Pemprov NTT Tandatangani MoU Pendampingan dan Pengawasan Anggaran Covid-19
Pemprov NTT) meneken nota kesepahaman tentang pendampingan hukum dan pengawasan akuntabilitas anggaran Covid-19
Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Pemprov NTT) meneken nota kesepahaman ( MoU) tentang pendampingan hukum dan pengawasan akuntabilitas anggaran pencegahan dan penanggulangan Covid-19 NTT dengan Kejaksaan Tinggi NTT dan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi NTT ( BPKP NTT).
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut berlangsung di Ruang Rapat Gubernur di Kantor Gubernur NTT pada Senin (11/5/2020) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat meneken tandatangan MoU bersama Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Pathor Rahman dan Kepala Perwakilan BPKP NTT Iwan Agung Prasetyo.
• 13 Kabupaten di NTT Tertinggal, Para Bupati Genjot Infrastruktur
Penandatanganan disaksikan oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin, Danrem 161 Wirasakti Kupang Brigjen TNI Syaiful Rahman, Danlantamal VII Kupang Pertama Laksma IG Kompiang Aribawa, Danlanud El Tari Kupang Kolonel Pnb Agus Setiawan dan Kabinda NTT Brigjen TNI Adrianus Nugroho.
Hadir pula Sekretaris Daerah NTT Ir Benediktus Polo Maing dan para pejabat eselon dua lingkup provinsi NTT, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore, Bupati Kupang Korinus Masneno, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kupang Max Order Sombu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang Sherly Manutede.
• Tidak Termasuk Daerah Tertinggal Bupati Ray Mengaku Belum Senang
Nota Kesepahaman tersebut dimaksudkan sebagai pedoman untuk melakukan kerja sama yang saling mendukung sesuai dengan ruang lingkup dalam kesepahaman bersama dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing pihak.
Nota Kesepahaman Bersama ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas Penanggulangan Dan Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk pengadaan barang dan jasa sehingga diperoleh hasil yang optimal, tepat guna, dan berdaya guna bagi masyarakat sesuai ketentuan perundang-undangan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)