Virus Corona

Mengenal Istilah Herd Immunity dan Efeknya Bila Diberlakukan untuk Tekan Penularan Covid-19

Pernahkah Anda mendengar istilah herd immunity. Apa pula efeknya jika diberlakukan untuk menekan penyerabaran virus corona atau Covid-19?

Editor: Agustinus Sape
Koreaboo
Cegah penularan Covid-19 dengan mengenakan masker. 

Mengenal Istilah Herd Immunity dan Efeknya Bila Diberlakukan untuk Tekan Penularan Covid-19

POS-KUPANG.COM - Pernahkah Anda mendengar istilah Herd immunity. Apa pula efeknya jika diberlakukan untuk menekan penyerabaran virus corona atau Covid-19?

Berikut penjelasan mengenai Herd Immunity dalam persebaran Covid-19.

Istilah Herd Immunity mungkin tidak lagi asing di telinga masyarakat semenjak adanya pandemi Covid-19.

Berbagai upaya dilakukan dalam memerangi Covid-19, mulai dari physical distancing hingga rapid test secara massal.

Lalu apa itu Herd Immunity?

Dikutip dari webmd.com, Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok adalah kondisi di mana ada sebagian populasi yang kebal terhadap virus tertentu.

Kekebalan itu bisa terjadi karena mereka sudah divaksinasi atau yang sudah pernah terinfeksi sebelumnya kemudian bisa sembuh.

Adanya Herd immunity dapat membuat virus semakin sulit menyebar.

Herd Immunity bisa menjadi penopang orang yang belum divaksinasi, sehingga mereka juga memiliki perlindungan karena orang-orang di sekitar sudah memiliki kekebalan tubuh yang baik.

Namun, hingga kini belum ada vaksin yang terbukti dapat mencegah Covid-19.

Dikutip dari nbcnews.com, Direktur Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia, Mike Ryan menyampaikan penjelasannya mengenai Herd Immunity untuk Covid-19.

Herd immunity adalah konsep dalam epidemiologi yang menggambarkan orang dalam jumlah besar dapat mencegah infeksi jika beberapa persen populasi memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit.

Tetapi kekebalan kelompok dalam Covid-19 jauh dari harapan, terutama apabila dilakukan tanpa vaksin.

Mike Ryan mengatakan istilah Herd Immunity muncul dari epidemiologi hewan, biasanya melibatkan keputusan apakah akan membiarkan hewan mati demi kesehatan keseluruhan kelompok.

"Jadi saya pikir kita harus benar-benar berhati-hati ketika kita menggunakan cara ini untuk infeksi pada manusia, karena itu dapat menyebabkan pelonjakan angka yang sangat tinggi yang menyebabkan orang lebih menderita," kata Ryan.

Herd immunity tetap sulit dijangkau, bahkan apabila dilakukan di tempat-tempat yang paling parah dilanda pandemi.

Menurutnya, hanya ada dua cara utama untuk mencapai tingkat kekebalan yang tinggi dalam suatu populasi di antaranya:

1. Dengan adanya banyak orang yang telah terinfeksi, maka membuat sistem kekebalan mereka mengembangkan antibodi untuk melindungi diri terhadap virus yang mungkin saja kembali menyerang.

2. Tanpa Herd Immunity atau perawatan yang efektif sampai vaksin tersedia secara luas.

Untuk Covid-19, diperkirakan perlu ada 50 persen hingga 70 persen populasi yang memiliki Herd Immunity.

Meskipun lebih dari 5 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia, tidak ada negara yang memiliki tingkat kekebalan yang sesuai untuk memperlambat persebaran.

Di Wuhan, China, ribuan orang yang kembali bekerja pada bulan April diuji antibodi, dan hasil awal menemukan bahwa hanya 2 persen hingga 3 persen yang bisa meningkatkan antibodi.

Hasil awal dari studi nasional di Spanyol menemukan bahwa sekitar 5 persen dari sekitar 90.000 orang yang dites positif untuk antibodi.

Dan bahkan di daerah-daerah dengan korban yang sangat banyak, seperti New York City, penelitian awal terhadap 1.300 orang ditemukan bahwa hanya 21,2 persen positif memiliki antibodi.

"Itu berarti 80 persen dari populasi tampaknya masih rentan," kata Dr Robert Atmar, seorang spesialis penyakit menular di Baylor College of Medicine di Houston.

"Jadi, bahkan di daerah yang telah sangat terpengaruh, kita tidak melihat tingkat yang diharapkan Herd Immunity," tambahnya.

Hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara yang memiliki angka persebaran Covid-19 dalam jumlah tinggi.

Saat Abnormalitas Menjadi Suatu Normal Baru

By GC

Pada suatu ketika ada seorang Milyarder yang sangat kaya tinggal di kota Suzhou China. Milyarder ini mengidap sakit mata yang sangat berat dan akut. Sehinga Ia berkonsultasi dengan banyak sekali ahli medis, dokter-dokter mata yang hebat-hebat di sana dan meminum obat yang jumlahnya buanyak sekali. Berulang-ulang ia harus menerima injeksi juga disekitar matanya. Namun begitu, rasa sakitnya tidak kunjung sirna.

