Kata Fahri Hamzah: Menteri Era Presiden Jokowi Jilid II Ini Kebanyakan Pendiam, Tak Banyak Inisiatif

Menurut mantan Wakil Ketua DPR itu, menko saat ini tidak mampu mendelegasikan tugas atau pekerjaan dari presiden ke menteri yang ada di bawahnya.

Editor: Frans Krowin
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah berbincang dengan awak redaksi Tribunnews di ruang kerjanya di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (28/9/2019). Bulan September ini adalah bulan terakhir Fahri menjabat sebagai anggota DPR. Fahri tidak mencalonkan kembali sebagai anggota DPR pada Pileg 2019 ini. 

Kata Fahri Mahzah: Menteri di Era Presiden Jokowi Jilid II  Kebanyakan Pendiam, Tak Banyak Inisiatif

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, tiba-tiba angkat suara tentang keberadaan para menteri pada era Presiden Jokowi saat ini.

Politisi Partai Gelora itu mengkritik juga keberadaan para menteri koordinator bidang (menko) saat ini.

Ada pun sasaran kritik Fahri Hamzah, adalah Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menko Polhukam, Mahfud MD.

Fahri berpandangan, kedua menko tersebut jarang bertukar ide dan gagasan, memberikan pemikiran atau berdiskursus di tengah masyarakat.

Kadis Capil Manggarai Timur Sebut Tidak Ada Warga yang Nikah Selama Pandemi Covid-19

Pengumuman Hasil PPDB di SMAN Harekakae Tidak Secara Manual

Bupati dan Wakil Bupati Sikka Launching BLT DD Desa Dobo Nuapuua Sikka

"Dugaan saya memang di Kabinet Jokowi itu sampai sekarang tidak terlalu menggemari orang yang terlalu berdiskursus. Apalagi diskusi intelektual, makanya menterinya pendiam semua," kata Fahri dalam diskusi online bertajuk Siapa Layak Di-reshuffle, Kamis (25/6/2020).

Selain jarang berdiskursus, Fahri menilai para menko Kabinet Indonesia Maju tidak bekerja secara efektif.

Menurut mantan Wakil Ketua DPR itu, menko saat ini tidak mampu mendelegasikan tugas atau pekerjaan dari presiden ke menteri yang ada di bawahnya.

"Kedua, yang problematik itu operator. Jadi mereka yang men-delivery pekerjaan itu tidak tampak, Kalau saya anggap operator, ini anggap saja pada tingkat menteri koordinator (menko)," ujar Fahri.

Sementara, kata Fahri, seorang menko harus mampu mengoordinasikan suatu sektor dengan baik.

Ia mencontohkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang dinilai tidak terlalu tampak inisiatifnya untuk mengoordinasikan penanganan Covid-19.

Sementara, kata Fahri, Menko PMK justru yang paling bertanggung jawab dalam penanganan pandemi Covid-19.

Fahri menilai justru Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengambil alih hampir seluruh isu dan pekerjaan. 

Goyangnya Dinas Pariwisata Dipicu Masalah Kurang Saling Menghargai

Bupati Robby dan Wabup Romanus Bersama Forkompimda Sikka Hadiri Harganas di Puskesmas Nita

Kinerja Para Menteri Dinilai Tidak Optimal, Presiden Joko Widodo Berencana Merombak Kabinet

"Padahal semuanya harus kerja dalam keadan begini. Lebih dari 30 menteri itu harusnya punya kerjaan, kesibukan, semua harus kerja siang malam tidak henti-hentinya untuk mengatasi situasi ini," kata dia.

"Tetapi ada kesan saya, menteri itu dianggap semakin tidak tampak itu semakin baik. Padahal menterinya boleh tidak tampak, tidak bicara, tapi dia harus punya juru bicara yang jelaskan ke publik," lanjut dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fahri Hamzah: Kabinet Jokowi Tidak Gemar Diskusi Intelektual, Menterinya Pendiam", https://nasional.kompas.com/read/2020/06/25/19070131/fahri-hamzah-kabinet-jokowi-tidak-gemar-diskusi-intelektual-menterinya

Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved