Mahasiswa Permasa Dapat Bantuan Buku dari Senator DPD RI Asal NTT
Para mahasiswa asal Sabu Raijua yang terhimpun dalam organisasi Perhimpunan Mahasiswa Sabu ( Permasa Kupang)
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Para mahasiswa asal Sabu Raijua yang terhimpun dalam organisasi Perhimpunan Mahasiswa Sabu ( Permasa Kupang), berkesempatan bertatap muka dengan Senator DPD RI asal NTT, NTT dr. Asyera R. A. Wundalero.
Dalam tatap muka ini, para mahasiswa Permasa mendapat buku panduan Wawasan Kebangsaan, Buku UUD 1945, Ketetapan MPR RI.
Demikian rilis berita DPD RI Wilayah NTT yang disampaikan Staf Ahli DPD RI, Dominggos Rangga Boro yang dikirim ke POS-KUPANG.COM, Sabtu (27/6/2020).
• Servas Berharap Pemerintah Bisa Membuat Pembatas Jalan
Dikatakan Dominggos, bku tersebut dibagikan kepada mahasiswa yang mengikuti sosialisasi 4 pilar kebangsaan dari senator dr. Asyera Wundalero.
Total buku yang disiapkan tim senator Asyera, katanya, berjumlah 150 paket buku sesuai dengan jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi.
Sementara itu Senator Asyera mengungkapkan bahwa generasi muda sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan perlu ditanamkan 4 pilar kebangsaan sebagai jati diri bangsa.
• Polres Ngada Salurkan 10 Ton Beras untuk Warga
Ia berharap melalui buku yang dibagikan dapat memacu mahasiswa memahami wawasan kebangsaan yang sudah diwariskan oleh para pendiri bangsa Indonesia.
"Adik-adik mahasiswa bukan saja sebagai generasi penerus bangsa. Tapi juga sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan. Empat pilar kebangsaan merupakan pedoman dasar kita dalam hidup berbangsa dan bernegara," pesan dr. Asyera.
Ketua Permasa Dule Dubu, yang juga sebagai Mahasiswa Fisip Unika berterima kasih kepada Senator karena momen ini menjadi wahana belajar kaum muda asal Sabu Raijua tentang 4 pilar kebangsaan.
Dirinya berjanji buku yang ada akan diamankan di perpustakaan di Sekretariat Organisasi Permasa sehingga para mahasiswa bisa membaca dan memahami soal 4 pilar kebangsaan ini.
Mahasiswa perlu mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi negara yang sudah dicetuskan oleh Bung Karno sudah final sehingga tidak boleh lagi diutak atik oleh siapapun.
Dule juga mengakui pada era digital saat ini dengan perkembangan teknologi yang pesat, banyak mahasiswa yang apatis. Hal ini disebabkan karena minimnya pemahaman tentang sejarah Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu dirinya berharap lembaga DPD RI terus melakukan kegiatan serupa secara terus menerus sehingga banyak generasi muda memahami wawasan kebangsaan dan ideologi bangsa. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)