Virus Corona

MUI Minta Pertanggung Jawaban Pemerintah Secara IlmiahPasca Pemerintah Longgarkan PSBB, Simak Info

Belum selesai virus corona diperangi, masyarakat kembali dibuat heboh dengan kebijakan pemerintah yang kabarnya akan melakukan pelonggaran

Editor: Ferry Ndoen
Foto kita
Pemberlakuan PSBB di Depok 

POS KUPANG.COM--- Belum selesai virus corona diperangi, masyarakat kembali dibuat heboh dengan kebijakan pemerintah yang kabarnya akan melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bahkan pemerintah sudah membuat kajian terkait dengan pembukaan mal dan sekolah yang kabarnya akan dioperasikan kembali pada bulan Juni mendatang.

Kabarnya mal dan sekolah apabila benar-benar dibuka kembali pada bulan Juni nanti akan ada peraturan khusus.

PENGENDARA sepeda motor diperiksa saat melewati check point PSBB Kabupaten Bandung di Jalan Terusan Buahbatu, Kamis (30/4). 


Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ratusan Pelanggar PSBB Jadi Tersangka, di Bekasi 10 Orang Jadi Tersangka Karena Nongkrong, Bandung?, https://jabar.tribunnews.com/2020/04/30/ratusan-pelanggar-psbb-jadi-tersangka-di-bekasi-10-orang-jadi-tersangka-karena-nongkrong-bandung?page=all.

Editor: Ravianto
PENGENDARA sepeda motor diperiksa saat melewati check point PSBB Kabupaten Bandung di Jalan Terusan Buahbatu, Kamis (30/4). Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ratusan Pelanggar PSBB Jadi Tersangka, di Bekasi 10 Orang Jadi Tersangka Karena Nongkrong, Bandung?, https://jabar.tribunnews.com/2020/04/30/ratusan-pelanggar-psbb-jadi-tersangka-di-bekasi-10-orang-jadi-tersangka-karena-nongkrong-bandung?page=all. Editor: Ravianto (TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA)

Persib Terdampak Corona, Ini Janji pelatih Robert Alberts Momentum Kemenangan Beruntun Berlanjut?

Masyarakat bisa pergi ke mal asalkan tetap melaksanakan jaga jarak dan protokol kesahatan yang berlaku.

Terkait dengan adanya wacana pelonggaran PSBB akhirnya sekjen MUI angkat bicara dan ikut merespons.

MUI meminta agar pemerintah melakukan pertimbangan secara ilmiah terhadap wacana pelonggaran PSBB.

Karena keputusan pelonggaran PSBB akan sangat berpengaruh pada sikap MUI dalam mengerluarkan sikap di situasi saat ini.

Pelonggaran PSBB juga akan berdampak bagi MUI jika ingin mengeluarkan fatwa terkait diperbolehkannya atau tidak beribadah di luar rumah.

MUI pun meminta agar pemerintah memperhitungkan kelonggaran PSBB tersebut secara baik dan benar-benar matang.

Volume Latihan Ditambah Pemain Persib Bandung saat Latihan Mandiri Meski Puasa, Ini Kuncinya, Info

Pemberlakuan PSBB di Depok
Pemberlakuan PSBB di Depok (Foto kita)

"Saya menghimbau kepada pemerintah agar pelonggaran PSBB ini betul-betul dipertimbangkan, diperhitungkan secara baik, dan bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah," ucap Anwar Abbas Sekjen MUI melansir dalam video di akun Youtube KompasTv.

Anwar pun mengatakan, apabila pelonggaran PSBB tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah hal tersebut justru akan membahayakan.

"Dan kalau misalkan tidak bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah maka menurut saya melonggarkan PSBB ini adalah salah satu tindakan yang sangat berbahaya," tambahnya.

Ketegasan dari pihak pemerintah saat ini sangat diperlukan menurut Anwar dalam menghadapi situasi yang ada.

"Ketegasan sikap yang objektif yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah oleh pemerintah benar-benar sangat diperlukan oleh umat karena itu akan menjadi dasar bagi MUI dalam mengimplementasikan fatwanya," tutupnya.

