT. Kabupaten juga alokasikan dana untuk siapkan cadangan beras 700-an ton mengantisipasi manakala ke depan ada kondisi rawan pangan, di zona kuning ataupun merah.

Ia mengatakan untuk dampak sosial ekonomi, secara keseluruhan untuk masyarakat, petani pedagang, kita harus jaga. Pedagang yang salesnya turun kita bantu. Petani kalau susah menjual, kita bantu.

"Kita pilih padat karya tunai. Mulai dengan irigasi Mbay. Semua orang Nagekeo ada di sana. Agar produktifitas padi, ketersediaan beras dalam daerah bisa terjamin dg baik. Ini pilahan-pilihan kita," jelasnya.

Padat Karya di Desa

Ia juga mengatakan di desa, melalui Kementerian Desa, menu-menu dana desa dibuka untuk padat karya tunai pedesaan.

"Cek jangan sampai penyesuaian APBD kemarin masih meleset. Pilihan lebih pada infrastruktur pertanian. Tidak lagi rabat, jalan," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved