Amerika Kerahkan 375.000 &KapalPerang; ke LCS,Perang Bisa Terjadi,Indonesia &Malaysia; Bisa Terseret
Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara yang berkepentingan dengan Laut China Selatan dianggap bisa terseret perang bila pecah perang di kawasan itu
Amerika Kerahkan 375.000 & Kapal Perang ke LCS, Perang Bisa Terjadi, Indonesia dan Malaysia Bisa Terseret
POS KUPANG.COM -- Tensi tinggi di Laut China Selatan ( LCS ) belum menunjukan penurunan. Amerika dengan armada laut terbeesar di dunia sudah mengerahkan 375 ribu pasukan bersama 60 persen kekuatan angkatan laut negara itu ke kawasan Indopasifik termasuk ke LCS
Sementara juga terus memperkuat militernya di kawasan Laut China Selatan untuk mengantisipasi kehadiran milter Amerika
Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara yang berkepentingan dengan Laut China Selatan dianggap bisa terseret perang bila pecah perang di kawasan itu.
Meningkatnya kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Asia-Pasifik, dengan jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, meningkatkan risiko terjadinya gesekan dengan militer China di kawasan, seorang pejabat senior China mengatakan hal tersebut pada hari Selasa seperti dilansir AFP, Selasa (23/6).
Ketegangan antara dua negara superpower ini meningkat di berbagai bidang sejak Presiden AS Donald Trump berada di pucuk kekuasaan pada 2017, dimana kedua negara saling melenturkan otot diplomatik dan militer mereka.
• Tentara Indonesia Tewas Diserang Milisi di Kongo,Pelaku Diduga Milisi ADF yangSudah Bunuh 500 Orang
• Ikut Demo Ahok, Zumi Zola Kini yang Kini Masih Dipenjara Kasus Korupsi Digugat Cerai Istri
• Fakta BaruVirus Corona,Banyak Pria yang Meninggal Karena Covid-19 DibandingWanita,Peneliti Ungkapini
• Marion Jola Pamer Tubuh Seksi, Berani Tampil Busana Dada Tranparan, Gaya Eksotis Curi Perhatian
Operasi reguler angkatan laut AS di Laut China Selatan untuk menjamin kebebasan navigasi , merupakan tempat di mana China dan negara-negara tetangganya saling bersaing memperebutkan wilayah tersebut, telah membuat Beijing berang dan dalam sejumlah kesempatan angkatan laut China biasanya memperingatkan kapal-kapal perang AS.
Sementara itu, Beijing juga telah membuat marah negara-negara lain karena membangun pulau-pulau buatan dengan instalasi militer di beberapa tempat di Laut China Selatan.
Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan , Wu Schicun, mengatakan, pengerahan militer AS secara besar-besaran di kawasan Asia Pasifik belum pernah terjadi sebelumnya.
Karena itu, lembaga think tank China ini mengatakan, kemungkinan terjadinya insiden militer atau tembakan yang tak disengaja meningkat. "Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar," ucapnya.
Dalam sebuah laporan yang dipresentasikannya, Wu mengatakan, AS telah mengerahkan 375.000 tentara dan 60% dari kapal perangnya di kawasan Indo-Pasifik. Dimana tiga kapal induk AS telah dikirim di kawasan Asia Pasifik saat ini.
Sebagai perbandingan, selama delapan tahun masa jabatan Presiden AS Barack Obama, angkatan laut AS hanya melakukan empat kali operasi kebebasan navigasi di wilayah tersebut.
Sementara selama masa pemerintahan Trump yang belum genap empat tahun, angkatan laut AS sudah 22 kali melakukan operasi kebebasan navigasi di Laut China Selatan.
Untuk itu, ia menyarankan agar militer kedua negara meningkatkan komunikasi untuk mencegah kesalahpahaman strategis dan salah perhitungan.
Baca Juga: Ketegangan di Laut China Selatan memuncak, AS kirim dua bomber B-1B
