Ramadhan 2020
Malam Lailatul Qadar Jatuh Pada Tanggal 25, 27, 29 atau Berapa? Ini Cara Mendapatkannya
Lailatul Qadar Puasa Ramadhan 2020/1441 H Malam 25, 27, 29 atau Berapa? Ini tanda-tandanya
POS-KUPANG.COM - malam lailatul qadar jatuh pada tanggal 25, 27, 29 atau Berapa? Ini Cara Mendapatkannya
Ya Lailatul Qadar tahun ini terjadi pada malam 25, 27, 29 atau berapa dalam 10 hari terakhir Ramadhan 2020/1441 H?
Tidak ada yang tahu waktu malam Lailatul Qadar kecuali Allah SWT.
Para ulama hanya mengungkapkan tanda-tanda malam Lailatul Qadar, berharap umat Muslim bisa menjumpai malam lebih baik dari 1.000 bulan tersebut.
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta Dr H Baidi MPD menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar.
• Doa Buka Puasa 18 Ramadan Senin 11 Mei 2020, Lengkap Makna dan Bahasa Arabnya Serta Jam Buka Puasa
• Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Selasa 12 Mei 2020 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi
Menurutnya, Lailatul Qadar disebut dalam surat Al Qadr yang menerangkan bahwa Lailatur Qadar adalah satu malam yang penuh kemuliaan di Bulan Ramadhan.
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
innā anzalnāhu fī lailatil-qadr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
wa mā adrāka mā lailatul-qadr
Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
lailatul-qadri khairum min alfi syahr
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr
Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr
Artinya: Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Menurut Baidi, orang yang beribadah di malam Lailatur Qadar, pahalanya lebih baik dibanding ibadah selama seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.
Lantas tanggal berapa jatuhya malam Lailatul Qadar?
Baidi menerangkan, dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Sejumlah ulama memberikan satu pendapat dan gambaran.
Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, makaLailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Bila awal puasa dimulai pada hari Senin, maka malamLailatul Qadar jatuh pada malam ke-21.
Jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadarjatuh pada malam ke-27.
Namun jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25.
Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Namun, sesungguhnya kita tidak ada yang tau jelas kapan malamLailatul Qadar terjadi, karena itu rahasia Allah.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Meski tidak dipastikan tanggal berapa malam Lailatul Qadar, menurut Baidi, ada sejumlah tanda malam Lailatul Qadar.
Yaitu suasana pagi hari atau malam hari sangat tenang dan udaranya segar.
Cuaca di pagi hari ketika Lailatul Qadar, sinar matahari cukup cerah tapi tidak panas.
Untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar, kita dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan pada 10 hari terkhir Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.
Hal-hal yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk mendapatkanLailatul Qadar misalnya, dengan memperbanyak amalan sunah iktikaf, berdzikir, dan istighfar.
Lantas apa beda Lailatul Qadar dengan Nuzulul Quran?
Ustaz Tsalis Muttaqin Lc MSi, yang juga Ketua Prodi Ilmu Al Quran dan Tafsir IAIN Surakarta menjelaskan, Al-Quran turun tidak dalam satu waktu, namun dua waktu.
Pertama, Al-Quran diturunkan Allah dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah di langit dunia.
Setelah itu, baru Allah menurunkan Al-Quran dari langit dunia kepada Rasulullah secara berangsur dan bertahap.
Peristiwa diturunkannya Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah inilah yang disebut sebagai malam Lailatul Qadar.
Pada peristiwa Lailatul Qadar, Allah menurunkan Al-Quran secara utuh pada satu waktu.
Allah tidak menyebutkan secara jelas kapan tanggal diturunkannya Al-Qur'an ke Baitul 'Izzah.
Namun hanya memberikan tanda-tandanya seperti surat di atas.
Kemudian, setelah turun ke Baitul 'Izzah, Allah menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap.
Turunnya wahyu Al-Quran yang pertama kepada Nabi Muhammad terjadi saat Rasullah berada di Gua Hira.
Malaikat Jibril membawa wahyu pertama kali yakni Al Qur'an surat Al Alaq ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al Alaq: 1-5).
Namun demikian, muncul perbedaan mengenai waktu pertama kali turunnya wahyu dari langit ke bumi kepada Rasulullah SAW.
Sebagian ulama berpendapat, turunnya wahyu Al-Qur'an ke bumi tetap merujuk pada malam Lailatul Qadar.
Sebagian ada yang mengatakan pada 17 Ramadhan.
Di Indonesia, pada 17 Ramadhan inilah yang biasa di peringati dengan Nuzulul Quran.
Namun di negera lain seperti di Mesir, peringatan Nuzulul Quran terjadi pada 27 Ramadan.
"Yang di Indonesia yang diperingati adalah malam ketika pertama Rasulullah SAW mendapatkan wahyu."
"Sementara di negara-negara lain seperti di Mesir, ambilnya malam 27 Ramadan."
"ini merujuk pada sebuah hadits yang menyebutkan malamLailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Quran terjadi pada malam 27 Ramadan," terangnya.
"Jadi perbedaan-perbedaan ini karena sudut pandangnya berbeda." tambahnya. (Tribunnews.com/Daryono/Oktaviani/Tio)