Petugas gabungan memeriksa kendaraan dari luar kota saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan PSBB selama 14 hari dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
Petugas gabungan memeriksa kendaraan dari luar kota saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/4/2020). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan PSBB selama 14 hari dalam rangka percepatan penanganan Covid-19. ((ANTARA FOTO/M AGUNG RAJASA))

* Kabar Gembira! Jokowi Perlonggar Aturan PSBB Warga Boleh Aktivitas Lagi, Ini 6 Kabar Baik Lainnya

Di tengah pandemi virus corona, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) justeru melonggarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ). 

Di sisi lain Jokowi mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.

Jokowi mengatakan masyarakat harus hidup berdamai dengan covid-19 beberapa waktu ke depan sampai ditemukan vaksin yang efektif membunuh virus mematikan asal Wuhan tersebut.

Kebijakan Jokowi ini merupakan kabar gembira bagi warga masyarakat namun menimbulkan kekuatiran baru tentang penyebaran virus corona.

Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020)

Jokowi juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.

Ilustrasi PSBB Depok, akan ada sanksi bagi pelanggar. Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.

Tetapi, ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," kata Jokowi.

Masyarakat dipersilakan beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya.

Terlepas dari itu, sejumlah kabar baik seputar kondisi dan penanganan wabah virus corona dalam sepekan terakhir kembali bertambah.

Berdasarkan data terbaru hingga Minggu (10/5/2020), ada 387 kasus baru Covid-19 yang diumumkan oleh pemerintah.

Dengan tambahan kasus baru ini, total kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi di Indonesia menjadi sebanyak 14.032 kasus.

Berbagai upaya pun masih terus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus virus corona di Indonesia sekaligus menangani pasien-pasien positif yang telah terkonfirmasi hingga kini.

Melansir berbagai pemberitaan, berikut adalah 6 kabar baik terbaru soal kondisi dan penanganan wabah virus corona di Indonesia:

Gigit Jari Usai Gasak Rp 20 Juta hingga Emas Seberat 15 Gram di Rumah Pasien Positif Corona, Para Pelaku Rampok Ini Akhirnya Jalani Rapid Test!

1. Pasien sembuh terus meningkat

Jumlah pasien virus corona yang dilaporkan setiap harinya terus meningkat.

Pada hari Minggu (10/5/2020), ada 91 pasien sembuh baru yang diumumkan oleh pemerintah.

Artinya, hingga kini, ada 2.698 pasien sembuh dari 14.032 total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Indonesia.

2. 14 provinsi tidak laporkan kasus baru

Pada hari Minggu (10/5/2020), ada tambahan kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh pemerintah.

Kasus-kasus baru ini tersebar di 20 provinsi, sedangkan 14 provinsi lainnya tidak melaporkan adanya kasus baru.

461 Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Jalani Rapid Test (foto kita)
461 Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Jalani Rapid Test

Adapun provinsi-provinsi tersebut adalah:

Aceh

Bengkulu

Jawa Barat

Kalimantan Utara

Kepulauan Riau

Nusa Tenggara Barat

Sumatera Selatan

Sumatera Utara

Lampung

Maluku Utara

Maluku

Sulawesi Barat

Nusa Tenggara Timur

Gorontalo

3. Pemetaan genom virus corona bertambah

Terbaru, para ilmuwan Indonesia berhasil menambah pemetaan materi genetik dari virus corona penyebab Covid-19 yang menginfeksi pasien di Indonesia.

Saat ini, ada 9 isolat virus yang telah berhasil diurutkan. Sebelumnya, ada tiga isolat yang telah dipetakan oleh tim ilmuwan Eijkman.

Jadi, ada penambahan sebanyak 6 isolat. "Jadi, dari Eijkman ada 7 (isolat yang berhasil diurutkan), kemudian 2 dari Unair" ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Profesor Amin Soebandrio, Minggu (10/5/2020).

Tiga di antaranya telah menunjukkan hasil analisis, sedangkan 6 sisanya masih berada dalam proses analisis.

