Tips Kesehatan
Penting Diketahui! Ini Saran BPOM Jika Anda Membeli Makanan via Layanan Pesan Antar, Lihat Kemasan
Penting Diketahui! Ini Saran BPOM Jika Anda Membeli Makanan Lewat Layanan Pesan Antar, perhatikan Kemasan dan ikuti protokoler kesehatan
Penting Diketahui! Ini Saran BPOM Jika Anda Membeli Makanan Lewat Layanan Pesan Antar, Lihat Kemasan
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah selama masa pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan permintaan jasa layanan pesan antar makanan melonjak.
Kondisi ini juga beresiko terhadap penularan covid-19 karena makanan dari layanan pesan antar juga tak menjamin Anda terbebas dari corona.
Karena itu, Anda perlu memperhatikan protokol kesehatan sebagaimana disarankan BPOM.
Direktur Standarisasi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) Sutanti Siti Namtini mengatakan, hingga kini memang belum ada penelitian yang menyebut Covid-19 bisa tertular dari makanan.
Namun, yang paling krusial dari pesan antar makanan adalah bagian kemasan paling luar dari produk.
• Pendeta Mengaku Mampu Sembuhkan Pasien Positif Corona Meninggal Karena Covid-19, Simak Info
Kemasan paling luar memiliki kontak langsung dengan pengantar (delivery man) dan lingkungan sekitar.
"Mungkin dikhawatirkan dari kemasannya, mungkin tercemar oleh personil yang mengantarkan dalam rantai distribusi. Ini perlu diperhatikan," kata Sutanti dalam konferensi video, Rabu (20/5/2020).
Buka kemasan luarnya
Sutanti mengatakan, cara paling mudah untuk mencegah penyebaran virus adalah membuka kemasan paling luar dan segera membuangnya.
Kemudian, cucilah tangan dengan sabun sebelum menyantap makanan.
"Cuci tangan, kemudian bagian paling luar dilepas dan segera dibuang. Kemudian kita cuci tangan lagi, baru membuka kemasan untuk disantap. Itu sudah cukup. Itu sesuai dengan protokol yang diatur oleh pemerintah," ujar Sutanti.
• 693 Kasus Positif Corona Dalam 24 Jam, Penambahan Covid-19 Tertinggi di Indonesia, Relaksasi PSBB?
Butuh komitmen produsen
Sutanti menuturkan, kebersihan pangan untuk mencegah penularan virus tak hanya dilakukan oleh konsumen semata.
Perlu komitmen produsen dan kebersihan karyawannya agar makanan yang disajikan tidak tercemar dari bakteri maupun virus.