Petani Oeteta Senang, Meski Debit Air Turun Namun Produksi Jagung Varietas Unggul Memuaskan

Kadistan Provinsi NTT melakukan panen jagung varietas unggul di desa Oeteta, Kecamatan Sulamu. Produksinya membuat petani bahagia

Penulis: Paul Burin | Editor: Hermina Pello
POS-KUPANG.COM/PAUL BURIN
Kadistan NTT, Ir. Yohanes Oktovianus, sejumlah pejabat dan para petani yang tergabung dalam Poktan Amkenat melakukan panen simbolis jagung di Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Sabtu (9/5). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Diliputi perasaan gembira, anggota Kelompok Tani (Poktan) Amkenat di Desa Oeteta, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang menyaksikan panen dan tanam jagung varietas unggul oleh Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) NTT, Ir. Yohanes Oktovianus, Sabtu (9/5) siang.

Lahan itu sebelumnya sebagai areal persawahan. Namun karena debit air menurun sebagai dampak dari curah hujan yang kurang, petani menanamnya dengan jagung berkualitas bagus.

Saat panen secara simbolis itu, Kadistan NTT didampingi Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Provinsi NTT, Dr. Prokula Rudolf Matitaputy, S.Pt, M.Si; Anggota DPRD Kabupaten Kupang, Otnial Abia Noel, S.Pd; Kadis Pertanian Kabupaten Kupang, Ir. Pandapatan Siagian, M.Si; Koordinator Teknis Lapangan Kegiatan Gerakan Masyarakat Agribisnis Jagung (Gema Jagung), Dr. Event Hosang; Pelaksana Tugas (Plt) Camat Sulamu, Paulus Ganat, S.E; Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan NTT, Yoas Umbu Wanda dan sejumlah pejabat teras baik dari provinsi maupun kabupaten.

Pada pagi hari Kadistan NTT melakukan panen yang sama pada Poktan Nekamese di desa yang sama.

Pada lahan seluas 16 hektar itu sebanyak tiga perusahaan yang menyumbang bibit jagung dan bahan pestisida, yakni PT Agri Makmur Pertiwi, PT Bisi Internasional Tbk dan BPTP Balitbangtan NTT. Sedangkan pada lahan Poktan Umkenat, bibit jagung diperoleh dari PT BCA dan PT Twin.
Masing-masing perusahaan ini menunjukkan performa masing-masing varietas.

Hasilnya sungguh memuaskan para petani. Pada 16 hektar dari total 32 ha lahan itu, para petani rata-rata mendapatkan 5,2 sampai 5,6 ton per ha. Jika per ha rata-rata saja 5 ton dikalikan 16 ha maka panenan jagung kali ini sebanyak 80 ton.

"Kami gembira karena panenan kali ini sukses. Curah hujan memang sedikit, tapi karena varietas jagung bagus, panenan pun bagus. Terima kasih kami sampaikan kepada pimpinan PT Agri Makmur Pertiwi, PT Bisi Internasional Tbk dan BPTP Balitbangtan NTT yang telah membantu pembenihan serta pendampingan," kata Bendahara Poktan Amkenat, Oscar B Manfani di sela-sela kegiatan itu. Oscar berharap ke depan, perusahaan-perusahaan ini dapat memberi lagi bantuan benih dan pupuk agar sisa lahan milik anggota kelompok itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Kadistan NTT, Yohanes Oktovianus mengatakan, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar para petani terus meningkatkan produktivitas pertanian dengan tanaman yang cocok seperti jagung. Ia memberi apresiasi yang tinggi kepada perusahaan dan petani atas upaya ini.

Hal senada disampaakan Kepala BPTP Balitbangtan NTT, Dr. Prokula. Lelaki asal Ambon ini mengatakan, tanaman jagung sangat cocok dikembangkan di NTT. Karena itu para petani diharapkan dapat mengelola lahan-lahan yang ada dengan menanam jagung. Buktinya, dengan curah hujan yang sedikit, tanaman jagung kali ini dapat tumbuh dan menghasilkan panen yang berlimpah.

Perwakilan PT Agri Makmur Pertiwi Wilayah NTT, Aprianto Dinata mengatakan, perusahaan ini menawarkan empat varietas kepada Poktan ini, yakni Varietas Pertiwi 2, 3, 5 dan 6. Aprianto merasa senang karena varietas jagung yang ditawarkan ini memberi hasil yang maksimal.

Ke depan kata dia, perusahaan akan memberi lagi penguatan kepada Poktan ini selain melakukan ekspansi ke daerah lain di NTT.

"Bibit dan pestisida kami kasih secara gratis. Hasil panenan ini menjadi milik petani, " katanya.

Sedangkan Perwakilan PT Bisi Internasional Tbk, Agustinus Halek mengatakan, ada tiga varietas yang ditawarkan kepada Poktan ini, yakni Bisi 18, Bisi 99 dan Bisi 220. Ia menilai, adaptasi dari varietas ini bagus.

"Kami tanam pada akhir Januari dengan curah hujan yang sangat sedikit, tapi hasilnya bagus," katanya. Halek mengatakan, tiga varietas ini dapat ia rekomendasikan kepada petani karena punya daya tahan yang kuat di Provinsi NTT.

Koordinator Teknis Lapangan Kegiatan Gerakan Masyarakat Agrobisnis Jagung (Gema Jagung), Dr. Evert Hosang mengatakan, sejumlah pengusaha telah siap untuk membeli hasil pertanian ini.

Namun kata Ketua Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian BPTP Balitbangtan NTT, ini kemungkinan petani tak akan menjual semua hasil pertanian karena produksi pertanian tahun ini sangat kurang. Sebagian dijual, sebagian sebagai stok pangan. (Laporan Paul Burin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved