Bincang UAS dan Hotman
Hotman Paris Tanya Sikap Adil Pada Istri, Ustadz Abdul Somad: Macam Mana, Bisa Ditangkap Polisi Dia
Perbincangan menarik dua tokoh beda latar belakang berlangsung hangat, yakni antara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Ustadz Abdul Somad
POS-KUPANG.COM -- Perbincangan menarik dua tokoh beda latar belakang berlangsung hangat, yakni antara pengacara kondang Hotman Paris Hutapea dan Ustadz Abdul Somad yang dikenal banyak pengikutinya.
Perbincangan antara dua tokoh ini berlangsung hampir satu jam disertai dengan canda, tawa dan berbalas pantun dengan menggunakan Bahasa Batak.
Dalam perbincangan itu Hotman Paris Hutapea memaparkan devinisi empat jenis buaya yang dia minta tanggapan dari Ustadz Abdul Somad ( UAS).
Hotman menyebut ada empat jenis buaya di dunia.
Pertama Buaya beneran yakni hewan melata yang ada di muara dan laut.
• Ariyanto Bingung Hasil Rapid Test Nyatakan Dirinya Positif Hamil, Keluarga Geruduk Lokasi Karantina
• TERUNGKAP! Julukan Buat Prabowo, Kandidat Kuat Capres 2024, Ini Pengakuan Mantan Titiek Soeharto
Kedua Buaya Cinta
Ketiga Buaya Darat orang yang sudah punya istri, tapi masih punya banyak pacar, tapi masih bertanggungjawab kepada keluarganya.
Keempat Buaya Jahanam yakni orang beristri tapi suka main perempuan lain punya anak dan istri tapi ia tinggalkan begitu saja.
Ketika diminta untuk menanggapi, UAS pun memberi penjelasan menurut ajaran agama Islam.
UAS mengatakan ada batasan yang itu contohkan seperti pintu darurat saat naik pesawat.
Ketika naik pesawat, pramugari menjelaskan ada pintu darurat yang bisa dibuka saat terjadi kondisi darurat sepereti pesawat akan mengalami kecelakaan.
AUS menyebut pintu darurat itu sebagai poligami.

"Kalau dalam Islam bang Hotman, dia ada batasan, ada emergency door."
"Semacam kita naik pesawat itu, ada pramugari ladies and gentelemen ini ada pintu keluar pintu masuk, satu ini saja."
"Tapi kalau pesawat ini meletus masuk jurang, pintu ini bisa kau buka kata dia. itulah dia poligami," jelas UAS.
Lebih lanjut, UAS mengungkapkan, sepanjang pernikahan dilakukan secara resmi dan mengikuti aturan negara serta mendapatkan izin istri pertama, tidak menjadi soal ketika seorang lelaki menikah lagi.
"Jadi selama dia pernikahan resmi kemudian sekarang diikat oleh aturan negara, ada izin istri pertama yang disahkan ke pengadilan itu sudah banyak yang saya ajarkan, tapi saya belum mengamalkannya."
"Jadi masih dibenarkan. Dia diakui secara hukum agama dan negara," jelas UAS.
Masih belum puas dengan jawaban UAS, Hotman Paris kemudian menyinggung apakah adil jika istri kedua adalah wanita berusia 21 tahun yang lebih cantik.
Menurut Hotman Paris, pria itu pastinya akan lebih sering datang ke tempat istri kedua dibanding ke tempat istri pertama.
"Tapi apakah itu bisa disebut adil kalau istri kedua wanita artis berusia 21 tahun yang sangat mulus."
"Pasti pemikiran suami akan pengen ke sana melulu dibanding istri pertama. Gimana itu pak Ustadz mengatasinya," tanya Hotman Paris.
UAS kemudian memberi jawaban.
Menurutnya, karena hal itulah perlu adanya izin istri pertama.
"Makanya diikat dia bang, harus ada izin istri pertama. Selama tidak ada izin istri pertama tidak akan bisa. Macam mana dia, bisa ditangkap polisi dia," ujar dia.
Pada kesempatan tersebut Ustadz Absdul Somad giliran beranya apa rahasia sukses Hotman Paris Hutapea yang bisa ditularkan kepada generasi muda di masa sekarang.
Untuk menjawab ini Hotman Paris mengungkapkan lima hal yang harus dilakukan oleh orang menuju kesuksesan.
Pertama harus memiliki tujuan yang jelas. Karena tanpa tujuan yang jelas maka orang akan terombang-ambing saat menghadapi berbagai masalah.
Kedua harus hidup punya nyali. Dengan nyali yang kuat maka akan memudahkan dalam berhubungan dengan orang lain.
Ketiga, mengutip pendiri Facebook, bahwa orang harus persisten atau ngotot dalam mencapai suatu tujuan.
Keempat kerja keras, karena proses yang baik tidak akan membohongi hasil.
Kelima sosialisasi dan bermasyarakat membangun relasi yang kuat di masyarakat.
Selain itu Hotman Paris Hutapea juga mengingatkan penting bagi setiap orang tua bahwa pendidikan yang terbaik itu ada di dalam rumah.
Apa yang dilihat oleh sang anak maka akan menjadi cerminan yang akan ditiru oleh sang anak dari orang tuanya.
"Anak-anak saya tahu saya bangun jam tiga pagi untuk bekerja dan bertanggungjawab kepada keluarga," katanya.
Hotman Paris juga menceritakan masa-masa tersulit dalam hidupnya yang sempat membuat dirinya putus asa. "Bahkan saya sempat mau bunuh diri minum caira Baygon," katanya.
Tapi keinginan bunuh diri itu urung dia lakukan saat mendengar canda tawa tukang becak yang ada di sekitar rumahnya.
"Mereka hanya bekerja sebagai tukang becak tapi bisa ketawa-ketawa bahagia. Saya saat itu bekerja di Bank Indonesia, tapi tidak menikmatinya," kata Hotman Paris.
Hotman lalu cerita kepada Ustadz Abdul Somad, bahwa dirinya pernah bekerja di Bank Indonesia, dan saat itu satu angkatan dengan Gubernur BI yang sekarang yakni Perry Warjiyo.
Keputusan dirinya untuk bekerja di Bank Indonesia memang bukan keinginan sendiri. Tapi saat itu atas saran Profesor Subekti yang juga pakar hukum.
Ia merasa tertekan karena harus mempelajari neraca keuangan menganalisa prospek industri dan masalah-masalah lain yang tidak ia sukai.
Selain itu kesedihan lain yang dirasakan oleh Hotman Paris adalah ketika dia tidak menyadari sang ibu yang sakit darah tinggi.
Sampai suatu saat ibunya terjatuh dan terkena serangan stroke dan sekarang telah meninggal dunia.
Padahal bagi Hotman Paris, sang ibu adalah sosok yang penuh inspiratif dan sangat mendukung kesuksesannya.
Ia teringat pada masa kecil sang ibu sering membeli seember ikan mujair di pasar untuk dimasak sup buat anak-anaknya.
Begitu juga dengan lemah lembut sang ibu membujuk anaknya untuk makan sayuran dari daun singkong maupun mengkonsumsi telor.
Pada masa itu, sang ibunda menyadari anak-anaknya harus mendapatkan nutrisi yang cukup baik agar IQnya tumbuh dengan baik.
Pada kesempatan itu Hotman Paris Hutapea balik bertanya kepada Ustadz Abdul Somad, bagaimana agar dirinya bisa merasa tenang di masa pensiun.
Sebab ia merasa beberapa kali ingin pensiun, tapi ragu-ragu sehingga akhirnya nyemplung lagi untuk menangani masalah-masalah hukum dan menerima klien.
Salah satu yang menyebabkan dia ragu untuk pensiun adalah ia ingin memastikan ketiga anaknya bisa menjadi pengacara yang andal kelak ketika dirinya pensiun secara penuh.
Bagi Hotman Paris Hutapea saat ini dari kehidupan yang belum ia capai adalah bisa pensiun dan beristirahat di masa tuanya di Pulau Dewata Bali.
"Biar tiap pagi bisa menikmati udara pagi yang cerah dengan alam yang indah juga wanita-wanita cantik disana," kata Hotman.
Juga tayang di Tribunnews.com dengan judul Hotman Paris Tanya ke UAS soal Buaya Darat tapi Tanggung Jawab ke Istri dan Anak, Ini Jawabannya, Penulis: Daryono