China dan India Mulai Perang di Perbatasan, AS Laporkan 35 Tentara China Tewas

Jika India sudah mengkonfirmasi ada tentaranya yang tewas akibat konflik di wilayah perbatasan, China hingga kini belum mengumumkan jumlah korban.

Editor: Alfred Dama
ist
Parade Tentara China dan India 

China dan India Mulai Perang di Perbatasan, AS Laporkan 35 Tentara China Tewas

POS KUPANG.COM -- Pengerahan militer besar-besaran antara India dan China ke wilayah perbatsan mulai berdampak serius

Kedua pasukan yang sudah berhadap-hadapan memulai kontak senjata. Intelejen Amerika Serikat melaporkan, setikdaknya sudah ada 35 tentara China tewas dalam perang di perbatasan , kawasan Himalaya tersebut

Jika India sudah mengkonfirmasi ada tentaranya yang tewas akibat konflik di wilayah perbatasan, China hingga kini belum mengumumkan jumlah korban.

Namun menurut intelijen Amerika Serikat (AS) setidaknya ada 35 tentara China tewas akibat pertempuran tanpa senjata di wilayah Himalaya Barat.

Mengutip US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan korban itu karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.

Ruben Onsu Beli Test Pack Untuk Sarwendah Setelah Lihat KeanehanIstrinya,Betran Peto Mau Punya Adik?

KABAR DUKA dari Ashanty, Sosok yang Berjasa dalam Hidupnya Meninggal, Natizen Kirim Doa

Dan mereka belum mengkonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani menurut analisa sumber itu.

Sebuah foto yang menunjukkan bentrokan antara China dan India beredar di Media Sosial.
Sebuah foto yang menunjukkan bentrokan antara China dan India beredar di Media Sosial. (24h.com.vn/South China Morning Post)

China dan India belakangan memang sedang dilanda konflik akibat berebut wilayah perbatasan di Himalaya Barat.

Kedua tentara bertempur sengit di Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir. Kedua negara berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi yang sebagian besar wilayah tidak berpenghuni. Tentara kedua negara berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama sekitar 3.440 km (2.100 mil).

Konfrontasi pada hari Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.

Hal itu membuat marah China, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan. Kondisi ini membuat tentara kedua negara semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan.

Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer.

Jangan Gunakan Nuklir

Melansir BBC, menurut pejabat India, setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di daerah perbatasan Himalaya yang disengketakan.

Insiden ini mengikuti meningkatnya ketegangan, dan merupakan bentrokan mematikan pertama di daerah perbatasan dalam setidaknya 45 tahun.

Tentara India awalnya mengatakan tiga tentaranya telah tewas, menambahkan bahwa kedua belah pihak menderita korban.

Namun kemudian pada hari Selasa, para pejabat mengatakan sejumlah tentara yang terluka kritis telah meninggal karena luka-luka mereka.

Kementerian urusan luar negeri India menuduh China melanggar kesepakatan yang dicapai minggu sebelumnya untuk menghormati Garis Kontrol Aktual (LAC) di Lembah Galwan.

Koresponden diplomatik BBC James Robbins mengatakan petempuran antara dua pasukan di Himalaya sangat serius, dan tekanan akan kian meningkat pada kedua negara untuk tidak menggunakan kekuatan nuklir dan jatuh ke dalam konflik skala penuh.

Pengakuan India

Mengutip BBC, pada Selasa pagi, tentara India mengatakan tiga tentaranya, termasuk seorang perwira, tewas dalam bentrokan di Ladakh, di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Militer India siap hadapi gempuran militer China
Militer India siap hadapi gempuran militer China (tribun pontianak)

Kemudian pada hari yang sama, kedua pihak mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka telah memisahkan diri.

India menambahkan bahwa terdapat 17 tentara India yang mengalami luka kritis dalam menjalankan tugas dan meninggal karena luka-luka mereka. Hal ini menjadikan total korban pasukan India yang tewas dalam pertempuran itu menjadi 20 orang.

Pengakuan China

Kepala editor harian Global Times mengatakan, militer China juga menderita korban dalam bentrokan perbatasan dengan tentara India.

"Berdasarkan apa yang saya ketahui, pihak China juga menderita korban dalam bentrokan fisik di Lembah Galwan," kata Hu Xijin dalam tweetnya. Sayang, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

The Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.

China tidak mengkonfirmasi adanya korban, tetapi menuduh India pada gilirannya menyeberangi perbatasan ke pihak China.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian mengatakan India telah melintasi perbatasan dua kali pada hari Senin. 

"India telah memprovokasi dan menyerang personil militer Tiongkok, yang mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi," demikian laporan kantor berita AFP.

Kedua pihak bersikeras tidak ada peluru telah ditembakkan dalam empat dekade, dan tentara India mengatakan pada hari Selasa bahwa "tidak ada tembakan yang ditembakkan" dalam pertempuran terbaru ini.

Tidak jelas bagaimana suatu bentrokan yang tidak melibatkan pertukaran senjata api, namun bisa begitu mematikan. Ada laporan bahwa kedua negara bertempur dengan batu dan tongkat.

Media setempat melaporkan bahwa tentara India telah "dipukuli sampai mati". (Kontan)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved