Virus Corona
KABAR GEMBIRA!Ahli Sebut Virus Corona Melemah,Pandemi Covid-19 Kemungkinan Berakhir Tanpa Vaksin
Sebuah kabar gembira datang dari para ahli kesehatan Italia.Para ahli negara Pizza itu mengatakan, virus corona melemah dan bisa berakhir tanpa vaksin
KABAR GEMBIRA! Ahli Sebut Virus Corona Kian Melemah, Pandemi Covid-19 Kemungkinan Berakhir Tanpa Vaksin
POS-KUPANG.COM- Di tengah kepanikan masyarakat dunia akibat corona, sebuah kabar gembira datang dari para ahli kesehatan Italia. Para ahli di negara Pizza itu menyebutkan jika serangan virus corona saat ini semakin melemah.
Karena itu para ahli tersebut mengatakan, kemungkinan besar pandemi covid-19 akan berakhir sebelum vaksin ditemukan.
Para ahli menyebutkan, virus corona saat ini tak seganas 'harimau'.
Dilansir dari Mirror, kabar melemahnya virus corona disampaikan Kepala klinik Penyakit Menular Rumah Sakit Policlinico San Martino Italia, Profesor Matteo Bassetti.
Kepada Sunday Telegraph, dia mengaku baru-baru ini melihat pasien lanjut usia yang pulih lebih awal.
• UPDATE Corona Senin 22 Juni 2020: Tambah 954, Jumlah Kasus Positif di Indonesia Capai 46.845
Padahal, ia bisa saja meninggal dunia bila terinfeksi sejak awal pandemi.
"Bahkan pasien berusia 80 atau 90 kini bisa duduk di tempat tidur dan bernapas tanpa bantuan.
"Pasien yang sama akan meninggal dunia dua atau tiga hari sebelumnya," kata Bassetti.
"Pada bulan Maret dan April, virus itu agresif seperti harimau, tetapi sekarang ini seperti kucing liar."
• VIDEO - Istri Positip Corona, Suami Ikut Dikarantina Di RSUD SBD
Dokter mengatakan bahwa puncak pandemi Covid-19 di Italia terjadi pada bulan Maret hingga awal April.
Pada masa itu, pasien sering mengalami gejala yang "sangat sulit untuk diatasi".
Orang yang mengalami gejala paling parah sering kali membutuhkan bantuan oksigen dan ventilator.
Beberapa di antaranya bahkan mengalami gejala pneumonia.
• Ridwan Kamil Kaget Selama Pandemi Corona Jumlah Wanita Hamil Lebih Banyak Dari Data Positif Covid-19
Namun, dia mengatakan dalam empat minggu terakhir gambaran itu telah "berubah total".
Hal ini bisa disebabkan karena virus telah bermutasi menjadi bentuk yang lebih lemah.
Seiring virus itu menyebar luas ke seluruh penjuru dunia.
Teori lain adalah tindakan menjaga jarak dan penggunaan APD seperti masker semakin mengecilkan kemungkinan seseorang tertular virus corona.
• Ingat Perawat Saat Rawat Pasien Corona Gunakan APD Transparan & Pakian Dalam Kelihatan? Sekang Model
Dengan demikian, jumlah orang yang sakit akan semakin kecil.
Dapat dikatakan, ada kemungkinan pandemi Covid-19 bisa berakhir sebelum vaksinnya tersedia, menurut Bassetti.
"Mungkin pandemi ini bisa hilang sepenuhnya tanpa bantuan vaksin.
"Orang yang terinfeksi terus-terusan berkurang dan bisa saja berakhir dengan virus itu yang menyerah," tambahnya.
• NTT Tambah Tiga Kasus Corona, Sumba Barat Daya jadi Zona Merah Sumbang Satu Kasus Impor, dari Mana
Sekretaris Kesehatan Matt Hancock mengatakan, pembuatan vaksin tengah diupayakan.
Vaksin-vaksin itu bahkan sudah ditimbun.
Agar nantinya stok bisa tersedia ketika vaksin sudah disetujui.
Pada Kamis, dia mengatakan kepada Downing Street bahwa perusahaan obat AstraZeneca sudah mulai memproduksi vaksin yang dibuat oleh para ilmuwan Universitas Oxford.
• Update Corona TTU : Bertambah 29, Jumlah PPDP di TTU Tembus Angka 4.386 Orang
"Sekarang mereka sudah mulai memproduksinya, bahkan sebelum disetujui.
"Sehingga kita dapat menyediakan cadangan dan siap digunakan bila disetujui secara klinis," katanya.
Di tempat terpisah, vaksin yang diproduksi di Imperial College di London juga tengah mencapai tahap pertama uji coba klinis, katanya.
Orang yang berusia di atas 50 tahun, pekerja di garis depan dan orang yang memiliki riwayat penyakit jantung serta ginjal akan diprioritaskan jika dan ketika vaksin tersedia.(*)