Ingat Kasus Penganiayaan Petugas Kesehatan di Puskesmas Wae Nakeng, Ini Perkembangannya
selama ini ia tidak pernah merasa pernah berbuat kesalahan terhadap siapa pun, bahkan kepada pelaku.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso

Ingat Kasus Penganiayaan Petugas Kesehatan di Puskesmas Wae Nakeng, Ini Perkembangannya
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Kasus penganiayaan yang menimpa Hironimus Jehamat (36), petugas sosialisasi Covid-19 Puskesmas Wae Nakeng, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terus bergulir.
Kejadian tersebut menimpa Hironimus Jehamat (34) pada Rabu (13/5/2020) lalu, Ia dianiaya warga setempat berinisial NK.
Pihak kepolisian pun telah melakukan penyidikan kasus tersebut dan menetapkan NK sebagai tersangka. NK selama ini dikenakan wajib lapor selama proses hukum berjalan.
Demikian disampaikan Kapolsek Lembor, Ipda Yoga Darma Susanto saat dikonfirmasi Senin (15/6/2020).
Ipda Yoga Darma Susanto mengatakan, berkas perkara kasus tersebut telah dinyatakan lengkap oleh pihak kejaksaan.
"Berkas perkara hari ini dinyatakan lengkap (P21)," ungkapnya.
Selanjutnya, pihak kepolisian akan melakukan pemberkasan tahap dua terhadap kasus tersebut, menyerahkan barang bukti dan tersangka ke pihak kejaksaan.
Diberitakan sebelumnya, Hironimus Jehamat (36), petugas sosialisasi Covid-19 Puskesmas Wae Nakeng, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), babak belur dianiaya oknum warga di daerah itu.
Kejadian nahas itu menimpa pria yang juga menjabat sebagai Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Wae Nakeng pada Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 14.00 Wita.
Akibat dianiaya oknum warga berinisial NK, Hironimus mengalami sakit dan memar di kepala bagian kiri serta merasa nyeri pada tulang rusuk bagian kanan.
Dihubungi POS-KUPANG.COM, Kamis (14/5/2020) malam, warga Wae Nakeng Desa Poco Rutang, Kecamatan Lembor itu mengaku masih mengalami sakit di tubuhnya.
"Kejadian di lantai 2 puskesmas, saya posisi berdiri di depan komputer dan coba lindungi kepala, namun dia pukul saya di kepala. Tadi pagi saya bangun saya rasakan tulang rusuk saya nyeri, saya tidak tahu persis bagaimana saya dipukuli," katanya.
Kronologis kejadian, kata Hironimus, ia saat itu bersama Kepala Puskesmas Wae Nakeng, Felisiana Nalut sedang menyelesaikan dokumen dan laporan kegiatan terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 yang diminta Dinas Kesehatan Kabupaten Mabar.
Lebih lanjut, sekitar pukul 14.00 Wita, pelaku yang datang dengan emosi tiba-tiba mendatangi Hironimus sambil marah-marah dengan alasan yang tidak jelas.