Akhirnya ia menyerah, pikirnya… cara dunia Barat tidak berhasil, maka tidak ada salahnya untuk mencoba methode timur. Tidak jauh dari kota Suzhou, ada seorang tabib yang terkenal bisa mengobati apa saja. Ia bisa mendiagnosa hanya dengan memegang nadi yang ada pergelangan tangan dan langsung tau apa yang menjadi masalahnya. Tanpa membuang waktu ia pun segera ke sana.

Setelah Tabib memeriksa nadinya, ia mengangguk-angguk tanda ia mengerti apa problema yang dihadapi oleh milyarder tersebut. Tabib itu meminta agar ia menghentikan semua obat-obatan, dan menjalankan terapi fokus warna hijau. Ia untuk sementara dalam perawatan tidak boleh melihat warna yang lain selain warna hijau.

Sepulangnya dari tabib itu, ia mengumpulkan seluruh keluarga dan pegawainya serta mengupah banyak sekali tukang cat untuk mengubah semua warna yang dilihatnya menjadi warna hijau. Semua dinding, peralatan makan, dll semuanya diubahnya menjadi hijau. Kurang lebih seminggu mata milyarder ini pun terasa enakan. Ia pun tambah heboh lagi, meminta agar sekeliling rumah dibangun tembok yang tinggi dan di dalam tembok itu, semuanya diubah menjadi hijau.

Kemudian tiba saatnya sang Milyarder ini harus melakukan pemeriksaan ulang dari Tabibnya. Ia pun meminta Tabib tersebut berkunjung ke rumah Milyarder tersebut. Ketika Tabib itu baru saja masuk, salah seorang pegawainya lari dengan tergesa-gesa dengan seember tinta hijau, byur… baju tabib itu yang berwarna merah di siram warna hijau. Supaya majikannya tidak melihat warna lain selain warna hijau.

Mendengar hal ini, Tabib ini pun tertawa terbahak-bahak… Ia berkata: “Siapa yang suruh mengubah semuanya menjadi warna hijau? Jika saja ia membeli sebuah kacamata hijau yang harganya Cuma beberapa Yuan saja kan masalahnya sudah selesai. Semuanya akan jadi hijau bukan?

Mengapa harus mengubah semua warna-warna yang ada? Coba tuh lihat pot keramik yang bagus begini dan antik lagi, sekarang jadi jelek karena diubah jadi hijau, lagian tuh langit kan masih berwarna biru, bagaimana kamu mewarnai langit?

Friends… Kita tidak dapat mengubah semua hal di dunia sesuai dengan selera yang kita ingini… Sekeras apa pun kita berusaha, kita tidak akan mampu mengubahnya… Hal itu sangatlah kompleks… Hal sederhana yang mampu dan bisa kita lakukan adalah… Ubahlah cara kita atau diri kita dalam memandang sesuatu. Beradaptasilah….

Situasi Covid-19 ini membuat situasi yang ABNORMAL seperti misalnya harus menggunakan masker, hand sanitizer, physical distancing yang kini tanpa kita sadari menjadi sebuah kondisi normal yang baru (New Normal). Banyak orang menjadi stress, mereka mengatakan… When all of these will turn back into normal? Kapan semuanya akan menjadi normal Kembali? Semakin kita berharap semakin kita bertambah kecewa dan akhirnya berubah menjadi Stress.

WHO minggu lalu menyatakan bahwa Covid-19 ini akan terus ada di dunia selamanya. https://www.independent.co.uk/news/health/coronavirus-latest-covid-19-who-hiv-mike-ryan-a9513456.html Jadi tidak ada pilihan lagi… Apakah kita akan adjust diri kita, dengan gaya hidup yang baru ini yang kita rasakan tidak normal ini atau kita tidak akan survive dan akan mati terkena infeksi Covid-19. Banyak orang yang tidak sabar dan akhirnya Kembali ke gaya hidup yang lama. Itu akan berbahaya. Berhati-hatilah….

Kita tidak diminta untuk mengganti semua yang ada di dunia ini disesuaikan dengan kebutuhan kita. Sebab hal itu tidak mungkin terjadi. Tidak perlu juga berharap semua orang harus mengikuti aturan yang ditetapkan, tata tertib yang diatur oleh pemerintah (sebab itu tugas pemerintah dan akan membuat frustasi kita, jika kita tetap ngotot meminta semua orang mematuhinya). Kita tidak perlu emosi juga ketika orang lain tidak mau join hand untuk menjaga jarak dll.

Yang bisa kita lakukan adalah… Adjust diri kita, buat aturan untuk diri kita dan keluarga kita supaya tetap aman, mulai membiasakan hidup di dunia yang New Normal ini dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang mungkin membuat kita tidak nyaman pada awalnya. Tapi percayalah, bila kita biasakan… semuanya akan Kembali seperti normal. Saya pribadi sekarang mulai nyaman menggunakan masker saat keluar rumah.

Nonton juga video berikut: 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa itu Herd Immunity? Bisakah Menekan Persebaran Covid-19? Berikut Penjelasannya, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2020/05/20/apa-itu-herd-immunity-bisakah-menekan-persebaran-covid-19-berikut-penjelasannya?page=all.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved