News
Diduga Dihajar Oknum Petugas Pos Covid-19 Dua Pemuda TTS Ini Babak Belur, Juga Suruh Tidur di Lumpur
Dua pemuda Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Markus Selan (22) dan Yandres Maunaben (21), didampingi Pospera mengadu ke Kodim TTS, Selasa (2/6).
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Dua pemuda Desa Oeekam, Kecamatan Amanuban Timur, Markus Selan (22) dan Yandres Maunaben (21), didampingi Pospera mengadu ke Kodim TTS, Selasa (2/6).
Keduanya mengaku dianiaya Babinsa Kecamatan Santian, AB, Minggu (31/5) sore. Keduanya mengaku ditendang dan dipukul. Korban Markus bahkan disuruh berbaring di dalam lumpur.
Penganiayaan bermula ketika kedua korban hendak mengantar beras dan bensin ke Santian. Saat melewati Pos Covid-19 di Desa Naefatu, Kecamatan Santian, kedua korban diminta berhenti oleh pelaku yang berjaga di Posko Covid-19 sesaat setelah melewati portal.
Keduanya oleh pelaku disuruh menghadap. Tanpa sebab yang jelas, pelaku menendang korban Markus yang sementara memasukkan kunci motor ke dalam saku celananya.
"Saya pas sementara mau menghadap ke dia (pelaku) tiba-tiba dia langsung tendang saya di dada hingga saya terjatuh ke tanah," ujar Markus di SoE, Selasa (2/6).
Usai terjatuh, lanjut Markus, oleh pelaku dirinya disuruh bangun dan kembali disuruh naik ke pos penjagaan. Karena lambat bangun, Markus kembali dihajar menggunakan toa, dipukuli dan ditendang di bagian dada.
"Saya bangun menghadap dia, dia toki kepala saya pakai toa hingga berdarah. Dia juga tendang dan pukul saya. Saya juga disuruh tidur di dalam lumpur dan disuruh push-up," cerita Markus.
Markus sempat diperintahkan untuk memutar kendaraannya hingga bensin di dalam tangki motornya hampir habis.
Saat Markus sedang memutar-mutar sepeda motornya, Yandres, teman Markus gantian yang dihajar.
Sebelum ditempeleng dan dipukul, pelaku sempat berkata pada korban "Kamu orang Amanuban Timur Mau buat jago di Amanatun Utara sini".
"Saya ditempeleng beberapa kali dan dipukul di bagian dada,"
tutur Yandres.
Akibat dihajar dengan toa di bagian kepala, kepala Markus berdarah. Bagian dahi korban luka akibat dipukuli dengan toa.
Sebelum disuruh untuk pergi melanjutkan perjalanan, Markus sempat diminta untuk mengusap darah yang mengalir di wajahnya.
"Mungkin karena kepala saya sudah berdarah, makanya dia suruh kami jalan sudah. Kami lanjut berjalanan ke Kantor Camat Santian untuk mengerjakan mes kantor camat," kisah Markus.
Saat penganiayaan tersebut, menurut kedua korban, pelaku diduga kuat dalam pengaruh alkohol. Aroma sopi tercium dari mulut pelaku. Botol dan gelas berisi sopi sempat dilihat korban berada di atas meja yang berada di Posko Covid-19.
Tak Kalah dari Puput Nastiti Devi, Potret Terbaru Veronica Tan Banjir Pujian, Bak Artis Korea! |
![]() |
---|
Prabowo Disorot,Rekrut 100 Body Guard Terlatih Kawal Dirinya Bikin Heboh,Dahnil Anzar Beri Pembelaan |
![]() |
---|
Rekrut 100 Body Guard Terlatih Kawal Dirinya, Prabowo Disorot, Begini Pembelaan Dahnil Anzar |
![]() |
---|
Astaga Ironis, Pegawai KPK Ini Gelapkan Barang Bukti Emas 1,9 Kg, Kini Nasibnya Berakhir Pilu |
![]() |
---|
Aneh Tak Masuk Akal, Cara Pendeta Ini Sembuhkan dan Berkati Jemaat, Duduki Kepala Orang dan Kentut |
![]() |
---|