Analisis genom ini dapat membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia memiliki kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.

4. Penggunaan tes cepat molekuler (TCM)

Selain menggunakan tes polymerase chain reaction (PCR), pemerintah kini juga menggunakan tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19.

Tes ini mulai digunakan di satu laboratorium rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kamis (7/5/2020).

Setidaknya, ada 15 mesin TCM yang teresebar di laboratorium seluruh Indonesia. Hasil tes menggunakan TCM terbilang cukup cepat, yaitu kurang lebih 2 jam.

Mengutip Kompas.com, 8 Mei 2020, ada 143.453 spesimen yang diperiksa dengan real-time PCR yang selama ini telah berjalan.

Sementara itu, 328 lainnya diperiksa dengan TCM.

5. Indonesia terima 101 dukungan internasional

Setidaknya, ada 101 dukungan internasional dan dana bantuan senilai 80.134.024 dollar AS yang telah diterima oleh Indonesia untuk menangani pandemi corona.

Melansir Kompas.com, 6 Mei 2020, dukungan tersebut terdiri atas 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non pemerintah, dan 10 organisasi internasional.

Secara rinci, dukungan yang telah terealisasi sebesar 27.949.405 dollar AS. Sehingga, masih ada sekitar 52.184.619 dollar AS dukungan yang belum terealiasi.

Adapun dukungan pemerintah datang antara lain dari Amerika Serikat, epang, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.

Sedangkan dukungan non pemerintah antara lain datang dari Perancis, Rusia, Jepang, China, Vietnam, Singapura, dan Korea Selatan.

Total dukungan non pemerintah ini mencapai 32.949.084 dollar AS.

Berujung Perdebatan Didepan Joko Widodo, Anies Baswedan Gontok-gontokan dengan Para Menteri soal Data Bantuan Sosial Warga Miskin di DKI Jakarta

6. Ventilator buatan UI lulus uji produk

Ventilator atau alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang tengah dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) telah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.

Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan.

Nantinya, ventilator tersebut akan diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 melalui penggalangan donasi berbagai pihak yang dikoordinir Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI). (Sumber: Kompas.com/ Yohana Artha Uly, Deti Mega Purnamasari, Dani Prabowo)

* Presiden Sebut Indonesia Untung Terapkan PSBB, Baca 5 Peryataan Jokowi Terbaru Terkait Virus Corona

Presiden Sebut Indonesia Untung Terapkan PSBB, Baca 5 Peryataan Jokowi Terbaru Terkait Virus Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan terkait virus Corona atauCovid-19 di Indonesia.

Adapun Jokowi memberikan tanggapan tentang sejumlah hal mulai dari target penurunan kasus Corona hingga masyarakat diminta berdamai dengan Covid-19 sepanjang vaksin belum ditemukan. 

Berikut pernyataan Jokowi terbaru terkait virus Corona yang dihimpun Tribunnews.com, Kamis (7/5/2020): 

1. Targetkan Kurva Corona Turun Mei

Jokowi memberikan target kepada jajarannya untuk menurunkan kurva kasus Corona di bulan Mei ini. 

Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat paripurna kabinet, Rabu, (6/5/2020).

Awalnya, Jokowi mengatakan fokus utama pemerintah adalah menurunkan kasus Corona secepat mungkin. 

"Saya ingin ingatkan fokus kerja yang paling utama sekarang ini tetap pada mengendalikan covid secepat-cepatnya, menurunkan secepat-cepatnya," kata Jokowi. 

Menurutnya, negara yang akan menjadi pemenang nanti adalah negara yang bisa mengatasi penyebaran virus corona.

Oleh karena itu semua menteri, kepala lembaga, termasuk Kapolri dan panglima TNI harus mengerahkan seluruh upaya dan tenaga mengendalikan penyebaran virus dan menangani dampaknya.

"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun, dan masuk pada posisi sedang di bulan Juni, di bulan Juli harus masuk pada posisi ringan, dengan cara apapun," katanya.

Agar target tersebut tercapai bukan hanya diperlukan usaha kerasa jajaran pemerintah saja.

Melainkan juga menurut Presiden butuh peran berbagai elemen bangsa, mulai dari masyarakat, partai politik relawan, swasta, dan organisasi sosial.

"Ini yang harus di-dirijeni di-orkestrasi dengan baik, saya yakin jika kita bersatu, jika kita disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan semua rencana yang sudah kita siapkan yang lalu ini bisa kita atasi covid secepat-cepatnya," pungkasnya.

2. Siap diawasi Masyarakat

Terkait kerja dalam penanganan Corona, Jokowi mengatakan pemerintahannya siap untuk diawasi. 

Karena itu, Jokowi mengingatkan jajarannya  agar menerapkan pemerintahan yang transparan. 

"Saya ingatkan untuk penanganan Covid semua jajaran pemerintahan harus betul-betul berpegang pada prinsip-prinsip good governance, memegang teguh tranparansi, memegang akuntabilitas," kata Presiden.

Presiden Juga mengingatkan kepada jajaran menterinya agar siap diawasi dan dikontrol dalam menangani penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China itu.

Grafik perkembangan covid-19 (www.covid19.go.id) (www.covid19.go.id)
Pengawasan terhadap pemerintah tidak hanya dilakukan oleh parlemen, melainkan juga masyarakat.

"Kita semuanya juga harus siap untuk diawasi, siap untuk dikontrol, bukan hanya oleh lembaga-lembaga negara seperti DPR, BPK, tapi juga oleh seluruh masyarakat," tuturnya.

Tujuan penanganan Covid-19 menurut Presiden hanya satu, yakni keselamatan masyarakat Indonesia. Baik itu dalam aspek kesehatan maupun sosial dan ekonominya.

"Dalam mencapai tujuan itu, sekali lagi kita semuanya, pemerintah harus bergerak dengan cepat, karena betul-betul situasinya bersifat extra ordinary (luar biasa) dan memerlukan kecepatan, memerlukan ketepatan," pungkasnya.

3. Berdamai dengan Corona, Sampai Ada Vaksin

Jokowi mengatakan jika nantinya kasus Corona sudah turun, bukan berarti kasus Corona akan langsung landai. 

Menurut keterangan ahli, lanjut Jokowi, kasus Corona bisa naik turun atau fluktuatif. 

Karena itu, Jokowi meminta masyarakat berdamai dengan Covid-19 sampai nantinya ditemukan vaksin. 

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5/2020).

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi.

4. Jokowi Sebut Indonesia Beruntung Pilih PSBB, bukan Lockdown

Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengatakan Indonesia beruntung karena sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, bukan karantina wilayah atau lockdown.

Seperti diketahui, PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antarorang.

"Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi memang dibatasi. Masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar," imbuhnya.

"Saya melihat di beberapa daerah dari informasi yang saya terima, jalannya sepi tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai. Padahal interaksi fisik itu harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker, harus sering cuci tangan sehabis kegiatan," lanjutnya.

Upaya tersebut harus terus dilakukan untuk menghambat penyebaran Covid-19.

Tetapi, Kepala Negara juga ingin agar roda perekonomian tetap berjalan.

Untuk itu, masyarakat masih bisa beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti dengan disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan. Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga, serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur," tandasnya.(*)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Terbaru Pernyataan Jokowi Soal Corona di Indonesia Targetkan Kurva Turun Mei Beruntung Terapkan PSBB, https://bangka.tribunnews.com/2020/05/08/terbaru-pernyataan-jokowi-soal-corona-di-indonesia-targetkan-kurva-turun-mei-beruntung-terapkan-psbb?page=all.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemerintah Longgarkan PSBB, MUI Bingung hingga Minta Pertanggung Jawaban Pemerintah Secara Ilmiah, https://jabar.tribunnews.com/2020/05/11/pemerintah-longgarkan-psbb-mui-bingung-hingga-minta-pertanggung-jawaban-pemerintah-secara-ilmiah.

Editor: Hilda Rubiah

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved