Virus Corona

Ini Dua Kandidat Vaksin Virus Corona Terdepan Versi WHO, Apa Saja & Siapa yang Akan Dapat Pertama?

Di antara ratusan kandidat vaksin corona, calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.

Editor: Agustinus Sape
AP/ Ted S. Warren
Kalau vaksin virus berhasil didapatkan, siapakah yang akan mendapat vaksin pertama? 

Ini Dua Kandidat Vaksin Virus Corona Terdepan Versi WHO, Apa Saja & Siapa yang Akan Dapat Pertama?

POS-KUPANG.COM - Pengembangan vaksin virus corona semakin gencar dilakukan agar dapat tersedia secepat mungkin mengatasi pandemi Covid-19.

Di antara ratusan kandidat, calon vaksin yang dikembangkan AstraZeneca merupakan vaksin yang dinilai paling maju dalam hal pengembangan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) Soumya Swaminathan.

Swaminathan mengatakan, kandidat vaksin virus corona yang dikembangkan Moderna juga tidak jauh di belakang Astrazeneca.

Menurut Swaminathan, dari sekitar 200 kandidat vaksin corona, 15 di antaranya telah memasuki uji klinis.

"WHO sedang dalam pembicaraan dengan beberapa produsen China, termasuk Sinovac tentang vaksin potensial," ujar Swaminathan seperti dikutip Reuters, Jumat (26/6/2020).

Swaminathan menyerukan agar mempertimbangkan untuk berkolaborasi dalam uji coba vaksin virus corona, mirip dengan uji coba solidaritas WHO yang sedang berlangsung untuk obat-obatan.

"Tapi saya pikir AstraZeneca tentu memiliki cakupan yang lebih global saat ini dalam hal di mana mereka melakukan dan merencanakan uji coba vaksin mereka," kata Swaminathan.

Pendanaan

Koalisi pimpinan WHO melawan pandemi virus corona meminta bantuan pemerintah dan sektor swasta untuk membantu mengumpulkan dana 31,3 miliar dollar AS atau Rp 449.200.385.000 dalam 12 bulan ke depan.

Dana tersebut untuk mengembangkan dan memberikan tes, perawatan, dan vaksin untuk penyakit tersebut.

Anggaran sebanyak 3,4 miliar dollar AS atau Rp 48.794.930.000 telah dikontribusikan untuk koalisi sampai saat ini, sehingga masih kurang pendanaan 27,9 miliar dollar AS atau Rp 400.405.455.000.

WHO bekerja sama dengan koalisi besar organisasi pengembangan obat, pendanaan dan distribusi di bawah apa yang disebutnya ACT-Accelerator Hub.

Inisiatif ini dimaksudkan untuk mengembangkan dan memberikan 500 juta tes corona dan 245 juta program pengobatan baru untuk penyakit ini ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada pertengahan 2021.

WHO juga berharap 2 miliar dosis vaksin, termasuk 1 miliar yang akan dibeli oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan tersedia pada akhir tahun 2021.

Siapa yang Dapat Pertama

Sejumlah negara sedang berlomba membuat vaksin virus corona. Apabila sudah jadi, siapa yang akan mendapatkan pertama?

Associated Press (AP) pada Kamis (25/6/2020) mewartakan, kemungkinan penerima pertama adalah penduduk di negara tempat vaksin itu dikembangkan.

Belasan calon vaksin Covid-19 sedang diracik di seluruh dunia, termasuk di Inggris, China, dan Amerika Serikat (AS).

Pekan ini Dr Anthony Fauci pakar penyakit menular ternama di AS mengatakan, ia sangat yakin akan ada vaksin corona di akhir 2020 atau awal 2021.

AP melaporkan, beberapa negara kaya telah melakukan pemesanan ke vaksin-vaksin eksperimental.

Inggris dan AS contohnya, telah berinvestasi untuk calon vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford dan diproduksi oleh AstraZeneca.

Jika vaksin itu berhasil, para politisi Inggris mengatakan, warga Inggris akan divaksinasi dengan itu.

Sementara itu AS berharap dapat mulai menimbun persediaan vaksin pada musim gugur, dan telah berinvestasi ke calon-calon vaksin lainnya.

Tanda masuk ke kantor Moderna di Norwood, Massachussets, Amerika Serikat. Moderna telah melakukan uji coba vaksin corona ke manusia pada awal Maret. Foto diambil pada 25 Februari 2020.
Tanda masuk ke kantor Moderna di Norwood, Massachussets, Amerika Serikat. Moderna telah melakukan uji coba vaksin corona ke manusia pada awal Maret. Foto diambil pada 25 Februari 2020. (CJ GUNTHER/EPA-EFE)

Kelompok-kelompok termasuk aliansi vaksin GAVI juga bekerja untuk menyalurkan vaksin ke negara-negara miskin.

AstraZeneca misalnya, yang telah setuju melisensikan vaksinnya ke Serum Institute India untuk produksi 1 miliar dosis.

Kemudian Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang menyusun pedoman untuk pendistribusian vaksin Covid-19.

Cara penyaluran vaksin virus corona di suatu negara akan bervariasi.

Pekan lalu para pejabat di Negeri "Paman Sam" mengatakan, mereka sedang mengembangkan sistem berjenjang untuk itu.

Sistem ini kemungkinan akan memprioritaskan kelompok-kelompok dengan komplikasi parah dari Covid-19 dan pekerja di garis terdepan, di jajaran orang pertama yang mendapat vaksin corona.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dua Kandidat Vaksin Corona Terdepan Versi WHO, Apa Saja?", https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/28/062000865/dua-kandidat-vaksin-corona-terdepan-versi-who-apa-saja-.
Penulis : Dandy Bayu Bramasta
Editor : Rizal Setyo Nugroho

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved