Bocah 10 Tahun di Bajawa Dapat Bingkisan Sembako dari Julie Laiskodat

Carles Ngeo, bocah berusia 10 tahun mendapatkan bingkisan dari anggota DPR RI Partai NasDem Julie Sutrisno Laiskodat

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Suasana saat Carles (10) menerima bingkisan Sembako dari Julie Laiskodat yang diberikan oleh Ketua DPD NasDem Ngada Josef Bei di Kelurahan Ngedukelu Bajawa, Kamis (11/6/2020). 

Mengais Rupiah Ditengah Pandemi

Sebelumnya, bekerja tekun dan pantang menyerah tentu akan membuahkan hasil.

Tak memandang apa pekerjaannya yang terpenting halal adalah sebuah prinsip hidup sebagian banyak orang.

Hal itu pula yang dijalani oleh bocah berusia sepuluh (10) tahun asal Bajawa Kabupaten Ngada di Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bocah bernama lengkap Carles Ngeo (10) itu menekuni jual sayur. Sejak pandemi Covid-19 Carles begitu ia akrab disapa mengais rupiah dengan mendorong gerobak menjual sayur keliling Kota Bajawa.

Pagi sekitar pukul 06.00 Wita, siswa Kelas IV SD Tanalodu Bajawa itu sudah bergegas dari rumah untuk mengumpulkan keping-keping rupiah untuk dibawa pulang rumah pada sore harinya.

Lorong demi lorong, gang demi gang sang bocah lewati sambil menawarkan jualan yang disimpan dan digantung gerobak yang sudah dirancangnya.

Keringat bercucuran diwajahnya tak ia perdulikan. Ia terus mendorong gerobak dari kompleks satu ke kompleks yang lainnya.

Didalam gerobak itu tampak berbagai jenis sayurkan dan bumbu dapur.

"Mama ada sakit. Saya bantu mama, jual sayur keliling Kota. Saya sudah dua bulan jualan keliling. Mulai libur saya jualan. Saya sudah sejak SD Kelas I jualan sayur, pisang, tahu, sayur, daun bawang, lombok, tomat, jeruk nipis, kentang, sayur labu," ujar Carles kepada POS-KUPANG.COM Kamis (11/6/2020).

Warga Kualalumpur RT 12 RW 03 Kelurahan Ngedukelu Kecamatan Bajawa ini mengatakan ditengah pandemi Covid-19 sebagian warga tidak beraktivitas diluar rumah.

Sehingga dirinya mendatang setiap lorong dan rumah untuk menawarkan barang jualannya.

"Bangun pagi-pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Saya makan dulu dan siap berangkat jualan. Sekitar pukul 12.00 Wita saya balik. Hari ini lumayan laku jualan saya. Setelah ini uangnya saya kasi ke mama saya," ungkapnya.

Ia mengatakan tidak ada yang gampang untuk mendapatkan uang apalagi ditengah pandemi Covid-19.

Sehingga dirinya memutar otak untuk mendapatkan uang sehingga dapur terus mengepul asap saat memasak nasi untuk keluarga.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved