Dinas TPHP Kekurangan Gudang Penyimpanan Alsintan

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP)Kabupaten TTS kekurangan gudang untuk menyimpan alat mesin pertanian

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Nampak Pansus LKPJ yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten TTS, Marcu Mbau sedang melakukan uji petik ke gedung Alsintan Dinas TPHP. 

Dinas TPHP Kekurangan Gudang Penyimpanan Alsintan

POS-KUPANG.COM | SOE -- Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP)Kabupaten TTS kekurangan gudang untuk menyimpan alat mesin pertanian (Alsintan).

Akibatnya sebagian Alsintan seperti traktor, cultivator dan mesin panen jagung hanya ditempatkan di luar gedung karena kapasitas gudang yang terbatas.

Usulan untuk pembangunan ruangan gudang tambahan sudah diusulkan beberapa kali namun selalu mental.

Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau yang memimpin rombongan Pansus LKPJ saat melakukan uji petik ke gudang Dinas TPHP di kawasan Oenali mendapati traktor dan cultivator hasil pengadaan tahun 2020 ditempatkan di luar gudang akibat keterbatasan ruangan.

Tak hanya itu traktir besar dan alat panen jagung juga ditempatkan di halaman gedung karena keterbatasan ruangan.

Dirinya prihatin melihat keadaan tersebut, dimana alat-alat pertanian yang harganya puluhan bahkan ratusan juta hanya ditaruh di luar gedung akibat keterbatasan ruangan. Dirinya berharap Pemda TTS bisa memprioritaskan pembangunan gedung Alsintan kedepan.

"Ini barang mahal-mahal taruh jemur panas kena hujan, tidak ada ada ruangan lagi? Kedepan harus bangun gudang yang lebih representatif untuk menyimpan alsintan," pintanya.

Ketua Pansus LKPJ, Marthen Tualaka mendorong Pemda TTS untuk secepatnya membangun gedung Alsintan yang representatif sehingga alsintan yang ada lebih terawat. Dirinya siap mendukung dari sisi penganggaran.

"Kalau soal anggaran kita siap dukung. Ini kalau simpannya model begini Alsintan kita cepat berkarat semu," sebutnya.

Kabid Prasaran, sarana dan penyuluhan, Dinas Tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, Elifaun Nenabu mengaku, pihaknya sudah berulang kali mengusulkan pembangunan gudang tetapi belum juga terjawab. Padahal kondisi gudang sudah tidak cukup menampung alsintan yang ada.

"Kakak ini untuk ada Covid sehingga banyak anggaran yang kena potong sehingga beli alsintan kurang. Kalau tidak ini halaman gudang penuh dengan Alsintan. Kita sudah usul tapi belum dijawab juga," ujarnya.

Alsintan yang ditaruh di halaman gudang lanjutnya, membuat petugas gudang harus berjaga ekstra ketat. Pasalnya, lokasi gudang alsintan rawan pencuri.

Sayur Itu Kami Beli Pake Uang Sendiri, Bukan Uang Pemerintah

Bupati Niga Dapawole Sambut Wakil Gubernur NTT di Biara Redemptoris

"Pak tiap malam ada pegawai yang kita minta untuk jaga. Ada kendaraan yang masuk mereka langsung lari ikuti, takutnya pencuri. Maklum lokasi gudang ini berdampingan dengan pemukiman warga. Apa lagi di sini rawan pencuri besi," bebernya. (Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved